Analisa saham ENRG | Saham ini naik daun ketika berhasil auto reject atas pada hari Kamis 2 September 2020. Padahal sebelumnya saham ini tidur nyenyak di LQ50 bersama saham emiten Bakrie lainnya seperti BRMS.
Memang saham Bakrie Grup sedang apes. Bagaimanapun baiknya kinerja, orang memandangnya jelek karena punya riwayat membuat jantung investor berdebar. Lihatlah BUMI yang naik daun begitu cepat, tapi juga jatuh begitu cepat. 7 dari 8 emiten grup Bakrie di tahun 2020 bahkan sempat tidur nyeyak di LQ 50.
Tapi menurut kami saham ENRG berbeda, seperti layaknya BRMS. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini kami akan membuat analisa saham ENRG, dari analisa fundamental dan teknikal. Juga analisa prospek saham-saham ini di tahun 2020, hingga 2021 ke depan.
Daftar Isi
Profil PT. Energi Mega Persada
ENRG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas bumi. Fokusnya hanya dua hal itu. Ekplorasi minyak dan gas bumi. Wilayah operasinya tidak sebatas di Indonesia. Ada yang di Mozambik.
Sedangkan minyak dan gas merupakan dua hal yang paling dicari di dunia sebagai sumber energi. Semua membutuhkan minyak dan gas bumi. Di profilnya tertulis ENRG merupakan pemasok gas utama di wilayah Jawa Timur dan Sumatera. Terutama untuk pembangkit listrik PLN.
Sejak berdiri di tahun 2001 dan tercatat di bursa tahun 2004, perusahaan ini sebenarnya terus ekspansi. Baik di dalam negeri atau luar negeri. Bahkan anak perusahaannya di website resminya tercata lebih dari 20. Tapi lagi-lagi semua orang enggan melirik saham ini. Hehehe.
Analisa Fundamental ENRG
Tahukah Anda bahwa ENRG merupakan perusahaan yang berhasil meraih performa bagus di tahun 2019. Tengok saja dari laba yang berhasil diraih mencapai 389 milyar. Angka ini jika dibanding sebelum jauh lebih baik.
Dalam dolar, di tahun 2019 membukukan keuntungan 28 juta. Sedangkan di tahun 2018 merugi hingga 12,7 juta. Artinya di tahun 2019 perusahaan ini mampu membalik rugi menjadi untung.
Di tahun 2017 perusahaan ini juga menenggak untung hingga 331 milyar (ipot). Dengan kata lain ENRG memang tidak stabil. Biasanya emiten minyak dan gas stabil menghasilkan keuntungan. Hanya saja naik turun. Tapi tidak dengan ENRG. Kadang rugi kadang untung. Di sinilah patut menjadi perhatian.
Namun demikian di tahun 2020 kemungkinan labanya lebih melesat lagi. Karena dilihat dari laporan kuartal I, laba emiten Bakrie ini melesat hingga 58,36%. Dilihat dari kontan.co.id dijelaskan bahwa pencapaian ini karena dua hal, pertama kenaikan produksi gas di blok Bentu Riau. Kedua penurunan jumlah pinjaman.

Strategi ENRG Menenggak Laba
Analisa saham ENRG selanjutnya adalah strategi. ENRG memang tidak lelah untuk eksplorasi blok minyak dan gas. Produksinya pun digenjot. Salah satunya di blok Bentu Riau untuk gas. Sedangkan untuk minyak di dua blok, yaitu Malacca di Riau dan Tonga di Sumatera Utara.
Namun demikian kalau berbicara grup Bakrie maka sangat identik dengan utang. BUMI merupakan contoh perusahaan yang akhirnya lepas dari Bakrie karena hutangnya yang menggunung. Oleh sebab itu ketika kami melakukan analisa saham ENRG, kami juga melakukan analisa hutang ENRG.
Sebenarnya dari kinerja penjualan ENRG bisa dikatakan biasa saja. Dalam hitungan dolar, net penjualan ENRG dari tahun 2017-2019 tidak ada kenaikan signifikan. Biasa.
- 2017 penjualan neto $316 juta
- 2018 penjualan neto $273 juta
- 2019 penjualan neto $334 juta
Bisa dilihat angkanya, biasa saja. Tidak ada yang istimewa.
Namun mungkin Bakrie grup sadar jika mindset orang terhadap mereka adalah utangnya. Maka mereka harus memperbaiki hutang tersebut. Karena akan mengurangi beban usaha. Dan pada akhirnya membuat mereka bisa menenggak untung dengan maksimal.
Patut diapresiasi usaha ENRG dalam mengurangi jumlah pinjamannya. Dari tahun 2017 hingga 2019 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
- 2017 jumlah pinjaman $368 juta
- 2018 jumlah pinjaman $255 juta
- 2019 jumlah pinjaman $172 juta
Keberhasilan menurunkan jumlah pinjaman inilah yang kemudian membuat perusahaan berhasil meraup untung. Bahkan di Bisnis.com judul beritanya tertulis “Tekan Beban dan Bayar Utang, ENRG Membukukan Laba”.
Analisa Laporan Keuangan ENRG
Analisa saham ENRG selanjutnya adalah laporan keuangan. Rasio pinjaman terhadap ekuitas di laporan keuangan ENRG tertulis, di tahun 2017 mencapai 5x, 2018 mencapai 2.9x, dan 2019 mencapai 1.6x. Penurunan inilah yang patut diapresiasi oleh investor.
Meskipun demikian rasio ini masih tergolong harus diperhatikan dalam sudut pandang kami. Yang aman di bawah 1.
Tapi memang di antara beberapa saham grup Bakrie seperti BUMI, BRMS, juga lain sebagainya, secara keuangan, ENRG tergolong yang bagus. Tidak seperti yang lainnya. Oleh sebab itu jika keluar laporan keuangan di kuartal II 2020, dan bagus, bisa terbang.
Histori Saham ENRG
Ingat bahwa kejayaan grup Bakrie memang sudah lewat, yaitu sekitar tahun 2008, saat BUMI menjulang tinggi. Begitu pula dengan ENRG. Sempat berada di angka 10.000. Namun seterusnya turun-turun hingga sekarang berada di LQ50.
Mari kita persempit di satu tahun terakhir. Kalau melihat kinerjanya, seharusnya tahun 2020 dari awal saham sudah naik. Tapi nasibnya hanya seperti mainan. Naik kemudian turun. Naik turun tidak terkira.
Uniknya di 2020, tepatnya di bulan September, saham ENRG bergerak sangat kencang melebihi gerak selama 2020. sampai 67. Kalau dilihat, menurut kami memang apresiasi kinerja. Hanya saja kejutannya ketinggian. Sehingga pasar shock dan distribusi besar-besaran setelahnya.
Plus nama grup Bakrie masing buruk di telinga para investor bahkan trader. Setiap ada yang naik selalu dikira sebagai jebakan. Saham ini jelek ini dan itu. Padahal kalau melihat LK, tidak seburuk itu. Masih banyak harapan.
Tapi pasar masih menganggap sebaliknya, burukkk. Sehingga pada akhirnya brand buruk tersebut terlanjur melekat dan memperburuk harganya. Naik sedikit sudah dijual. Seharusnya bisa mencapai 200, tapi faktanya sangat sulit.
Prospek ENRG di 2020, dan 2021
Berbicara masalah saham ENRG, maka kita berbicara prospek minyak dan gas. Dua hal ini tidak perlu dibicarakan banyak. Prospeknya tentu cerah. Harganya cenderung lebih stabil dibanding CPO atau Batu Bara yang terus melorot. Kebutuhan dunia untuk energi utama. Apalagi ENRG memasok wilayah Timur Indonesia.
Namun persoalannya hanya satu Image Grup Bakrie yang selalu terlilit utang besar. Dan itu benar. Kami sendiri sampai menulis dengan judul Saham Bumi, Raksasa Yang Mengecil. Karena memiliki hutang yang menggunung.
Kedua, saham Bakrie punya riwayat yang patut diwaspadai. Terkadang naik sangat tajam, turunnya pun sangat tajam. Ibarat naik motor kecepatannya kencang, rawan kecelakaan.
Tapi kami tetap punya prediksi, saham ENRG dalam dua tahun ini bisa mencapai angka 100. Ini hanya prediksi lho ya, tidak menganjurkan untuk membeli. Disclaimer on.
Website resmi di emp.id
Sekarang sudah sampai 200, prediksinya tepat