Model Pembelajaran Paikem | Kelebihan dan Kekurangan

Posted by

Model pembelajaran paikem masih terasa asing di telinga. Umumnya yang didengar adalah metode pembelajaran problem based learning, atau role playing. Oleh sebab itu metode Paikem belum populer.

Bila kebanyakan nama model pembelajaran mengikuti nama penemunya, Paikem satu ini berbeda. Model pembelajaran Paikem sendiri merupakan singkatan dari kata Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

Definisi Model Pembelajaran Paikem 

Model pembelajaran Paikem didefinisikan sebagai sebuah pendekatan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran dan media ajar yang didesain sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan proses belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 

Selain itu, metode pembelajaran ini fokus memberikan berbagai kegiatan pengembangan karakter dalam bersikap, berpikir, dan mengasah keterampilan dan tidak ketinggalan mengajarkan siswa tanggung jawab. 

model pembelajaran paikem

Landasan Yuridis

Sebagai model pembelajaran siswa, kegiatan belajar siswa merujuk pada Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Beberapa pasal terkait antara lain terdapat pada: 

Pasal 1 ayat 1 yang intinya adalah pendidikan sebuah usaha yang terencana untuk mewujudkan proses belajar agar siswa bisa mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dan kompetensi yang diperlukan baginya masyarakat dan negara.

Pasal 40 ayat 2 yang berbunyi :

Adapun seorang pendidik memiliki kewajiban menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan, dan berkomitmen, serta mampu memberikan teladan bagi siswanya.

Dengan dua kutipan pasal di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar siswa haruslah aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memberikan pengalaman dan ingatan yang baik selama masa pendidikannya. 

Karakteristik Model Pembelajaran

Sebagai strategi pembelajaran di sekolah PAIKEM memiliki karakteristik-karakteristik antara lain: 

  • a. Berpusat pada siswa (student oriented) 
  • b. Siswa belajar dengan tujuan mencapai kemampuan tertentu namun tetap fleksibel. 
  • c. Siswa harus belajar secara berkesinambungan serta tuntas dan tidak setengah – setengah. 
  • d. Guru memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan pengalamannya sendiri secara langsung.
  • e. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas 
  • f. Guru ataupun pengajar menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran  
  • g. Konsep belajar yang digunakan berprinsip pada proses belajar sambil bermain yang menyenangkan. 

4 Prinsip Utama

Berikut ini 4 prinsip utama model pembelajaran Paikem :

Pertama, adanya proses interaksi secara aktif antara guru, rekan siswa, multi – media / bahan ajar, referensi, lingkungan belajar, dan sebagainya. 

Kedua, proses komunikasi. Siswa harus dilatih untuk bisa mengkomunikasikan pengalaman belajar dan lainnya, baik kepada guru atau rekan kelasnya melalui cerita, dialog, ataupun simulasi bermain peran (role playing). 

Ketiga, proses refleksi. Guru mengajarkan kepada siswa untuk selalu mengambil atau memikirkan kembali segala hal yang telah mereka pelajari, pengalaman-pengalaman yang didapatkan, maupun segala hal yang telah mereka lakukan. 

Keempat, proses eksplorasi. Selama proses belajar, siswa secara langsung melibatkan semua indera yang mereka miliki melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan, atau melakukan wawancara. 

Dan dalam pengaplikasian model ini, guru harus memperhatikan dan memahami bakat, minat, dan modalitas siswa (indera visual, auditorial, kinestetik). 

Karenanya, dengan memahami potensi modalitas yang dimiliki siswa, guru mampu merancang dan mempersiapkan media atau materi pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. 

Penerapan Pembelajaran Paikem

Lantas, seperti apa penerapan model pembelajaran Paikem dalam proses belajar ini? 

  1. Siswa terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan pemahaman dan keterampilan dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. 
  2. Guru bisa menggunakan berbagai alat bantu dan motivasi untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar, termasuk menggunakan alam sekitar sebagai pembelajaran yang menyenangkan. 
  3. Guru hendaknya mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang mampu menarik perhatian siswa 
  4. Selama proses belajar, guru menerapkan gaya mengajar yang kooperatif dan interaktif dan bisa membangun kerja sama antar siswa, salah satunya melalui belajar kelompok. 
  5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah, mengungkapkan gagasannya dan lain sebagainya. 

Kelebihan dan Kekurangan

Secara keseluruhan, model pembelajaran ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihannya sebagai berikut :

  • Mampu mendorong siswa menghasilkan karya yang kreatif dan imajinatif. 
  • Paikem mengandung materi pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup, hal ini berdampak baik karena siswa bisa belajar bekerja sama antar rekannya. 
  • Proses belajar yang mengaplikasikan model Paikem di dalamnya, membantu memupuk semangat siswa untuk terus maju mencapai kesuksesannya. 

Sedangkan, kekurangan model pembelajaran Paikem sendiri yakni :

  • Pengelompokan siswa masih bergantung pada pengaturan tempat duduk, sehingga kegiatan yang dilakukan siswa tidak mencerminkan belajar kooperatif yang benar. 
  • Adanya kesenjangan individual yang terlihat, siswa laki – laki / siswi perempuan, pintar / kurang pintar, perbedaan sosial dan ekonomi. Dan ini perlu diperhatikan kembali. 
  • Pajangan kreasi hasil siswa sering kali seragam, tidak ada nilai-nilai perbedaan di dalamnya. 
  • Pembelajaran siswa lebih banyak menggunakan lembar kerja siswa (LKS), dan mengakibatkan munculnya model pertanyaan yang seragam. 
  • Guru belum melihat contoh model pembelajaran Paikem yang benar. 

Demikian ulasan kami kali ini. Guru sebagai pengajar hendaknya tidak kaku dengan menggunakan satu model pembelajaran saja. Jurnal metode pembelajaran paikem yang pdf bisa didownload di sini.  

Memadukan beberapa model pembelajaran sebagai selingan pun bisa dilakukan. Bereksperimen dan berinovasi dalam pendidikan seyogianya menjadi sebuah keharusan di era saat ini. Semoga bermanfaat. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *