Model pembelajaran STAD bisa disebut metode belajar sederhana namun memiliki banyak kelebihan. Model pembelajaran ini sangat mudah diterapkan bahkan untuk guru pemula sekalipun.
Nah pada kesempatan kali ini, kami sajikan rangkuman informasi mengenai model pembelajaran STAD mulai dari pengertian, karakteristiknya, langkah-langkah, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Daftar Isi
Pengertian Model Pembelajaran STAD
STAD adalah singkatan dari Student Team Achivement Divisions, dalam bahasa Indonesia model pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran kolaboratif dalam kelompok kecil dengan sistem heterogenitas untuk satu tujuan yang sama, yakni agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Adapun pengertian model pembelajaran menurut para ahli merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan metode ceramah, questioning dan diskusi menjadi satu kesatuan.
Secara garis besar, metode pembelajaran STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Universitas John Hopkins ini merupakan metode belajar responsif di mana siswa bukan hanya perbedaan gender dan etnis, namun juga perbedaan tingkat kemampuan akademik disatukan dalam kelompok belajar kecil beranggotakan 4-5 orang.
Mengapa Metode Pembelajaran STAD?
Pada dasarnya, ada beberapa model pembelajaran kooperatif lainnya selain STAD seperti model pembelajaran jigsaw maupun think, pair dan share (TPS).
Maka dari itu kami jabarkan beberapa alasan mengapa model pembelajaran STAD dapat menjadi alternatif yang patut dicoba Bapak/Ibu guru di sekolah.
Alasan pertama karena langkah-langkah model pembelajaran ini sederhana, selain itu mempunyai banyak manfaat seperti mendorong keaktifan siswa dalam belajar, melatih kemampuan siswa untuk berdebat, saling menghargai, dan peduli.
Kemudian berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh asisten professor psikologi di Stanford, Gregory Walton dan rekannya Priyanka Carr menemukan bahwa bekerja/belajar bersama dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan tertantang untuk menyelesaikan tugas walaupun sulit.
Prinsip Model Pembelajaran STAD
Lantas apa saja prinsip/komponen utama dalam model pembelajaran STAD?
- Presentasi kelas, guru menyajikan materi ajar secara klasikal dengan cara presentasi verbal atau teks dan siswa menyimak dengan perhatian penuh.
- Membuat grup belajar, setelah pemaparan materi, guru membagi siswa menjadi beberapa grub/kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang. Selama sesi ini kelompok belajar dituntut untuk proaktif agar setiap anggota bisa mempelajari dan memahami materi secara solid sehingga mampu menjawab kuis dengan benar.
- Kuis atau tes, sesi ini menjadi fase pengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diberikan. Adapun kuis/tes diberikan kepada siswa secara individual yang nantinya setiap poin yang telah diperoleh akan diakumulasikan menjadi skor kelompok.
- Poin penghargaan individual, pemberian penghargaan atau reward memiliki aspek penting untuk memotivasi siswa agar mampu mendapatkan hasil maksimal dan sebagai bahan evaluasi belajar untuk masa mendatang.
- Penghargaan grup/kelompok, karena sifat dari model pembelajaran STAD adalah kooperatif, maka penghargaan kelompok dilakukan untuk mengapresiasi atas usaha yang telah dilakukan oleh kelompok selama proses pembelajaran dan tentunya ini bisa disesuaikan dengan kebijakan bersama atau inisiatif guru.
Tahapan-tahapan Pembelajaran STAD
Tahapan-tahapan model pembelajaran STAD yakni:
- Guru menyampaikan tujuan/target yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran dan memberikan suntikan motivasi kepada siswa
- Guru memaparkan penjelasan terkait materi yang dibahas pada sesi belajar
- Guru mulai membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dengan sifat heterogenitas
- Guru membimbing kelompok secara bergantian untuk memastikan siswa dapat bekerja sama dan menyelesaikan tugas yang diberikan
- Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes/ kuis atau meminta kelompok melakukan presentasi hasil kerja
- Guru mengapresiasi atau memberikan reward dari hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok
Kelebihan dan Kekurangan
Metode pembelajaran STAD dalam penerapannya di kelas memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dibanding model pembelajaran lain seperti kooperatif atau think pair share. Adapun kekurangannya antara lain:
- Meningkatkan rasa percaya diri dan kecakapan siswa untuk berkontribusi kepada kelompok dan anggota kelompok
- Memberikan siswa kesempatan lebih untuk bersosialisasi dan memperoleh hubungan pertemanan lintas ras, agama, gender maupun kemampuan akademis yang beragam
- Mengajarkan siswa untuk berkomitmen dalam mengembangkan potensi kelompok
- Melatih siswa untuk saling menghargai dan mempercayai orang lain
- Mengajak siswa untuk aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk meningkatkan kerjasama anggota kelompok menjadi lebih baik
Sedangkan kekurangan yang dimiliki metode pembelajaran STAD adalah:
- Proses pembelajaran menjadi kurang efektif jika para siswa pasif, tidak proaktif bekerja sama dalam kelompok
- Jumlah siswa dalam kelompok harus sama rata, jika kurang dari 4 maka akan ada siswa yang merasa terabaikan dan bila terlalu banyak membuat siswa menjadi mengganggur
- Jumlah siswa yang terlalu banyak dapat menyebabkan guru kurang maksimal dalam mengamati proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok
- Situasi kelas menjadi tidak kondusif jika siswa mulai membahas hal lain di luar pelajaran, dan siswa dengan akademik unggul cenderung enggan satu kelompok dengan temannya yang kurang, sebaliknya siswa dengan akademik lebih rendah merasa minder jika disatukan dengan temannya yang pandai
- Pembelajaran STAD tidak dapat menerapkan materi pembelajaran dengan cepat dan memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulum tidak dapat dipenuhi.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai metode pembelajaran STAD. Semoga bisa menambah informasi pembaca dan selamat mempraktikkan STAD dalam kelas ya!