PanduanTerbaik.id – Cara Mendidik Manajeman Waktu dan Kedisiplinan Anak. Waktu adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup. Meskipun setiap orang mempunyai waktu yang sama, tapi berbeda dalam memanfaatkannya. Itulah akibatnya ada orang yang bisa meraih tujuan hidupnya, sebaliknya banyak juga yang gagal. Salah satu penyebabnya adalah gagal dalam memanajemen waktu.
Daftar Isi
Manajemen Waktu Erat Kaitannya dengan Kedisiplinan
Negara yang besar biasanya adalah negara yang warganya punya kedisipilinan tinggi. Ini bisa ditandai dengan budaya tepat waktu yang dilakukan oleh Pemerintah, Birokrasi bahkan masyarakatnya. Mereka yang berdisiplin biasanya punya etos kerja yang baik. Begitu juga sebaliknya, yang punya tingkat kedisiplinan yang rendah, etos kerjanya kurang baik.
Sukses suatu negara adalah dari akumulasi sukses individu yang ada di dalamnya. Untuk mencapai ini, maka salah satu cara yang harus diterapkan adalah melatih kedisiplinan masyarakatnya sejak dini. Karena itu di negara maju, seperti Jepang, kedisiplinan ini adalah harga mati. Mereka sangat menghargai waktu. Sejak kecil anak-anak Jepang sudah dibiasakan untuk disiplin baik di rumah dan di sekolah.
Orang tua dan guru memberikan contoh dalam bentuk panutan, bagaimana dalam keseharian mereka semua penuh dengan determinasi waktu. Mereka sadar bahwa manajemen waktu dan kedisiplinan memiliki hubungan yang erat, karena manajemen waktu dapat membantu meningkatkan kedisiplinan diri. Sebaliknya, kedisiplinan dapat dicapai dengan pengaturan waktu.
Manajemen waktu yang baik dapat membantu seseorang untuk mengembangkan kebiasaan yang meningkatkan produktivitas, fokus, dan pencapaian tujuan. Karena itu mereka yang sukses adalah mereka yang bisa mencapai tujuan hidupnya, karena adanya produktivitas dan fokus yang diawali dengan manajemen waktu dan kedisiplinan.
Manajemen waktu adalah keterampilan yang yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan upaya dan tindakan individu untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Sedangkan disiplin waktu adalah cara yag dilakukan seseorang untuk menyeimbangkan waktu untuk berbagai kegiatan, seperti belajar, bekerja, bersenang-senang, dan beristirahat. Atau dengan kata lain dia tahu kapan dan bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik.
Melatih anak untuk bisa memanajemen waktu bukan hal yang mudah, tapi bukan tidak bisa sama sekali. Semua butuh pembiasaan yang juga harus dicontohkan. Selain harus dibiasakan di rumah, di lembaga pendidkan pun hal ini harus dibiasakan.
Sebagai contoh nyata bagaimana manajemen waktu ini diterapkan di lembaga pendidikan, kami akan jelaskan bagaimana pengalaman kami sebagai salah satu santri di pondok pesantren modern Gontor, salah satu ponpes yang terkenal dengan padatnya kegiatan yang menuntut manajemen dan kedisiplinan waktu santri. Awalnya terasa berat, tapi dengan berjalannya waktu, karena biasa dilakukan maka menjadi kebiasaan yang akhirnya bisa menjadi budaya bagi kami, bahkan saat kami sudah menjadi alumni.
Cara Mendidik Manajeman Waktu dan Kedisiplinan Anak ala Gontor
Berikut beberapa cara pendidikan manajemen waktu yang diterapkan di pondok pesanten Gontor:
Membiasakan untuk Datang Tepat Waktu untuk Setiap Acara
Setiap kali ada acara pertemuan yang dihadiri oleh Kiai, Ustadz dan para santri semua harus datang tepat waktu. Biasanya santri harus datang paling lambat 15 menit sebelum acara dimulai Begitu juga dengan para pengajar dan pimpinan yang selalu datang beberapa menit sebelum acara dimulai. Jadi pantuta untuk datang tepat waktu ini dicoontohkan langsung oleh beliau-beliau yang sudah senior. Ini yang menjadikan santri tidak merasa berat untuk datang lebih awal, karena mereka bisa melihat langsung orang-orang yang mereka hormati melakukan hal yang sama.
Ada Setiap Bagian untuk Mendisiplinkan Semua Kegiatan Pondok
Setiap kegiatan di pondok ada bagian yang bertanggung jawab. Misalnya saat masuk kelas ada bagian KMI (Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah), yang tugasnya mengawal berbagai kegiatan belajar mengajar, termasuk saat proses santri masuk kelas. Bagi mereka yang sering terlambat akan dicatat dan mendapatkan peringatan. Begitu juga saat pergi ke masjid, ada bagian keamanan dan takmir masjid yang mengawal kegiatan ruhiyah para santri ini. .
Maka bukan pemandangan yang aneh jika saat masuk kelas dan pergi ke masjid para santri akan mengupayakan untuk tidak terlambat, agar bisa terhindar dari sanksi. Dari pembiasaan inilah yang membuat selanjutnya mereka terbiasa, hingga tanpa beban lagi melakukannya. Tapi setiap bagian yang ditugaskan ini tetap menjalankan tugasnya, karena dari sekian banyak santri tentu masih ada yang merasa berat untuk melakukan disiplin.
Kedisiplinan Berlaku bagi Siapapun
Kedisiplinan yang diterapkan di Gontor berlaku bagi siapapun. Bukan hanya saat masih santri tapi saat sudah menjadi pengajar pun diterapkan kedisiplinan untuk bisa memberikan materi pengajaran dengan persiapan (I’dad), sehingga saat mengajar santri prosesnya bisa berjalan dengan lancar dan mudah diterima oleh mereka.
Ada evaluasi yang dilakukan oleh bagian yang bertanggung jawab terhadap kegiatan santri, yang pada intinya dilakukan untuk mendisiplinkan mereka. Hal ini dilakukan karena dengan jumlah santrinya yang sangat banyak, Gontor harus punya system yang kuat dan dijalankan oleh semua orang yang ada di dalamnya. Terbukti, hingga saat ini system pendidikan Gontor menjadi salah satu prototype pendidikan Islam yang diakui oleh dunia, karena mengatur dan mendisiplinkan semua santrinya dari semua kegiatan selama 24 jam.
Budaya Disiplin yang Dibawa hingga Menjadi Alumni
Apa yang dijalani setiap anak selama menjadi santri inilah yang selanjutnya menjadi budaya saat mereka sudah lulus dari Gontor. Saat sudah menjadi alumni budaya disiplin dan kemampuan menejeman waktu menjadi modal untuk bisa mengerjakan semua kegiatan di masyarakat.
Itulah kerja keras yang dilakukan oleh para santri. Awalnya mereka merasa sangat berat menjalankan kebiasaan diri untuk disiplin, tapi dengan berjalannya waktu mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan selama beberapa tahun di pondok, ternyata sangat bermanfaat bagi diri mereka selanjutnya.
Hal ini sebenarnya bukan hanya bisa dilakukan di Gontor atau di pesantren yang ada di Indonesia. Tapi di lembaga pendidikan lainnya pun, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa dilakukan jika dilakukan dengan komitmen yang tinggi dan kesadaran dari diri masing-masing orang yang ada di lembaga pendidikan tersebut.
Sekian pembahasan kita kali ini tentang Cara Mendidik Manajeman Waktu dan Kedisiplinan Anak sejak dini. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari lembaga pendidikan yang bisa mendidik kemampuan manajemen waktu dan kedisiplinan anak Anda.