Alumni Gontor yang Punya Banyak Studio Foto

Alumni Gontor yang Punya Banyak Studio Foto. Ini Kisah Lengkapnya

PanduanTerbaik.id – Alumni Gontor yang Punya Banyak Studio Foto. Di Gontor ada pesan dari Kiainya bahwa apa yang dilihat, didengar dan dirasakan selama di pondok semua adalah pendidikan. Jadi yang seharusnya merasakan pendidikan di pondok Gontor adalah semua yang tinggal di dalamnya. Tidak hanya bagian OPPM (Organisasi Pelajar Pondok Modern, diluar seperi OSIS) atau Koordinator Pramuka atau bagian lainnya,, tapi semua santri bisa mendapatkan pendidikan dari yang ia lihat, dengar dan rasakan.

Sebagaimana lembaga pendidikan lainnya, yang menjadi bagian tertentu di pesantren jumlahnya terbatas. Tapi bukan berarti yang tidak menjadi bagian tertentu saat mondok ini kurang baik, karena pasti setiap dari mereka mempunyai kemampuan sendiri yang mungkin kurang diketahui oleh pondok. Mereka yang tidak menjadi bagian ini juga bisa belajar banyak hal, termasuk di bagian tertentu.

Misalnya saat di pondok ada bagian fotografi yang tugasnya mendokumentasikan semua kegiatan di pondok. Tapi saat setelah lulus, tidak semua bagian fotografi ini  menjadi fotografer. Sebaliknya, mereka yang bukan bagian fotografi, karena saat di pondok merasa kagum pada bagian fotografi, meskipun tidak menjadi bagian OPPM, mereka tetap bisa mengikuti kursus fotografi yang biasanya diajarkan oleh bagian fotografi ini. .

Tak jarang saat mereka lulus, minatnya pada bidang fotografi ini akan dilanjutkan dengan belajar tentang fotografi dengan lebih serius. Hal inilah yang berlaku pada Fajar Nur Muhammad, dia adalah salah satu Alumni Gontor tahun 2004 yang Punya 6 Studio Foto di Sekitaran Situbondo.

Saat mondok dulu ia “proletar.” Proletar adalah sebutan yg biasa digunakan untuk santri kelas 5 dan 6 yang tidak menjabat bagian apapun di Organisasi Santri Gontor. Ini hanya sebutan untuk mempermudah bagi mereka yang saat itu tidak punya bagian. Jadi bagi santri Gontor ini adalah sebutan yang biasa didengar

Memang di satu sisi terlihat kurang membanggakan karena tidak terpilih menjadi bagian tertentu saat mondok, tapi sebenarnya jika dipahami lebih jauh, mereka sadar dengan menjadi proletar mereka punya kesempatan belajar banyak hal yang sama.

Termasuk bagi Fajar ini yang dulu Proletar ini tahu bahwa ia minat di bidang fotografi, jadi kursus belajar fotografi di pondok pun ia ikuti. Apalagi biasa kursus apapun saat di pondok sangat terjangkau bagi semua santri. Jadi setiap santri bisa memperdalam apa yang disukainya.

Saat lulus, bidang ini juga yang menjadi pilihan terakhirnya, hingga kini mengantarkannya sebagai pemilik 6 studio foto dengan segmentasi wedding event.

Bagaimana perjalanan Fajar Nur Muhammad hingga saat ini punya 6 studio foto ?

Akan kami (Iwan Wahyudi) kupas dalam wawancara yang penuh keakraban berikut ini …..