Strategi Pembelajaran Ekspositori | Keunggulan dan Penerapannya

Posted by

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan salah satu proses yang mampu mempercepat pola pembelajaran bagi siswa. Ini cukup mashur selain strategi pembelajaran paikem, atau role playing

Dan pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai strategi pembelajaran ekspositori. Seperti apa pengertian dan konsep belajar strategi satu ini? Simak ulasan kami selengkapnya khusus untuk Anda. 

Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori 

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal (bisa melalui ceramah maupun diskusi) yang dilakukan guru pada siswa. 

Adapun konsepnya bertumpu pada guru (teacher oriented). Di mana segala informasi mulai dari ilmu pengetahuan, data tambahan, dan konsep yang harus dihafalkan siswa disampaikan langsung oleh guru. 

strategi pembelajaran ekspositori

Dan juga, guru sebagai seorang fasilitator bisa mengombinasikan metode ceramah dengan membangun diskusi dan mengenalkan siswa dengan berbagai masalah autentik (masalah yang ada pada kehidupan nyata) yang fokusnya melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah (problem solving). 

Dengan demikian, strategi pembelajaran ekspositori juga sering disebut strategi “chalk and talk”.

anonim

Karakteristik Pembelajaran Ekspositori

Adapun karakteristik yang terdapat pada strategi pembelajaran ekspositori sebagai berikut :

  1. Pembelajaran dilakukan dengan cara verbal (lisan) oleh karena itu diidentifikasikan juga dengan metode ceramah. 
  2. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah terjadi, baik data ataupun fakta, sehingga siswa tidak perlu berpikir ulang. 
  3. Target utama pembelajaran adalah siswa mampu menguasai materi dengan baik penguasaan materi itu sendiri / kemampuan penguasaan akademik (academic achievement). 

Prinsip Pembelajaran Ekspositori

Nah, untuk menerapkan strategi ini dalam proses belajar, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru ataupun pengajar. 

Berorientasi pada tujuan. Materi pelajaran disampaikan guru dengan metode ceramah, walaupun terkesan sepele, guru harus bisa merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terstruktur. 

Prinsip komunikasi. Dalam strategi ini guru sebagai penyampai pesan dan murid sebagai penerima pesan. Karenanya, materi apa pun tidak akan diterima dengan baik oleh siswa jika guru tidak bisa berkomunikasi dengan jelas. 

Prinsip kesiapan. Dalam sebuah pribahasa mengatakan bahwa orang yang akan bersiap-siap maka ia mengetahui jauhnya perjalanan. Guru sebagai penutur segala informasi tentunya harus menyiapkan / menguasai materi dengan sempurna.

Hal ini sangat penting untuk menghindari adanya hambatan selama proses belajar, seperti guru yang tidak siap menjawab pertanyaan siswa ataupun guru bersikap kaku dan tidak berani menatap mata siswa karena mental yang belum matang. 

Begitu juga dengan siswa, sebisa mungkin guru mengamati apakah murid sudah siap untuk menerima pelajaran yang akan disampaikannya. 

Prinsip berkelanjutan. Maksudnya adalah situasi yang membuat siswa merasa haus akan ilmu pengetahuan tambahan / situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga siswa berinisiatif untuk belajar mandiri atau kelompok di luar kelas. 

Langkah-langkah Pembelajaran

Tidak lengkap rasanya jika suatu strategi pembelajaran tanpa disertai adanya langkah-langkah penerapannya. Lantas, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan guru atau pengajar dalam strategi pembelajaran ekspositori? 

Persiapan

Langkah pertama dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah persiapan. Di sini guru bisa mempersiapkan siswa untuk siap belajar materi baru.

Memberikan sugesti dan afirmasi positif agar proses belajar menjadi lebih mudah. Selain itu, guru juga diharapkan memberitahukan tujuan dari materi yang akan dipelajari. Sehingga siswa bisa beradaptasi dan tidak bingung. 

Penyajian

Sebelum memulai kelas, guru harus bisa memikirkan bagaimana agar materi yang disampaikan mudah dicerna oleh siswa. Selain itu guru juga harus memperhatikan beberapa aspek penting lainnya.

Seperti bagaimana intonasi suara ketika menyampaikan materi, penggunaan bahasa yang komunikatif, menjaga kontak mata dengan siswa selama proses belajar, melemparkan jokes agar suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, memberikan tugas dan ujian untuk menguji kemampuan siswa, dan lain sebagainya. 

Keunggulan dan Kelemahan

Strategi pembelajaran ekspositori memang lebih sering ditemukan pada instansi-instansi pendidikan. Karena dalam pelaksanaannya sendiri, strategi pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, seperti :

  1. Guru lebih mudah mengontrol urutan dan sedikit – banyaknya materi pembelajaran, sehingga bisa memperhatikan sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan. 
  2. Strategi ini dinilai lebih efektif jika siswa telah menguasai banyak materi selama proses pendidikan. 
  3. Dengan strategi ini siswa bisa belajar bukan hanya dengan mendengarkan penjelasan materi saja, melainkan siswa dapat melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi materi yang dilakukan guru. 

Adapun kelemahan strategi pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut :

  1. Model pembelajaran ini tidak bisa mengukur kemampuan, pengetahuan, minat bakat serta gaya belajar antara siswa satu dengan yang lainnya. 
  2. Kemampuan bersosialisasi interpersonal siswa tidak berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan metode ceramah yang lebih banyak digunakan pada pembelajaran ekspositori. 

Demikianlah ulasan singkat mengenai strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran yang bertumpu pada guru pun akan tetap berhasil jika dilakukan oleh guru-guru brilian nanti handal. 

Karena itu metode ini masyhur digunakan di sekolah-sekolah juga universitas. Jika ingin dokumen pdf dari jurnal bisa kunjungi link ini. Semoga bermanfaat. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *