Model pembelajaran di PAUD tentu haruslah menyenangkan dan ramah bagi anak-anak. Berbicara mengenai model pembelajaran, selain model pembelajaran kelompok (Cooperatif Learning), apakah para guru sudah mengetahui dan atau menggunakan model pembelajaran efektif di PAUD?
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami tertarik untuk membahas apa saja model pembelajaran paling umum yang efektif di PAUD. Informasi yang kami susun, merupakan hasil rangkuman dari berbagai artikel dan juga jurnal ilmiah. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi
Model Pembelajaran Klasikal
Sejatinya para guru atau pengajar PAUD sudah sangat akrab dengan model pembelajaran klasikal. Model pembelajaran ini bisa dikatakan “too old” namun masih sangat efektif digunakan untuk proses pembelajaran anak PAUD.
Pada model pembelajaran klasikal sendiri sangat bergantung pada pendidik dan bersifat auditif dengan guru sebagai pusat kelas sehingga mudah mengorganisasikan kelas, mudah menerangkan pelajaran.
Kelebihan lainnya adalah muda membantu siswa untuk mendengar materi secara akurat sehingga mampu meningkatkan keinginan belajar siswa dalam akademik. Dan kekurangannya membuat siswa cenderung pasif dan cepat bosan.
Model Pembelajaran Area
Model pembelajaran area adalah model pembelajaran yang sangat cocok untuk siswa dengan jiwa/keinginan eksplorasi tinggi. Model pembelajaran area memberikan kesempatan lebih kepada anak didik untuk melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Pembelajaran model area ini merujuk pada 10 area peminatan anak seperti agama, balok, bahasa, drama, berhitung atau matematika, IPA, seni atau motorik.
Melalui 10 area tersebut, diharapkan anak didik mampu terpenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifiknya, mampu menghormati keberagaman budaya, hingga membantu anak untuk menentukan kegiatan serta peran selama belajar sesuai dengan pilihannya sendiri.
Meski demikian, karena pilihan ada pada peserta didik, tentu tidak semua sentra akan dipilih termasuk juga kemungkinan peserta didik akan pindah berkali-kali dari satu sentra ke sentra yang lain sebelum menyelesaikan area permainan awalnya.
Model Pembelajaran Sudut
Sesuai dengan namanya, prinsip model pembelajaran sudut merupakan pembelajaran yang memanfaatkan sudut-sudut ruangan sebagai tempat pembelajaran yang di dalamnya terdapat media-media tertentu guna meningkatkan proses pembelajaran serta merangsang sensori peserta didik.
Model pembelajaran sudut yang berpusat pada kegiatan montessori ini secara umum dibagi menjadi lima sudut yakni sudut latihan kehidupan praktis (practical life corner), sudut sensorik penginderaan, sudut matematika (pre math and perception corner), dan sudut bahasa (language and vocabulary corner).
Keunggulan dari model pembelajaran sudut adalah mendorong peserta didik untuk selalu aktif bermain sambil belajar dengan mengembangkan keahlian dan kepekaan sosial, dan kekurangannya adalah membutuhkan banyak alat yang bervariasi dan harus sering diganti sesuai dengan tema/subtema yang dibahas (jika dibandingkan model pembelajaran area).
Model Pembelajaran BCCT
Model pembelajaran BCCT (Beyond Centre and Circle Time) atau yang lebih dikenal dengan model pembelajaran sentra, merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times) dan memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk memilih satu kegiatan bermain sentra sesuai minatnya.
Sentra sendiri dilengkapi dengan 3 jenis kegiatan bermain, yakni bermain sensorimotorik, main peran, dan main pembangunan.
Kemudian 3 jenis kegiatan sentra tersebut terbagi lagi menjadi beberapa sentra antara lain sentra balok, sentra main peran, sentra main peran besar, sentra imtaq, sentra persiapan, sentra bahan alam, sentra memasak, dan sentra seni.
Kelebihan dari model ini peserta didik memiliki pengalaman bermain secara lebih lengkap dan mendalam, kurikulum model pembelajaran sudut juga terhitung fleksibel dan kontekstual sehingga lebih sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Sedangkan kekurangannya peserta didik tidak bisa leluasa memilih banyak permainan dan beralih dari satu permainan ke permainan yang lain sebelum menyelesaikannya, artinya model pembelajaran sentra/BCCT memberikan pengalaman bermain yang mendalam tapi sempit.
Model Pembelajaran Quantum Teaching
Model pembelajaran quantum teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang mencakup seluruh aspek perkembangan stimulus otak anak usia dini.
Model pembelajaran quantum teaching sebenarnya merupakan hasil gabungan dan modifikasi dari berbagai model pembelajaran lainnya, yang tujuannya adalah meningkatkan pengalaman dan hasil belajar dengan menyertakan segala potensi yang ada pada diri dan lingkungan sekitar peserta didik.
Model pembelajaran quantum teaching pun memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan semangat belajar, meningkatkan daya berpikir, menumbuhkan jiwa kreatif, dan sebagainya.
Model Pembelajaran High Scope
Model pembelajaran high scope adalah kerangka belajar yang terbuka mengenai teori-teori perkembangan dan praktik pendidikan yang berbasis pada perkembangan interaktif anak.
Kurikulum model pembelajaran high scope membidik agar anak-anak usia dini lebih mandiri, bertanggung jawab dan menjadi pembelajar yang percaya diri. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri kurikulum PAUD yang sudah kami jelaskan di sini.
Anak-anak yang belajar menggunakan model pembelajaran ini didorong untuk aktif bermain berbagai alat permainan yang ada, belajar berinteraksi dengan orang dewasa, dan seimbang kemampuan akademik, sosial-emosional, dan kemampuan intrapersonalnya.
Sayangnya model pembelajaran high scope membutuhkan guru yang sudah memiliki banyak pengalaman, berikut dengan peralatan, permainan, dan lingkungan fisik yang kondusif untuk kegiatan sekolah.
Sekian pemaparan model pembelajaran efektif di PAUD yang bisa Bapak/Ibu guru coba aplikasikan di dalam kelas. Perlu diingat setiap model pembelajaran apapun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Maka dari itu, model pembelajaran apapun tetap efektif asalkan anak bisa bermain dengan nyaman, aman, dan bisa berkembang kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan perilaku baiknya.