Pondok pesantren Darussalam Gontor, atau yang dikenal sebagai pesantren Gontor adalah salah satu pesantren yang paling dicari di dunia maya. Padahal, pesantren Gontor bukanlah pesantren tertua di Indonesia, berdiri baru 1926, kalah dengan Sidogiri atau yang lainnya.
Pesantren Gontor juga bukan pesantren dengan santri paling banyak, atau pesantren dengan cabang paling melimpah. Gontor juga bukan pesantren paling mewah, tidurnya masih pakai kasur tipis di lantai. Tapi kami menemukan ada 7 hal terbaik yang bisa ditemukan di salah satu pesantren terbaik di Jawa Timur ini.
Daftar Isi
Di Bawah Naungan Badan Wakaf
Kebanyakan pondok pesantren berada di bawah naungan yayasan, bahkan terkadang yayasan pribadi. Maka efeknya adalah masuknya kepentingan keluarga ke dalam pondok pesantren tersebut. Bisa dibuktikan kalau ke pesantren-pesantren biasanya tidak satu induk kepengurusan, ada pondok-pondok kecil dalam satu komplek.
Pesantren Gontor sejak dulu sudah diwakafkan kepada umat Islam. Artinya tidak ditentukan oleh satu kepentingan besar. Ada badan wakaf yang menaungi pimpinan pondok pesantren Gontor.
Maka pimpinan Gontor terdiri dari 3 orang. Bukan satu orang dominan. 3 orang itu saling melengkapi. Masing-masing memiliki tanggung jawab.
Komposisinya pun bukan semuanya keluarga. Dari tiga pimpinan pondok, hanya dua saja yang bagian dari pendiri. Itu pun jika ada khilaf, atau menyalahi aturan, Badan Wakaf sebagai badan tertinggi selalu mengingatkan.
Dari sinilah mengapa banyak pihak yang percaya dengan pondok pesantren Gontor. Karena conflict of interest-nya kecil. Pendidikannya pun tidak pernah berubah sedari dulu tidak diakui ijazahnya, hingga sekarang ijazahnya sudah mulai diakui oleh pemerintah. Sehingga pesantren Gontor juga masuk dalam salah satu pesantren terbaik di Indonesia.
Tidak Pandang Bulu
Pesantren Gontor sebenarnya gudangnya santri dari anak tokoh berpengaruh di Indonesia. Dari menteri hingga pengusaha besar. Dari kepolisian, TNI, hingga rakyat biasa. Bahkan berbagai ormas di Indonesia. Tapi anehnya semua diperlakukan sama. Meskipun kepada keturunan pendiri pondok pesantren pun perlakuannya sama.
Contoh, ketika pendaftaran, ada anak pendiri pesantren Gontor, Ust. Ridho Zarkasyi, beliau mendaftarkan sendiri santrinya di pondok putri. Bahkan memanggul kasur anaknya. Di Gontor itu menjadi pemandangan biasa. Ketika mendaftar pun tetap harus antri. Sehingga banyak tamu yang menaruh hormat.
Fasilitas Sederhana Pesantren Gontor
Fasilitas pesantren Gontor menurut kami sederhana. Meskipun sekarang zamannya boarding school yang super mewah, biaya masuk sampai lima puluhan juta, pesantren Gontor tetap seperti dulu, pakai kasur tipis, semua tidur di lantai, makan antri, mandi antri, semua serba antri. Kamar pesantren Gontor Putri dan Putra tidak jauh berbeda.
Kalau telat dihukum. Jangan dibayangkan atau dibandingkan sama pendidikan yang mewah-mewah.
Pendidikan di Gontor sangat sederhana. Satu kamar berisi 15-30 orang. Bahkan kelas pun masih kelas berisi 40 orang saat lembaga pendidikan lain membanggakan kelas dengan siswa sedikit. Makan juga tidak begitu enak, pakai sayur, kadang dengan kerupuk, atau memakai sambal saja dengan nasi.
Belum lagi dilihat dari cara berpakaian, semua sama. Di Gontor masuk kelas tidak memakai seragam, yang penting kemeja polos. Tapi dari hal itu Anda tidak bisa membedakan mana orang kaya dan mana orang yang sok kaya. Semua terlihat sama. Sehingga persahabatan di Gontor benar-benar natural. Walaupun kaya, tidak banyak gaya karena aturannya memang demikian.
Disiplin Sangat Tinggi
Inilah yang membuat santri pesantren Gontor dikenal punya daya tahan tinggi. Kedisiplinan di Gontor sangat tinggi. Anda akan menemukan satu waktu pondok pesantre Gontor sangat sepi sekali, tapi satu waktu lain akan sangat ramai, semua tergantung waktu yang cukup ketat.
Makan pun hanya disediakan waktu setengah jam untuk jumlah 3500 santri. What? Jangan dibayangkan bagaimana cepatnya mereka berjalan dan makan.
Setiap kesalahan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Dari hukuman paling ringan, atau diskors selama satu tahun ajaran, atau bahkan diusir dari pesantren, pulang selama-lamanya. Diberdirikan di depan aula di bawah terik matahari menjadi pemandangan yang sering dilihat. Lagi-lagi disiplin ini tidak pandang bulu.
Kalau Anda mengadu, memohon untuk dianulir hukuman, pasti jawabannya, “Bawa pulang saja anak ibu. Mungkin kami belum mampu mendidik dengan segala kekurangan,” Nah loh, jadi orang tua langsung bingung.
Maka ada istilah, masuk Gontor mudah, tapi bertahan di Gontor susah. Setiap santri seperti dipanggang, digencet sana sini dengan beragam tekanan. Sedikit lembek, pasti pengin pulang.

Kemandirian Ekonomi Mumpuni
Pesantren Gontor dikenal memiliki kemandirian ekonomi yang cukup baik. Memiliki banyak unit usaha dalam segala bidang, dari toko buku hingga toko bangunan. Uniknya Pesantren Gontor tidak bergerak dalam bidang-bidang spekulatif, bisnisnya tergolong yang aman, seperti pom bensin dan lain sebagainya. Armada bus pun banyak, hingga apotek dimilikinya.
Pesantren Gontor memiliki prinsip ekonomi protektif. Yang artinya dalam sudut pandang kami adalah uang sebisa mungkin tidak banyak keluar ke pihak lain. Tapi berputar dalam lingkaran pesantren.
Santri pun harus belanja di toko yang dimiliki oleh pesantren. Maka perputaran uang pun berputar sangat cepat. Uniknya lagi, tidak ada ATM Bank berada dalam pondok pesantren. Pesantren Gontor tahu filosofi bankir, sehingga menghindarinya.
Oleh sebab itu pesantren ini tidak tergantung kepada yang lain. Bahkan jika ada yang memberikan bantuan namun memiliki syarat tertentu, sudah pasti akan dikembalikan. Hal ini pula yang menjadikan filosofi pendidikan Gontor tidak pernah banyak berubah dari berdiri hingga saat millenial seperti sekarang.
Santri Super Kreatif
Pesantren Gontor dikenal membebaskan santrinya untuk menekuni bakat yang dimiliki. Istilah zaman sekarang adalah passion. Semua disediakan sarana dan prasarana agar bakat santri berkembang. Dari sains seperti matematika, sampai seni seperti menciptakan lagu. Di Gontor studio musik memiliki fasilitas yang standard nasional.
Bahkan videography pun, seperti membuat film pendek dipersilakan, ada studio khusus dan menghasilkan banyak video-video kreatif. Pimpinan pesantren KH. Hasan Abdullah Sahal juga dikenal sebagai seorang musikus, pemain gitar, sehingga memahami bahwa seni adalah bahasa.
Maka banyak alumni Gontor yang menekuni beragam macam bidang. Seperti penulis, menjadi sutradara dan mendapatkan penghargaan nasional, pengusaha tidak terhitung dari yang skala kecil hingga besar, apalagi akademisi, cukup banyak.
Biaya Murah Pondok Pesantren Gontor
Biaya Pondok Pesantren Gontor yang sudah sangat mashur tidak menjadikannya jual mahal. Pesantren ini cukup murah dengan biaya masuk sekitar Rp. 6 juta rupiah. Baik pesantren putra atau putri hanya memiliki perbedaan jumlah biaya yang sedikit.
Untuk biaya bulanan hanya membutuhkan dana di luar jajan sebesar Rp. 750 ribuan. Padahal pendidikan yang ada di dalamnya cukup bagus. Hal ini pula yang menjadikan banyak orang berbondong-bondong ingin mengantarkan anaknya masuk ke pondok Gontor Jawa Timur.
Salah satu faktornya adalah unit usaha yang dimiliki pondok pesantren. Sehingga semua kebutuhan guru sudah dipenuhi oleh unit usaha. Sedangkan apa yang dibayarkan santri kembali ke santri itu sendiri. Oleh sebab itu santri tidak merasa membayar guru, dan guru pun tidak merasa dibayar santri. Pendidikan berjalan stabil dengan posisi guru dihormati dan santri menghormati.
Jodoh Sesama Gontor
Ada hal yang unik jika Anda masukkan anak ke Gontor. Walaupun jarak antara santri putra dan putri hampir empat jam. Mereka terpisah tidak pernah disatukan, tapi entah mengapa santri putra Gontor banyak yang menikah dengan santri putri Gontor. Konon karena kesamaan visi sehingga mudah melaksanakan misi.
Bahkan banyak orang tua santri yang mengharapkan anaknya mendapatkan santriwati Gontor putri karena sudah jelas pendidikannya sehingga tidak sulit mendidik dalam biduk rumah tangga.
Caranya sebenarnya sederhana, sekali bertemu dalam satu acara, langsung ingin tahu nama, kemudian silaturahim ke pondok putri pamitan ke pimpinan pondok. Atau bahkan langsung ke orang tuanya. Keberanian santri Gontor dalam persoalan jodoh terbilang istimewa. Mungkin karena sudah lama hidup di pesantren dan tidak melihat lawan jenisnya.

Silakan Isi di kolom komentar sesuai pengalaman
Jika Anda memiliki pengalaman ketika masuk salah satu pondok pesantren terbaik di Indonesia ini, silakan cantumkan di kolom komentar. Komentar Anda akan menjadi tambahan bahan bagi review kami tentang pondok pesantren Gontor.
Assalamu Alaikum wr.wb saya ibu Andi jumaati dari jkt. Ank saya pengen bngt mondok stlh lulus SD nanti. Skrg dia kls 6. Saya berniat masukin di Gontor. Persyaratannya apa aja ya ? Terima kasih banyak sblmnya
Wa’alaikumsalam wr. wb.
Selamat ya bu, karena anaknya sudah berminat masuk pesantren, tidak semua memiliki kemauan demikian.
Untuk syaratnya Fotocopy Ijazah terakhir, dilegalisir
Foto berwarna 4×6 dan 3×4
Kemudian FC KK, Akte, KTP, dan lain sebagainya. Kalau syarat lengkap bisa kunjungi link ini https://www.gontor.ac.id/pendaftaran
Namun yang paling penting ada ujian masuknya. Di antaranya baca Quran, Imla’, dan praktek ibadah. Di setiap kota sudah tersedia bimbingan belajar masuk Gontor yang diadakan oleh ikatan alumni Gontor. Ibu berada di kota mana?
Assalamualaikum, sy Ibu Kurnia, juga berencana memasukkan anak saya di pesantren Gontor, sebelumnya di jelaskan klo untuk masuk pesantren Gontor ada tes nya, dan sudah ada bimbingan tes yang adakan oleh ikatan alumni Gontor.
Kalo boleh tau dimanaa tempat bimbingannya untuk wilayah makassar
wa’alaikumsalam wr. wb
Untuk wilayah Makassar bisa hubungi 0813 4375 0678
Assalamu’alaikum anak saya mau naik kelas 6 SD apa bisa masuk pesantren? Karena faktor teman, saya ingin masukin ke pesantren posisi di sukadana lampung timur terimakasih
Wa’alaikumsalam. Untuk masuk Pesantren Gontor minimal sudah lulus SD.