Analisa saham ITMG kami tulis karena emiten yang satu ini merupakan salah satu yang ramai diperdagangkan. Bahkan di masa covidpun emiten yang satu ini tetap memberikan deviden dengan angka deviden yield yang sangat lumayan, 12.5%. Oleh sebab itu saham ini masuk kriteria saham terbaik.
PanduanTerbaik.id berusaha menganalisa dengan subjektivitas penulis bersumber dari pengalaman memegang saham ini dalam beberapa waktu, berita yang beredar, analisa-analisa yang bisa digunakan.
Analisa saham yang kami buat meliputi, profil perusahaan Indo Tambangraya Megah Tbk, analisa fundamental perusahaan, juga analisa teknikal saham, serta beragam faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi pergerakan saham berkode ITMG tersebut.
Daftar Isi
Profil Indo Tambangraya Mega ITMG
ITMG berada di sektor pertambangan, khususnya adalah batu bara. Teman-temannya adalah BUMI, PTBA, ADRO dan lain sebagainya. Sektor ini merupakan salah satu sektor yang disukai oleh para ivestor, karena deviden yang wah, dan kenaikan penurunan harga yang terkadang membuat jantung copot.
Perusahaan Indo Tambangraya Megah memiliki moto menarik di bagian depan website resminya, pemasok batubara terkemuka Indonesia untuk pasar energi dunia. Memang benar ITMG merupakan perusahaan yang fokus pada pasokan batu bara untuk dunia, karena mayoritas ekspor.
Tahun 2019, ITMG berhasil mengekspor 22 juta ton, dan hanya 3,3 juta ton ke pasar domestik. Oleh sebab itu emiten yang satu ini sangat bergantung dengan kondisi pasar global. Jika pasar global buruk, sudah bisa dipastikan ITMG akan ambrol.
Lingkup usahanya cukup luas. Dari penambangan batubara, pengolahan, dan logistik yang terintegrasi. Anak perusahaannya berjumlah empat belas, dan mengelola tujuh konsesi tambang di Kalimantan.
Terminal batu bara, pengumpulan stok, pencampuran, dan pengangkutan kapal. Plus ada pembangkit listrik, meskipun masih untuk internal. Namun demikian sudah menjadi rahasia umum jika lini usaha emiten batu bara semua mengarah ke energi. Seperti pembangkit tenaga listrik.
Dari sisi produksi, sebenarnya ITMG bukanlah yang terbesar. Jauh dibanding BUMI yang mencapai 87 juta ton (2019), atau Adaro yang mencapai 58 juta ton. ITMG hanya 23,4 juta ton.
Namun demikian ada yang spesial dari ITMG, yaitu kualitas batu bara yang dihasilkan. ITMG dikenal sebagai produsen batu bara dengan kalori tinggi. Atau kualitas lebih baik dibanding yang lainnya, kalori 4.300 kcal/kg hingga 6.500 kcal/kg. Sehingga serapannya juga spesial, ekspor.
Maka kata kuncinya untuk ITMG adalah batu bara, kalori tinggi, dan ekspor. Yang lainnya

Analisa Fundamental ITMG
Mari kita analisa fundamental ITMG. Perusahaan batu bara ini memiliki fundamental yang cukup bagus dalam sudut pandang kami. Pertama, perusahaan ini selalu menghasilkan laba dari tahun ke tahun. Bahkan rata-rata terus naik.
Menelaah data dari IPOTgo, dalam lima tahun terakhir, atau sejak 2015, perusahaan selalu mengalami kenaikan. Kecuali di tahun 2019 dibanding tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup tajam hingga lebih dari dari 50%.
penyebab utamanya adalah harga komoditas batu bara di tahun 2019 memang sangat anjlok. Bahkan mengalami penurunan terdalam dalam lima tahun terakhir. Hal ini berimbas besar pada laba yang diperoleh perusahaan.
Dan perlu diingat, bahwa emiten yang menghasilkan batu bara, sama seperti emiten yang menghasilkan CPO, tergantung dari fluktuasi harga dunia. Kiranya harga dunia naik, dijamin emiten tersebut juga kecipratan. Namun secara keseluruhan ITMG cukup ciamik.
Di sisi lain, hutang ITMG dari tahun 2015-2018 seringkali naik. Namun di tahun 2018-2019, justru mengalami penurunan. Itu artinya manajemennya berjalan dengan cukup baik. Di saat pendapatan turun umumnya hutang naik, tapi ITMG mampu menekan.
Di sinilah salah satu alasan saham ITMG menjadi favorit. Di saat kemampuan menghasilkan laba yang bagus, namun rasio hutangnya cukup rendah. Di tahun 2019, DER di angka 0.3, sedangkan saat tulisan ini dibuat menjadi 0.4, seperti di tahun 2018. Masih cukup bagus. Ingat, semakin banyak hutang, akan semakin berat pula menghasilkan laba yang optimal.
Yang menurut kami juga cukup wah adalah cash yang dimiliki perusahaan ini. Selalu besar. Di tahun 2018 mencapai 5.3 triliun, padahal ekuitasnya berjumlah 14 triliun. Artinya hampir sepertiga. Di tahun 2020 semester awal juga memiliki cash yang cukup besar Rp 3.6 triliun. Keuangannya cukup baik.
Rasio Saham ITMG
Analisa selanjutnya adalah rasio saham ITMG. Di antaranya adalah PER, ROE, dan PBV. Ini tiga hal yang paling utama. Pertama adalah Price Earning Ratio. Rumusnya, semakin kecil PER akan semakin bagus. Karena berarti waktu yang dibutuhkan untuk balik modal semakin pendek.
ITMG selama lima tahun ini berada di kisaran antara 5-10. Paling besar di tahun 2016. Sedangkan saat ini berada di kisaran 7x. Termasuk golongan yang cukup bagus.
Rasio yang kedua adalah Return on Equity. Semakin besar maka akan semakin bagus. ITMG termasuk golong yang sangat bagus dalam kategori kami. Di tahun 2019 berada di angka 14%, sedangkan di tahun sebelumnya lebih gila 27%. Salah satu sebabnya adalah harga batu bara ketika itu sedang naik bukan main. Tapi di angka 14% saja sudah bagus.
Bandingkan dengan ADRO yang berkisar di angka 9-11%. Meskipun masih kalah dengan PTBA yang berada di angka kisaran 19-an bahkan lebih. Namun ITMG tergolong saham yang menghasilkan profit yang besar.
Terakhir analisa rasio saham ITMG yang harus dilihat adalah Price Book Value. Harga saham dibandingkan dengan nilai buku. Ketika tulisan ini dibuat, harga saham berada di kisaran 7.675. PBV di angka 0.6. Catatan yang harus Anda ingat, ITMG sangat jarang berada di harga sekian. Biasanya berada di harga jauh di atasnya, PBV selalu di atas 1. Tapi saat ini spesial.
Oleh sebab itu menurut sudut pandang kami, sebagai investor, jika menemukan harga ITMG di angka 7000-an, intinya di bawah PBV yang sesungguhnya (12.621). Saran kami kalau sebagai investor dibeli. Karena ada faktor deviden yang akan kami jelaskan.
Jika Anda menganggap harga ini masih terlalu tinggi, bisa diturunkan sampai 10.000, masih cukup bagus.
History Saham ITMG Analisa Teknikal
Analisa saham ITMG selanjutnya adalah dari aspek teknikal atau analisa histori saham ITMG, harganya. Saham ini tergolong saham mahal. Pernah menyentuh angka 50.000-an satu lotnya, 2010. Hanya untuk satu lot seharga 5 juta. Tentu bandar tidak banyak ikut campur. Karena butuh uang sangat banyak.
Namun demikian trennya terus menurun hingga di tahun 2016 mencapai angka terendahnya sekitar Rp5000-an. Naik lagi hingga mencapai angka 28.000-an di tahun 2018. Kemudian turun hingga dibuatnya tulisan ini di angka 7.650.
Dalam menganalisa fluktuasi harga saham, maka kita teliti penyebab naik turunnya. Dari situlah kita akan mengetahui bagaimana perilaku saham tersebut di masa yang akan datang.
Kenaikan dan penurunan saham ITMG hanya disebabkan oleh satu hal, pergerakan harga coal newcastle, harga batu bara global. Tidak ada faktor lain. Kita ingat di tahun 2010 merupakan keemasan batu bara. Ingat saham BUMI, bagaimana gilanya waktu itu.
Oleh sebab itu jika mengikuti saran Warren Buffet yang harus senang saat yang lain takut, maka kita harus mengambil saat harga batu bara dunia anjlok. Dari situlah akan naik perlahan-lahan di masa datang.
Satu lagi, jangan berharap saham ini bisa lompat langsung sekian puluh persen seperti saham-saham lainnya. Saham ini sangat berat, harganya sudah tinggi seperti laiknya BBCA. Dia akan merayap tapi pasti. Turunnya juga demikian, merayap tapi pasti.
Oleh sebab itu yang paling penting harus dipahami adalah bagaimana kapan harga batu bara turun dan kapan naik.
Prospek Batu Bara di Tahun 2020 dan Selanjutnya
Sifat batu bara adalah bahan bakar penghasil energi. Semua mengetahui hal tersebut. Namun batu bara bukan bahan bakar utama. Batu bara adalah energi subtitusi untuk minyak. Maka hukum yang berlaku mudah. Saat harga minyak naik, di situlah batu bara sangat dibutuhkan.
Masalahnya lagi, batu bara memiliki hasil pembakaran yang tidak ramah lingkungan. Nah, disinilah Indo Tambangraya Megah memiliki keuntungan besar. Karena kualitas batu bara yang tinggi, maka batu bara ITMG lebih dibutuhkan.
Artinya batu bara selalu dibutuhkan sebagai sumber energi yang murah namun tidak ramah lingkungan.
Aspek yang harus dipahami investor lainnya adalah hadirnya sawit sebagai pengganti minyak. Istilahnya Bio Energy. Bahkan yang terbaru pertamina sudah menyebut telah berhasil hasilkan 100% bahan bakar dari sawit.
Dengan kata lain, meski dan pasti akan naik lagi, namun era kejayaan batu bara bisa dipastikan tidak seperti tahun 2010-an.
Deviden Super Jumbo ITMG
Pertanyaan paling besar menghantui investor, apa daya tarik utama dari saham ITMG. Jawabannya adalah deviden yang super jumbo. Emiten tambang, terutama batu bara memang dikenal sebagai penghasil deviden bagi para investornya, nah ITMG adalah salah satu yang paling besar.
Salah satu faktornya adalah Deviden Pay Out Ratio yang cukup tinggi dari ITMG. Dari tahun ke tahun, rata-rata di angka 90-an persen dari laba. Wow. Tentu sangat royal sekali. Ini seperti HMSP di konsumer. Memiliki DPR yang tinggi. Hanya saja PBV HMSP sudah tinggi, sehingga deviden yield mengecil.
Berbeda dengan ITMG. PBV masih di kisaran satu. Sehingga deviden yield masih sangat terasa berharga. Bahkan di tahun buku 2019, yang dibagikan pada 2020, saat perusahaan yang lain menghemat pembagian seperti TOTL yang hanya 19% karena pandemi, ITMG masih 75%. (bisnis.com)
Tahun buku 2019, ITMG membagikan 12.5%. Di tahun 2018 deviden yield mencapai 15%. Sedangkan di tahun buku 2017 mencapai 10.87%. Dengan kata lain, dalam 9 tahun saja memegang saham ini, maka modal sudah kembali.
Namun demikian yang patut diperhatikan adalah cara ITMG membagi deviden tersebut. ITMG selalu membagi dengan deviden interim. Sehingga dalam satu tahun dibagi dua kali. Tidak satu kali 15%. Inilah keuletan yang harus dimiliki investor. Apakah Anda investor sungguhan atau deviden hunter, wkwkw.
Seringkali 30% dibagi sebagai deviden interim, atau bahkan lebih besar. Kemudian dibagi lagi setelah RUPS. Mirip dengan pola AUTO. Ini saham yang butuh kesetiaan.
Kesimpulan Analisa Saham ITMG
Kesimpulan analisa saham ITMG menghasilkan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Ini adalah saham para investor. Harga tinggi tidak mudah melonjak-lonjak.
- Butuh kesetiaan untuk mendapatkan total jumlah deviden. Jika hanya mencari deviden setelah RUPS jatuhnya tidak begitu besar. Maka sebelum RUPS saham ini naiknya masih biasa.
- Fundamental perusahaan cukup bagus dengan rasio hutang kecil, dan memiliki cash yang cukup.
- Fokus usaha di batu bara berkualitas tinggi memberikan keuntungan tersendiri, terutama dari sisi konsumen yang fokus pada ekspor.
- Fluktuasi dolar sangat berpengaruh pada pendapatan. Semakin naik dolar, ITMG semakin diuntungkan.
- Saham ini bintang lima untuk investor. Bintang dua untuk trading.
website resmi di ITMG.CO.ID