Sekolah Mahal Harus Berpikir untuk Menarik Siswa

Posted by

Sekolah mahal harus berpikir ulang. Ya, menurut saya demikian. Terutama sejak tahun 2021 hingga tahun 2022. Lebih tepatnya sejak datang pandemi, semuanya sektor belum sepenuhnya bangkit.

Khususnya adalah lembaga Islam. Baik sekolah Islam terpadu, atau Islamic boarding school, atau bahkan pesantren modern kini dilanda satu tanda tanya besar. Pendaftaran belum pulih seperti sebelum pandemi.

Padahal ini dunia pendidikan di mana semua orang membutuhkan. Sekolah yang lebih pokok dari kebutuhan lainnya. Tapi rata-rata mengatakan siswa yang mendaftar cukup sedikit. Saya hubungi empat sekolah di daerah berbeda, jawabannya sama.

Saya Alhamdulillah diberi anugerah memiliki banyak relasi humas sekolah, yang mengurus PPDB, baik di sekolah Islam terpadu, sekolah full day, atau bahkan pesantren, semua mengatakan yang daftar sedikit. Pertanyaannya, kalau semua sedikit, lalu di mana siswa mendaftar? Ini yang akan coba kita telaah.

Keadaan Ekonomi Berubah

Ada beberapa aspek yang membuat perubahan besar. Pertama keadaan ekonomi berubah. Akibat pandemi banyak masyarakat mengalami perubahan pendapatan. Meskipun tidak semua.

Kalau diilustrasikan, jika dulu pendapatannya lima juta, sekarang hanya tiga setengah juta. Bahkan sederhananya, sangat beruntung tidak di PHK meskipun gaji berkurang. Sehingga banyak yang mengalami perubahan secara ekonomi.

Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak bisa lagi maksimal memilih sekolah. Maksudnya, jika dulu memilih sekolah dengan biaya masuk 5 juta, maka otomatis sekarang hanya memilih yang biaya masuk lebih rendah, misalkan dua juta. Ini faktor ekonomi.

Oleh sebab itu bagi sekolah mahal, dengan biaya puluhan juta, jangan kaget jika dulunya pendaftar mencapai 100, sekarang hanya 60, karena memang kemampuan masyarakat secara ekonomi menyusut.

Masyarakat Lebih Rasional Memilih Sekolah

Sekolah mahal juga harus berpikir tentang keadaan masyarakat yang lebih rasional. Pertama, keadaan pandemi seperti sekarang belum mampu mengembalikan kegiatan belajar mengajar seratus persen. Anak saya hanya dua kali dalam sepekan meski sudah vaksin.

Kemudian muncul pemikiran, untuk apa sekolah mahal kalau mayoritas pembelajaran menggunakan daring. Mahal tidak mahal, sama saja. Apalagi tidak ada yang tahu ujung dari pandemi ini. Konon harus berdampingan selamanya.

Kedua, jika keadaan demikian maka ada alternatif, sekolah yang biasa saja, tapi berlangganan aplikasi seperti ruang guru. Secara aplikasi jauh lebih bagus daripada aplikasi yang disediakan sekolah. Secara hitungan matematis, lebih murah. Di sinilah sekolah mahal harus berpikir keras.

Kalau ada yang bertanya bagaimana kebutuhan anak terhadap sosok guru? Perlu diingat, sekarang banyak orang tua, terutama ibu yang sudah menjalankan aktivitas work from home. Jadinya mereka berfungsi sekaligus sebagai guru yang dicontoh.

Ketiga, sekolah swasta semakin menjamur. Terutama sekolah Islam dengan biaya yang cukup variatif. Jika dulu seseorang harus survey satu persatu, hadirnya internet membuat wali murid mudah survey melalui internet dan membandingkan antara biaya satu dengan yang lain.

Imbasnya adalah faktor bagus tidaknya sekolah disingkirkan. Yang utama, biayanya pas, kedua jika bisa lebih dekat. Inilah yang menjadikan sekolah mahal menjadi tergerus dengan adanya sekolah alternatif dengan biaya yang lebih terjangkau.

Sederhananya HP Samsung pasarnya tergerus oleh HP Xiaomi, OPPO, Vivo dan kawanannya. Penggemar Samsung masih ada, tapi mengecil. Selengkapnya bagaimana cara masyarakat memilih sekolah bisa dibaca di sini.

Keadaan Sekolah Mahal dan Lapangan

Jika tadi ada pertanyaan semua sekolah swasta mahal siswanya menurun, maka pertanyaan besarnya adalah di mana siswa-siswa tersebut mendaftar jika memang semua sekolah swasta mahal mengalami penurunan pendaftaran.

Menurut kami ada tiga. Pertama, di sekolah-sekolah yang memang biayanya lebih murah, tapi secara pendidikan sama, meskipun fasilitasnya biasa. Orang tua berpikir, saat ini fasilitas bukan yang utama, toh jarang ke sekolah.

Kedua, di sekolah berasrama yang juga biayanya jauh lebih kompetitif. Karena orang tua berpikir, daripada daring, mending sekalian ke sekolah berasrama. Harganya mirip juga, biaya masuk boarding atau pesantren 7 juta, sekolah mahal swasta Islam malah puluhan juta.

Ketiga, alternatif terakhir bagi orang tua adalah sekolah negeri. Ini yang mayoritas terjadi. Jika melewatkan tahun tanpa pendidikan bagi anak, itu sangat disayangkan. Tapi sekolah mahal belum mampu. Maka ke negeri.

Plus, sekolah negeri sekarang mulai berbenah. Mereka mulai menyiasati bagaimana menghadapi sekolah swasta. Mulai dari masa zonasi, kemudian mulai berbenah dari sisi fisik, ada juga program-program religi. Gratis lagi. Ini alternatif yang membahagiakan.

sekolah mahal

Langkah Sekolah Mahal di Era Paska Pandemi

Ada satu aspek penting yang perlu disadari, sekolah mahal tetap akan mendapatkan siswa, tapi tidak akan sebanyak sebelumnya. Bahkan jika tidak melakukan beberapa langkah strategis, Anda akan kebingungan dengan kenyataan siswa jauh lebih sedikit dari perkiraan meskipun sudah berusaha iklan maksimal.

Oleh sebab itu menurut kami ada beberapa aspek perlu diperhatikan. Pertama, jangan berharap siswa lebih banyak dari tahun sebelumnya. Itu sangat sulit sekali. Bahkan mendapatkan jumlah sama sudah sangat bagus.

Kedua, sekarang adalah waktunya meminta guru berkreasi tinggi dan dituangkan dalam teknologi. Ini tabungan masa depan. Sekarang sekolah yang lebih bagus dan kompetitif otomatis direview banyak orang.

Ketiga, ini mungkin sulit dilakukan, tapi kami menemukan di banyak wilayah. Sekolah-sekolah tidak menaikkan biaya pendidikan. Pangkas hal-hal yang tidak perlu. Semakin dinaikkan. Anda semakin ditinggal pelanggan. Bahkan kami menemukan ada yang mendiskon sangat besar di wilayah Jawa Timur.

Keempat, Andalkan keluarga yang sudah pernah mendaftar. Entah dengan paket adik dapat diskon 40%, atau sepupu dapat diskon 30%, atau yang lainnya. Optimalkan ini. Semua sekolah sekarang demikian.

Ingat ketika HP Samsung digempur brand Cina, yang dilakukan adalah menciptakan produk yang mirip. OPPO harganya 3.3 juta, Samsung hanya 3.6 juta. Selisihnya tidak begitu besar. Ini jadi bahan rujukan.

Semoga renungan ini bermanfaat. Kami menulis ini sebagai bahan pertimbangan saja setelah melihat banyak sekolah memiliki pola PPDB yang berubah. Terutama sekolah mahal.

Jika ternyata apa yang kami tulis ternyata berbeda dengan yang Anda alami, maka bersyukurlah, berarti strategi Anda sudah tepat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *