7 Tips Investasi Saham Saat Krisis | Jangan Takut

Posted by

Tips investasi saham di saat krisis | Bagi Anda yang masuk pasar modal di akhir tahun 2019, atau awal 2020, pasti peningnya bukan main. Semua analisa tidak mempan, teknikal atau fundamental sama saja, hancur lebur. Saat krisis yang berkepanjangan.

Tapi pertanyaan besarnya adalah, apakah Anda berhenti menjadi investor saham. Saya menjawab justru tidak. Senanglah ketika yang lain takut, dan takutlah ketika yang lain senang. Berinvestasi adalah menanamkan uang Anda dalam jangka waktu tertentu. Artinya waktu sangat mempengaruhi hasil investasi Anda.

Oleh sebab itu kali ini kami akan mengulas bagaimana tips investasi saham saat krisis. Ini pengalaman yang kami rasakan semoga menjadi pelajaran.

Menghitung Cermat untuk Investasi Saham

Kita pasti tahu jika saham adalah investasi yang paling membahayakan. Risikonya sangat tinggi. Bisa untung besar dalam sehari, bisa pula buntung besar dalam sehari. Paling tinggi di antara instrumen investasi lainnya. Oleh sebab itu hitung kembali dana Anda.

Jangan pernah gunakan uang untuk kebutuhan pokok Anda di saham. Bisa stress lihat turun naiknya harga. Hitung ulang keuangan Anda, semakin dingin uang untuk saham, maka semakin tenang hidup kita.

Sisihkanlah uang cash Anda, paling tidak bisa untuk beberapa bulan. Kemudian sisihkan untuk investasi yang paling aman. Seperti memiliki logam mulia. Selepasnya barulah diinvestasikan di pasar modal.

Di saat krisis, resesi, atau bahkan pandemi, investasi saham membutuhkan uang yang benar-benar sangat dingin. Karena investasi saham sangat berisiko, ditambah lagi investasi saham saat krisis, lebih berisiko lagi. Sekali lagi uang dingin. Ukurannya paling tidak satu tahun Anda tidak akan memakai uang itu. Baca lengkap panduan sukses investasi saham di sini.

Selalu Sedia Cash dan Cash

Tips investasi saham saat krisis yang pertama adalah selalu sedia uang cash. Entah berapa persen dari jumlah portofolio yang Anda miliki, yang terpenting Anda memiliki uang cash. Minimal 5% sebagai cadangan.

Contoh di saat tahun 2020, investasi saham saat pandemi sangat berbeda, pergerakannya sangat fluktuatif sekali. IHSG dalam sehari bisa minus 1% adalah hal biasa. Itupun bisa lima hari berturut-turut. Lalu kemudian naik 2%.

Fungsi cash yang dimiliki adalah untuk average down saham-saham bagus yang sudah barang tentu akan naik ketika pandemi usai. Contoh BBCA, ANTM, LINK, dan lain sebagainya.

Evaluasi Portofolio Anda

Jangan pernah ragu untuk mengubah portofolio Anda di saat krisis. Pasti ada beberapa saham yang tidak sesuai dengan keadaan di waktu krisis. Jangan ragu untuk menjual. Belikan saham-saham yang mampu bertahan di krisis.

Contoh di saat krisis atau pandemi seperti tahun 2020, maka yang perlu dibuang adalah saham-saham hotel, transportasi, ini adalah dua sektor paling terpukul. Maka jangan spekulasi untuk memegangnya. Karena dua sektor itu bukan sekadar sulit bangkit, tapi bisa sampai bangkrut. Uang Anda akan hilang.

Pilih portofolio yang bisa bertahan dari terpaan krisis saat pandemi. Contoh saham telekomunikasi seperti TLKM, LINK, EXCL. Meskipun harganya terus turun, tapi saham-saham itu memiliki kemampuan bertahan. Gunakan cash yang Anda miliki untuk average down.

Jangan Anggap Sudah Harga Bawah

Investasi saham saat krisis yang perlu diperhatikan adalah jangan mengira harga dari saham sudah terendah. Karena di saat krisis datang saham bisa berada pada harga terendah baru. Tidak ada yang tahu. Semua wait and see.

Oleh sebab itu ketika harga saham jatuh, terlihat murah, jangan bernafsu membeli dengan semua uang Anda. Harga saham bisa jadi tidak hanya murah, tapi akan mencapai titik yang sangat murah. Maka sabarlah.

Beli pelan-pelan dengan uang cash yang Anda miliki. Atau Anda akan terjebak pada kerugian yang besar. Contoh kami pernah melihat harga BBNI di 6.750. Padahal rata-rata harga BBNI di angka 7.700-an. Kami beli dengan dana yang lumayan untuk ukuran kami.

tips investasi saham saat krisis
sumber pixabay.com

Ternyata di hari berikutnya pengumuman ada kasus covid masuk Indonesia. Apa yang terjadi? Tidak bisa keluar dan harga menyentuh angka 3.900-an hanya dalam waktu satu minggu, sadizzzz. Maka jangan pernah menganggap harga paling rendah.

Pilih Gorengan atau LQ50

Tips investasi saham saat krisis selanjutnya adalah memilih saham gorengan atau LQ50. Trader saham pasti butuh dana untuk hidup. Bukan seperti investor yang hanya menunggu waktu agar harga naik dan menikmati deviden. Maka mereka butuh untung.

Sasarannya adalah memainkan saham gorengan. Sehingga di saat krisis pasti Anda menemukan saham fundamental bagus tertatih-tatih, dan banyak saham gorengan tiba-tiba menggeliat. Ya itu sebagai usaha dari kumpulan big fund untuk menikmati.

Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan bisa mencoba di saham gorengan. Tapi kami sangat tidak menyarankan, dan tidak menyarankan. Karena saham gorengan seperti memacu motor di kecepatan sangat tinggi. Satu hari bisa selamat, tapi bisa jadi besok terjatuh. Hati-hati.

Saran kami justru masuklah di emiten emiten yang memiliki profit tapi harganya sudah mentok di gocap. Kami menyebutnya sebagai LQ50. Kami sudah mengulas saham LQ50 terbaik, beberapa sudah bangkit. Yang belum bangkit versi kami ada PPRO dan ANDI.

Alasan kami, LQ50 membuat dana Anda tidak turun lagi nilainya. Tapi risikonya juga sangat besar, dana Anda tidak bisa keluar dari LQ50 trap dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Timbang-timbang lagi nasehat kami yang satu ini. Kalau tidak sanggup, JANGAN DILAKUKAN.

Contoh kami masuk di ENRG, harganya ketika itu 51 perak. Bisa naik 55 perak sangat lumayan, mendapatkan sekitar 8%. Meskipun saham ini kemudian naik lagi, tidak peduli. Sudah mendapatkan keuntungan di masa krisis adalah hal yang cukup menggembirakan.

Sabar Memegang Emiten Bagus

Jangan pernah menganggap investasi di pasar modal membuat Anda langsung kaya atau cepat kaya. Salah besar. Return normal investasi saham di pasar modal dalam rentang setahun sekitar 10%. Warrent Buffet saja di angka 20-an persen dalam setahun. Jadi jangan mimpi sebulan 20%, atau justru hilang 20%.

Oleh sebab itu tips investasi saham saat krisis adalah sabar memegang emiten bagus. Cintailah emiten tersebut seperti Anda benar-benar memiliki perusahaan. Karena pasti akan naik tapi waktu yang berbicara. Ketahanan kita menunggu itulah yang nanti dibayar oleh keuntungan.

Contoh: Kami pernah memegang saham ANTM di harga 675, pandemi pun datang. Longsor sampai setengahnya di harga 300-an. Kami geleng-geleng kepala, tapi kemudian dalam jangka 5 bulan harganya sudah naik menjadi 840. Kami jual. Sudah mendapatkan sekitar 24%.

Pilih Hanya Beberapa Emiten

Jika Anda tipe orang yang memiliki banyak emiten di portofolio, maka pertimbangkan baik-baik untuk menyederhanakannya. Jumlah emiten yang terlalu banyak hanya akan membuat Anda stress karena melihat semuanya memerah.

Kalaupun ada satu yang hijau, tidak sebanding dengan semua emiten yang merah tersebut. Imbasnya Anda kebingungan. Belum lagi anjloknya sangat dalam. Sederhanakan kepada saham-saham terbaik.

Ketika Anda memiliki hanya sedikit saja, imbasnya adalah Anda bisa dengan mudah average down saham Anda. Dari yang awalnya 1000 menjadi 800. Contoh kami memiliki saham BJBR. Ketika kami membeli di harga 1.100. Tiba-tiba pandemi hingga membuat harganya mencapai 600-an.

Kami average down hingga mencapai harga 945. Menunggu sekitar 5 bulan, harganya kembali menuju 1.100. Sudah cukup baik merealisasikan keuntungan investasi saham saat krisis.

Tips Investasi Saham Saat Krisis Terpenting

Ini tips investasi saham saat krisis paling penting, yaitu jangan panik. Kita seperti sedang nyebur ke kolam, tapi tidak bisa berenang. Maka pada akhirnya tenggelam. Begitulah ketika kita panik pada keadaan krisis.

Tenang. Orang tidak mau berinvestasi saham di saat krisis karena harganya akan sangat jatuh. Tapi investor ulung justru mengambil kesempatan. Menarik semua dana yang dia miliki, cash, kemudian menemukan harga sudah rendah, beli dan tutup laptop. Buka laptop satu tahun kemudian. Hehehe.

Inilah tips investasi saham saat krisis. Ini hanya berdasarkan pengalaman yang kami miliki. Bisa berbeda, bisa jadi tidak cocok untuk Anda lakukan. Karena pasti psikologi dan keadaan sangat berbeda. Semoga menjadi manfaat.

Diskusi saham bisa dilakukan dengan kami di [email protected]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *