Analisa Fundamental Saham Perusahaan | Ada banyak cara untuk berinvestasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di instrumen saham. Nah, dalam kegiatan investasi saham, penting bagi investor untuk melakukan analisa.
Salah satu jenis analisa yang umum digunakan dalam investasi saham adalah analisa fundamental. Mari kita bahas tentang analisa fundamental saham perusahaan, di mana masih banyak orang yang belum paham tentang ini, sehingga seringkali memilih jalan yang salah.
Daftar Isi
Pengertian Analisa Fundamental Saham?
Analisa fundamental saham bisa diartikan sebagai suatu teknik analisa yang digunakan dalam berinvestasi di pasar modal. Teknik Analisa ini biasa diaplikasikan oleh investor untuk membantunya membuat keputusan terbaik terkait dengan pembelian saham untuk investasi jangka panjang.
Sehingga mampu mendatangkan keuntungan, keamanan, dan jaminan hidup yang menenangkan. Selain itu, analisa fundamental saham juga bisa dilihat dari faktor-faktor lain yang bersifat non keuangan. Misalnya, analisa prospek bisnis, analisa persaingan usaha, atau struktur manajemen perusahaan.
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, biasanya para investor menggunakan alat ukur terutama berupa rasio keuangan perusahaan, yang ada di laporan keuangan. Ingat, investor yang cerdas tidak akan pernah berinvestasi pada perusahaan yang tidak jelas rekam jejaknya.
Pentingnya Melakukan Analisis Fundamental Saham
Tujuan dilakukannya analisa fundamental saham adalah untuk mengukur seberapa baik kinerja keuangan perusahaan. Simpelnya, Analisa fundamental saham merupakan faktor penting yang bisa dilakukan untuk memperoleh high return, terutama yang berasal dari capital gain dalam jangka panjang.
7 Cara Analisa Fundamental Saham dengan Rasio Keuangan
Price to Earning Ratio (PER)
PER merupakan rasio harga terhadap nilai laba bersih per lembar saham. Atau bisa dikatakan sebagai salah satu indikator analisa fundamental saham, yang menentukan mahal dan murahnya harga suatu saham. PER adalah hasil dari perbandingan antara harga saham perusahaan dengan laba per lembar saham.
Rumus: PER = Stock Price/EPS.
Cara membacanya yaitu, jika rasio PER kecil, maka menandakan bahwa laba perusahaan relatif besar. Sehingga bisa memacu value investor untuk membeli saham. Alasannya, prinsip value investing menganggap bahwa harga saham tersebut berpotensi naik sampai menembus harga wajarnya. Sebaliknya, jika rasio PER terlalu tinggi maka dianggap tidak menarik oleh value investor. Hal ini karena harga saham perusahaan tersebut dianggap terlalu mahal.
Contoh perusahaan dengan PER kecil adalah ITMG.
Price to Book Value (PBV)
PBV mirip dengan PER, yaitu sama-sama menaksir nilai wajar suatu saham. Bedanya, rasio PBV dilakukan dengan cara membandingkan antara harga saham perusahaan, dengan nilai buku (ekuitas) per lembar saham.
Rumus: PBV = Stock Price/Book Value
Di mana book value didapatkan dengan perhitungan = nilai ekuitas/ jumlah lembar saham yang beredar
Nilai buku (book value) adalah nilai ekuitas per lembar saham suatu perusahaan. Jika nilai PBV tinggi maka menunjukkan bahwa harga saham perusahaan berada di atas nilai wajar (overvalue). Sebaliknya, jika nilai rasio PBV rendah maka mengindikasikan harga saham perusahaan berada di bawah nilai wajarnya (undervalue).
Contoh perusahaan dengan PBV kecil adalah BEST dan AUTO.
Earnings Per Share (EPS)
Rasio EPS seringkali dijadikan indikator dalam analisa fundamental saham perusahaan. Alasannya adalah karena rasio EPS mampu memberikan informasi mengenai laba bersih per lembar saham perusahaan kepada investor.
Rumus: EPS = (Laba Bersih – Pajak – Dividen)/Jumlah Saham Beredar
Jika nilai EPS tinggi maka mengindikasikan perusahaan memiliki laba yang besar.

Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio keuangan yang membandingkan antara laba bersih dengan total modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Rumus: ROE = (Net Income/Total Modal)x100%
Jika nilai rasio ROE suatu perusahaan tinggi, menandakan semakin baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan modal untuk memperoleh laba (profit). Sebaliknya, jika nilai ROE perusahaan tersebut cenderung kecil, maka menandakan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan modalnya untuk menciptakan keuntungan (profit).
Maka carilah perusahaan dengan nilai ROE yang stabil dalam periode tertentu dan cenderung meningkat. Atau Anda bisa mencari perusahaan dengan nilai ROE > 10%.
Contoh ROE yang besar adalah BJBR, BBCA, ITMG, PTBA.
Return On Asset (ROA)
Mirip dengan rasio ROE, rasio ROA pun berfungsi untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba. Bedanya, pembanding dalam rasio ROA adalah total aset perusahaan. Di mana aset perusahaan merupakan hasil dari penjumlahan antara utang dengan modal.
Rumus: ROA = (Net Income/Total Aset)x100%
Jika nilai rasio ROA suatu perusahaan tinggu, maka menandakan perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendapatkan laba.
Sebaliknya, jika rasio ROA kecil menandakan ketidakmampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menciptakan laba. Maka carilah perusahaan dengan nilai ROA > 10%.
Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio DER merupakan salah satu variabel analisa fundamental saham yang membandingkan antara total utang dengan total modal perusahaan.
Rumus: DER = Total Utang/Total Modal
Bisa dikatakan bahwa rasio ini mengukur seberapa besar keuangan perusahaan yang dibiayai oleh utang. Jika nilai rasio ini besar, maka semakin besar suatu perusahaan menggunakan utang untuk modal bisnis. Sebaliknya, jika nilai DER kecil, menandakan penggunaan utang perusahaan lebih kecil dari total modal.
Contoh perusahaan dengan DER kecil adalah AUTO dan HMSP.
Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)
Rasio EBITDA adalah pendapatan perusahaan yang belum dikurangi dengan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Di mana catatan pendapatan ini bisa digunakan untuk melihat laba perusahaan, meski belum benar-benar tuntas.
Rumus: EBITDA = Laba Bersih+Bunga+Pajak+Depresiasi+Amortisasi
Meskipun tidak mencerminkan besarnya keuntungan perusahaan, rasio EBITDA sering digunakan untuk memberikan gambaran umum terkait performa finansial perusahaan tersebut.
Demikian informasi mengenai analisa fundamental saham yang penting untuk Anda. Ada banyak tools di internet yang dapat dipakai untuk melakukan Analisa fundamental. Selamat mencoba! wikipedia.com