Contoh branding sekolah dan pesantren terbaik yang kami hadirkan sebagai penjelas bagaimana branding lembaga berjalan dan dipraktekkan. Kami memilih sekolah atau pesantren terbaik dalam sudut pandang kami yang sudah terbukti melekat di masyarakat.
Di antara lembaga pendidikan yang kami sajikan bisa jadi pihak internal tidak menganggap hal tersebut sebagai branding sekolah dan pesantren. Tapi bagi kami yang melekat pada sekolah tersebut bisa jadi contoh branding sekolah dan pesantren terbaik. Atau yang kita istilahkan natural branding. Segalanya berjalan normal dari lidah ke lidah.
Berikut beberapa contoh branding sekolah dan pesantren. Nomor urut bukan berarti yang terbaik.

Daftar Isi
1. Pesantren Modern Gontor
Contoh branding sekolah dan pesantren yang pertama adalah Gontor. Berdiri pada tahun 1926, saat itu lembaga pendidikan di Indonesia yang bagus adalah sekolah Belanda. Pesantren rata-rata bermodel tradisional, yaitu mengaji kepada kyai, sarungan, berkiblat kepada ngaji kitab kuning. Semua pesantren demikian.
Ajaib, trimurti pesantren (Pendiri Gontor) yang terdiri dari tiga bersaudara kemudian mendapatkan inspirasi, salah satunya dari sistem pesantren di Padang Panjang (pesantren terbaik di Padang hingga sekarang). Di pesantren tersebut pembelajaran justru tidak berdasarkan sistem sorogan, tapi klasikal, pertemuan di kelas dengan kurikulum.
Gontor dalam banyak aspek kemudian menyempurnakan, sehingga lahir pondok pesantren bertrademark modern. Modern tersebut terletak pada sistemnya, dan berbeda dengan pondok pesantren lain. Maka tersampaikan dari mulut ke mulut pesantren modern tersebut.
Gontor pula menjadi lembaga pendidikan Islam yang mendobrak bahwa bahasa Inggris adalah bahasa orang kafir. Justru di pesantren ini bahasa Inggris menjadi bahasa komunikasi wajib di saat yang lain justru mengesampingkan. Kini pesantren seperti mewajibkan diri untuk memiliki dwi Bahasa, salah satunya Bahasa Inggris.
Ini adalah branding yang sangat kuat. Hadir di saat yang tepat dan berani mendobrak tradisi umum yang ada ketika itu. Branding ini tidak terlalu dipublikasikan karena memang berada di zaman yang tidak banyak publikasi.
Hanya dari mulut ke mulut. Tapi orang mendengarnya langsung takjub. Pesantren yang umumnya adalah tradisional namun berubah menjadi modern.
Baca: Branding Sekolah, Antara Iklan dan Kualitas
Selanjutnya pesantren ini akan menjadi salah satu pembahasan utama dalam contoh branding sekolah dan pesantren di materi-materi selanjutnya.

2. Sekolah Al Hikmah Surabaya
Contoh branding sekolah dan pesantren yang kedua adalah Al Hikmah Surabaya. Sekolah ini berdiri pada tahun 1989. Di masa itu sekolah Islam dinomor tigakan. Sekolah Islam hadir dengan stigma negatif seperti kurang terawat dan lain-lain. Al Hikmah Surabaya mendobrak stigma negatif tersebut.
Al Hikmah Surabaya menghadirkan sekolah Islam yang rapi, bersih, unggul, dengan guru terbaik. Lebih hebatnya lagi Al Hikmah Surabaya pada tahun 1991 mendobrak dengan branding full day school.
Saat itu belum ada sekolah yang menerapkan sistem full day school. Bahkan sekolah-sekolah favorit pun belum melaksanakan itu. Tapi Al Hikmah sebagai sekolah Islam justru melaksanakannya dengan filosofi “Lebih baik anak di sekolah bersama guru, daripada di rumah ditinggal kerja bersama pembantu”. Waktu di sekolah akan lebih bermanfaat.
Tentu di awal-awal sekolah ini mendapatkan penolakan, dianggap sebagai pemaksaan dan lain sebagainya. Namun ternyata di kemudian hari justru menjadi model sekolah Islam unggulan yang menjamur di seluruh Indonesia.
Sampai sekarang, Al Hikmah Surabaya dengan branding di awal full day school masih melekat erat dan tumbuh menjadi salah satu sekolah terbaik di Surabaya.
Dalam sudut pandang branding ini pendobrak yang sangat kuat. Terutama dalam tradisi sekolah Islam yang memiliki stigma tidak bagus di masanya. Sekolah memberikan satu identitas pembeda, Sekolah Full Day School. Meski hanya beredar dari mulut ke mulut, namun dalam catatan kami di tahun ke tiga, muridnya sudah tumbuh begitu cepat.

3. Pesantren Sidogiri Pasuruan
Contoh branding sekolah dan pesantren yang selanjutnya adalah Pesantren Sidogiri. Tentu yang tahu pesantren ini heran dari mana sisi brandingnya. Apalagi pondok pesantren Sidogiri dikenal penuh dengan tawadhu’. Tapi sudut pandang kami berbeda.
Pertama, perhatikan baik-baik bahwa Sidogiri merupakan pesantren yang tetap bertahan dengan sistem tradisional hingga detik sekarang. Kurikulumnya, tahun ajarannya, bahkan waktu yang digunakan menggunakan waktu istiwa’ (Jam berdasar posisi matahari sebagai patokan adzan).
Di sinilah uniknya, Sidogiri tetap dipadati santri yang masih memakai sarung, kopyah, koko putih. Bahkan santrinya terus saja berdatangan dengan identitas tradisional. Tidak seperti pesantren lain yang justru mulai bergeser dengan modernitasnya.
Sidogiri menurut kami juga mendobrak di era modern. Ia mendobrak sistem yang serba rasional dengan tetap mempertahankan tradisionalitasnya. Sehingga menjadi terlihat berbeda.
Ia mengedepankan ketulusan hati dan kenyamanan ruhani. Sesuatu yang sudah hilang di era modern. Oleh sebab itu kami masukkan sebagai salah satu pesantren terbaik di Indonesia.
Jika bertanya kembali, dari sisi mana Sidogiri mendobrak branding. Jawabannya adalah dari publikasi yang dilakukan menyesuaikan dengan dunia modern. Kanal youtubenya istimewa, Anda bisa melihat, lebih bagus dari sekolah-sekolah favorit.
Sehingga seperti orang kota melihat sawah, kangen. Begitulah dunia modern melihat Sidogiri. Tahlil saja sudah ada online, semua bisa mengikuti.
Plus kualitas pendidikan yang dipertahankan dengan cukup baik. Nahwu, sorof, kitab kuning, ahli bahsul masa’il, sifat yang penuh rendah hati. Dalam sudut pandang branding, kami akan menjadikannya sebagai contoh branding sekolah dan pesantren. Informasi lengkap di sini.

4. Taruna Nusantara & Krida Nusantara
Contoh branding sekolah dan pesantren selanjutnya adalah Taruna Nusantara dan Krida Nusantara. Kami sengaja mencontoh keduanya karena memang mirip. Sekolah ini didisain semi militer, dari cara berpakaian hingga keseharian.
Padahal bukan berarti yang sekolah di dua institusi tersebut akan melanjutkan ke kepolisian dan militer, tidak. Sekolah ini mendidik dengan cara militer titik. Artinya yang dikedepankan adalah ketegasan, kedisiplinan, karakter, plus intelektualitas yang tinggi.
Baca: Panduan Menemukan Identitas Branding Sekolah dengan Cepat.
Sekolah ini juga dikenal sebagai Sekolah Menegah Atas, khusus. Karena dianggap sebagai sekolah pembentukan karakter yang tepat. Maka dari sisi branding identitas ini berhasil mendobrak. Karea di saat yang sama belum ada sekolah lain menerapkan pendidikan yang ketat dan disiplin.
Cara berpakaian, cara bersikap, kedisiplinan yang tepat waktu, membuat prestasi mereka pada akhirnya melejit. Plus tentu saja secara postur tubuh pun mendukung. Tinggi tegap, dan intinya seperti militer. Orang langsung wow.
Di kelas, pengajarnya adalah guru-guru terbaik. Sehingga sebenarnya sekolah ini lebih tepatnya sekolah berprestasi dengan pendidikan semi militer untuk kedisiplinan.
Baca: Cara Branding Sekolah dan Pesantren di Era Millenial
5. Citra Alam Ciganjur
Contoh branding sekolah dan pesantren yang selanjutnya adalah Citra Alam Ciganjur. Sekolah ini dikenal sebagai sekolah pertama yang menerapkan sistem sekolah yang dekat dengan alam. Ini juga pendobrak di saat yang lainnya terkungkung di dalam kelas.
Sekolah alam pada hakikatnya bukan persoalan asal beda dengan yang lain. Namun memiliki landasan bahwa pada umumnya pendidikan di kelas justru memendam kreativitas siswa. Di sekolah alam kreativitas itu tumbuh dengan subur.
Inilah yang selanjutnya menarik minat banyak orang tua. Anak lebih senang, dan berkembang secara natural. Sehingga peminatnya juga tinggi. Anda pun kalau sekilas melihatnya sangat senang karena melihat senyuman siswa ketika belajar. Hal yang jarang ditemukan di kelas-kelas.
Oleh sebab itu ini branding yang sangat kuat. Berdiri pada tahun 2000 saat di mana sekolah full day school sangat subur berkembang di tanah air. Dari sekolah Islam hingga boarding school yang mahal-mahal. Sekolah alam menjadi aroma kesejukan yang menghentak para calon penggunanya.
Orang tua senang, anak pun senang bermain.

6. SMAK Penabur Sekolah Olimpiade
Contoh branding sekolah dan pesantren berikutnya adalah SMAK Penabur. Semua yang di sekolah ini natural. Fasilitas juga tidak sangat wow. Tapi sekolah yang di bawah nungan Yayasan Penabur selalu menjaga tradisi. Ini yang tidak dimiliki sekolah lain.
Tradisi yang dipertahankan adalah tradisi para juara olimpiade tingkat nasional dan internasional. Tidak banyak sekolah yang mampu melakukan hal demikian dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya hanya satu generasi saja. Tapi SMAK Penabur terus menerus melakukannya.
Uniknya adalah tidak hanya satu sekolah saja. Tapi banyak sekolah. Ini yang sangat sulit dilakukan.
Anda bisa tanyakan kepada kepala-kepala sekolah, apa yang dikenal dari BPK Penabur, pasti yang terlintas adalah kumpulan anak-anak juara lomba sains. Sehingga semua orang ingin larut dalam sekolah kristiani tersebut. Cari pula di internet juara olimpiade tahun sekian, hampir bisa dipastikan selalu ada nama sekolah tersebut sebagai juara.
Dengan kata lain branding bukan persoalan menaimai diri, atau asal berbeda dan baru, tapi branding yang kami selalu sebut dengan identitas juga bisa berarti adalah tradisi baik yang dipertahankan. Sifat branding yang demikian berlangsung melalui proses yang sangat panjang, tapi tidak mudah hilang.

7. MAN Insan Cendekia BJ. Habibie
Contoh branding sekolah dan pesantren selanjutnya adalah Insan Cendekia BJ. Habibie. Secara nama BJ. Habibie tidak tercantum, tapi kami tetap mencantumkan karena banyaknya namanya insan cendekia di sekolah-sekolah Indonesia.
Insan cendekia bagi kami sangat istimewa secara branding. Nama lengkapnya adalah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia. Sekolah ini di tahun 1996 berdiri diprakarsasi oleh BJ. Habibie.
Sekolah ini mengambil celah yang dalam. MAN dulunya hanya identik dengan sekolah iman dan taqwa. Tapi Insan Cendekia mendobrak identitas itu.
Sekolah ini berprinsip keseimbangan iman taqwa dan ilmu pengetahuan teknologi. Sederhananya orangnya agamis tapi cerdas sains dan teknologi. Keren. Jadi siapapun yang masuk memiliki kebanggaan yang tinggi.
Memang ada faktor bahwa sekolah ini didukung pemerintah. Namun dalam sudut pandang branding sekolah dan pesantren, apa yang dicetuskan sangat bagus sekali.
Di tahun 1990-an sekolah Islam di Indonesia masih dikenal sebagai nomor dua. Nama Al Hikmah Surabaya masih belum melambung hingga Jakarta.
Insan Cendekia pada akhirnya menjadi salah satu kiblat sekolah di Indonesia. Buktinya, namanya banyak yang meniru, hanya ada tambahan satu kata di belakangnya. Contoh Insan Cendekia Mandiri. Insan Cendekia Madani.
Inilah beberapa contoh branding sekolah dan pesantren di Indonesia. Tentu masih banyak yang lain. Namun kami ingin memberikan contoh dari banyak aspek, dan sekolah-sekolah ini melengkapi.
Anda ingin mendapatkan materi lain tentang cara branding sekolah dan pesantren di era millenial dan internet atau jasa konsultasi branding lembaga pendidikan bisa komunikasi di affany1986 at gmail.com.
keren….bisa menginsfirasi
semangat