Cara Mempromosikan Sekolah | Kami membuat tulisan ini di waktu covid-19 sedang berlangsung. Tapi kami sudah menekuni dunia promosi sekolah lima tahun sebelum covid 19. Oleh sebab itu kami lebih banyak menceritakan pengalaman.
Harapan kami bagi yang ingin mengikuti cara ini bisa menjadikan sekolahnya menjadi lebih dikenal dan menjadi lebih banyak pendaftar. Karena persaingan di dunia pendidikan, sekolah, dan pesantren semakin ketat sekali. Inilah 7 cara promosi sekolah yang efektif di era digital.
Daftar Isi
Promosi Sekolah Paska Pandemi
Semua memahami bahwa hadirnya covid-19 membuat pola hidup masyarakat berubah. Maka ada sebutan new normal. Hal yang paling utama dari perubahan tersebut adalah berkurangnya tatap muka.
Maka cara mempromosikan sekolah atau pesantren pun harus berubah. Terutama berpikir dengan mengurangi tatap muka dengan calon pelanggan. Apalagi di era digital. Tatap muka sudah mulai berkurang dengan drastis.
Sekolah yang kami dampingi promosinya, sejak lima tahun sebelum pandemi kami selalu sarankan tidak melakukan promosi ke sekolah lain. Maksudnya, jika Anda punya sekolah SMP, Anda promosi ke SD terbaik di wilayah itu. Percayalah ini sudah tidak lagi efektif. Kalaupun masih bisa, efektivitasnya kecil.
Kalau mau terus dicoba silahkan. Tapi masyarakat sekarang punya sifat tidak langsung percaya promosi. Maka jangan dilawan.
Cara Promosi Sekolah Yang Efektif
Pertama Anda harus memetakan kualitas sekolah Anda. Kualitas bisa dilihat dari dua hal. Pertama adalah prestasi sekolah. Bukan berarti selalu prestasi akademik, prestasi bisa berarti non akademik, seperti tilawatil Quran, puisi, dan lain sebagainya.
Tapi dari sini kualitas sekolah Anda bisa dipetakan. Kalau menang di bidang akademik, sains, maka sekolah Anda punya identitas pada hal tersebut. Kalau memang banyak menang di bidang non akademik, artinya identitasnya adalah sekolah islami (contoh).
Hal ini harus dipublikasikan karena orang melihat sekolah bukan dari omongan, tapi dari prestasi, simpel. Inilah cara mempromosikan sekolah di era digital, banyak berubah.
Kedua memetakan sekolah dari fasilitas. Ada sekolah yang memang sangat mengunggulkan fasilitas. Ukurannya Anda lihat hotel bintang 3 hingga 6. Sekolah Anda mendekati yang mana. Kalau misalkan tidak mendekati sama sekali, itu artinya dari fasilitas biasa. Maka jangan terlalu dipublikasikan berlebih. Jangan minder juga.
Kombinasikan antara kualitas dan fasilitas. Ini tahap pertama kalau kami melakukan pendampingan promosi. Karena kami sudah mendampingi lebih dari lima sekolah, maka kami mudah membandingkan klasternya, kelas menengah, rendah. Dari sinilah pijakan cara mempromosikan sekolah akan dimulai. Bisa dibaca tahapan lengkapnya di sini.
Perhatikan Website Sekolah dan Pesantren
Di masa pandemi ketika Anda ingin membeli sesuatu mereka melakukan tahapan survei di internet, kemudian melakukan tindakan antara dua pilihan. Beli secara offline atau online di shopee atau semacamnya. Begitu juga dengan sekolah.
Nah saya menemukan banyak sekolah menganggap website adalah hal yang remeh, tidak perlu diperhatikan. Ini salah besar. Karena mulai sekarang semua polanya demikian. Tapi sekolah biasa banyak juga yang memiliki website bagus.
Jangan kaget kalau sekolah yang biasa siswanya banyak, salah satu sebabnya adalah websitenya bagus. Karena website ada cermin sekolah di dunia maya. Dan saya sering menyampaikan kalau ingin lihat sekolah bagus atau tidak secara manajemen, bisa dilihat dari websitenya.
Kalau websitenya tidak ditata atau diisi dengan baik, sudah dipastikan manajemen sekolah tidak baik. Pondok pesantren pun sangat banyak yang memiliki website bagus dan hasilnya menyedot perhatian masyarakat luas. Seperti Gontor, Sidogiri.
Contoh-contoh website bagus untuk sekolah dan beberapa kelebihannya bisa diperiksa di sini. Kami sudah mengulasnya lengkap sebagai salah satu cara mempromosikan sekolah.
Apakah Anda Sudah Punya CS?
Mungkin Anda akan bergumam, ngapain sekolah punya customer service. Bukan perusahaan. Nah mindset ini yang harus diperbaiki. Justru pelayanan sekolah harus lebih baik dari perusahaan. Apalagi yang diurus adalah anak, manusia.
Anda harus punya customer service yang bagus. Kami kalau mendampingi sekolah harus mencari guru yang bisa megang customer service yang bagus. Diajak bicara, enak nih, sopan nih. Gampang seleksinya. Biasanya kami pilih yang perempuan. Lebih sabar.
Ukuran untuk customer service sekolah adalah pertama mudah dihubungi. Tidak perlu pakai website yang canggih-canggih. Pokoknya ada nomor yang mudah dihubungi. Kami sering testing menghubungi sekolah favorit. Dikirim pesan whatsapp, minimal selang satu jam dibalas.
Tapi berbeda kalau kami hubungi sekolah biasa, di whatsaap kadang dibalasnya besok. Tragis lagi nomornya tidak aktif. Di website lupa diupdate. Atau dilempar-lempar sana-sini. Sekolah biasanya merasa yang butuh kan wali murid, dilempar-lempar tidak apa-apa.
Anda lupa kalau banyak nomor sekolah tersedia di internet, mereka tinggal pencet salah satu nomor. Kami pun menguji CS sekolah yang kami dampingi dengan cara minta tolong orang menghubungi. Cara menjawab dan lain sebagainya sangat penting.
Juga banyak ukuran lainnya sebagai dasar cara mempromosikan sekolah yang efektif. Nanti kami beritahu Anda. Hehehe.
Channel Youtube Jangan Disepelekan
Cara mempromosikan sekolah selanjutnya adalah video youtube. Bukan berarti harus mengelola channel youtube sampai subscriber berjuta-juta. Sekolah tidak perlu. Yang dibutuhkan bagi calon konsumen adalah melihat profil secara fisik dan akademik.
Juga tidak harus sangat bagus. Kami sudah beberapa kali mendampingi sekolah untuk membuat video, tergantung budget, ada yang membuat hanya lima juta, ada yang sepuluh juta. Pernah juga dua puluh juta dan seterusnya. Perbedaannya adalah kualitas gambar dan naskah.
Tapi jika tidak punya budget pakai hp saja. Kami berikan contoh profil sekolah menggunakan hp. Ini kami yang membuat. Biasanya kami memberikan pelatihan membuat video menggunakan handphone untuk sekolah. Karena kami memahami tidak semua sekolah memiliki budget yang cukup. Tapi jangan sampai tidak membuat.
Karena sekali lagi, orang sudah minimalisir kedatangan ke sekolah. Maka caranya lihat video, baru kemudian dipilih yang menurut mereka paling berkesan. Kalau Anda tidak melakukannya, sama saja membuang kesempatan yang mudah dilakukan.
Beriklanlah di Kanal Yang Tepat
Di era digital bukan aib untuk mempromosikan sekolah lewat iklan. Tapi Anda harus paham channel, media, dan cara yang dipilih harus tepat. Banyak sekolah melakukan promosi di internet.
Beberapa sekolah dan pesantren yang melakukan iklan luar biasa di internet adalah Darunnajah Jakarta, Asy Syifa Subang, Isy Karima Solo, Dwi Warna Bogor, dan lain sebagainya. Kami hafal karena sebelum mendampingi lembaga pendidikan harus mengetahui cara mereka beriklan.
Biasanya mereka beriklan di google. Karena mereka tahu kalau orang mencari lembaga pendidikan di Google. Ketika ketemu iklan mereka akan tepat. Anda harus menganggarkan biaya untuk hal tersebut.
Kami promosi sedikit ya. Website kami fokus dalam dunia pendidikan dan investasi pasar modal. Maka yang berkunjung adalah mereka yang mencari informasi pendidikan, plus yang punya uang. Efektivitasnya cukup baik.
Oleh sebab itu mitra website kami adalah sekolah-sekolah dan pesantren yang publikasinya sudah kami petakan berdasarkan wilayah terdekat dari sekolah tersebut.
Anda kalau eksplorasi website panduanterbaik.id dengan detil akan memahami pola kami. Tentu ini salah satu cara mempromosikan sekolah tepat efektif dan efisien. Tapi bagaimanapun semua kembali kepada Anda.
Pola Mempromosikan Sekolah di Era Digital
Apa yang kami sajikan masih memiliki banyak variasi. Karena memang sekolah boarding school, pesantren, umum sangat berbeda promosinya. Tapi prinsip-prinsip promosi adalah yang kami berikan di atas.
Semoga bisa menjadi manfaat. Apabila ingin diskusi tentang branding sekolah atau mengundang untuk sharing bisa mengirim email ke affany1986@gmail.com. Semoga cara mempromosikan sekolah yang kami sampaikan sesuai dengan karakteristik sekolah Anda.
Pesan penting kami, semoga hal ini dipahami sosok yang paling berpengaruh di sekolah Anda, ketua yayasan, ketua pembina, kepala sekolah, atau bahkan kyai. Karena sangat menyangkut kebijakan. Biasanya kami akan diskusi dengan pemangku kebijakan sebelum melakukan tindakan pendampingan. Kalau tidak dengan mereka, usaha kami sia-sia.