Menu Makanan Anak Pesantren Yang Wow

Posted by

Menu makanan anak pesantren unik lho. Tidak seperti yang disampaikan zaman dahulu dengan stereotip kurang bergizi, lauknya ngebosenin, pedas, dan lain sebagainya.

Nah seiringnya waktu manajemen makanan pondok mulai berubah lebih baik. Menu – menunya pun sudah 4 sehat 5 sempurna yang mampu mencukupi gizi santri. Memangnya apa aja sih menu makanan anak pesantren zaman sekarang ini? Berikut rangkumannya.

Menu Makanan Anak Pesantren

Sayur – mayur menjadi lauk yang pasti selalu ada di dapur pondok. Selain karena gizinya, sayur engga bikin santri seret makan. Ada kuah – kuahnya gitu. Biasanya pagi atau siang hari, agar menjadi energi santri. Menu ini hampir setiap hari.

Nah, jenis sayur yang dihidangkan pun bervariasi. Mulai dari kangkung, capcay, sayur tewel (nangka muda), oseng sayur tahu, sayur sop, sayur asem, sayur bening, sayur bobor (sayur bayam / singkong dengan kuah santan), hingga pecel.

menu makanan anak pesantren

Iya, pecel menjadi salah satu menu favorit santri lho. Sayur – mayur seperti kacang panjang, tauge, bayam, ataupun daun singkong yang disiram saus kacang dan ditemani keripik tempe / peyek kacang bisa sangat nikmat dimakan dengan nasi panas. Mantap!

Daging, Ayam, Ikan, dan Telur

Menu makanan anak pesantren berikutnya adalah ayam yang selalu ditunggu – tunggu santri setiap minggunya. Bagi santri menu ayam menjadi lauk “mewah”, entah karena hanya 3 – 4 kali makan ayam dalam seminggu atau memang karena rindu masakan ibu di rumah.

PanduanTerbaik.id

Di pondok sendiri ayam biasa dimasak kecap, kuning ala – ala opor ayam, atau digoreng dengan tepung krispi seperti ayam kfc. Biasanya ini menu makanan pesantren malam hari, karena agar nafsu makan tinggi. Jangan sampai tidak makan malam. Biasanya seminggu enam kali.

Kalau Bapak / Ibu penasaran apakah buah hatinya di pondok makan daging sapi / kambing, maka jawabannya adalah ya. Pihak pondok juga biasa menyediakan daging sapi untuk para santrinya. Umumnya jika ada acara ataupun kegiatan besar di pondok, Idul Adha misalnya.

Meskipun jarang sekali di pondok lauknya daging, tapi selama seminggu musim Idul Adha bisa dipastikan santri akan kenyang makan daging. Bahkan antrian makan biasa 2 kali lebih panjang dibandingkan antrian lauk lainnya.

Adapun untuk ikan biasanya ada ikan bandeng yang dibumbu pedas asam, ikan tongkol atau terkadang pecel lele plus sambel lalapannya. Sedangkan untuk menu telur, biasanya ibu dapur memasak telur balado pedas, dimasak manis dengan kecap, direbus polos, ataupun digoreng biasa menjadi telur dadar / ceplok mata sapi.

Menu Makanan 4 T

Di kalangan santri ada menu sederhana dan menjadi menu andalan. Namanya menu 4 T. Yakni tempe, tahu, terong, dan teri. Kalau ini biasanya pagi hari. Karena laper banget, maka makanan tempe terong pun dilahap. Menu ini bisa sampai tiga kali dalam sepekan.

Tempe dan tahu yang kaya akan protein ini biasa dimasak dengan kecap (tempe / tahu bacem), dibumbu pedas, dimasak dengan santan dan kunyit (jadi warnanya kuning), atau biasa cukup digoreng biasa saja.

Nah terongnya sendiri umumnya dimasak sayur, atau disambal jadi terong balado. Dan yang menu lain yang istimewa di kalangan santri adalah sambal teri. Yap, hanya ikan teri yang disambal dan dimakan dengan nasi panas plus kerupuk.

Sederhana sekali memang, tapi kalau nikmatnya jangan ditanya. Nilainya 2 jempol enak pol. Inilah menu makanan anak pesantren.

Mie Goreng dan Nasi Goreng

Menu makanan anak pesantren yang lain adalah mie goreng. Biasanya mie goreng ini jadi menu di pagi / siang hari. Eits, tapi bukan mie goreng seperti indomie yang disiram ya. Mie goreng di pondok memiliki ciri khasnya tersendiri.

Dengan bumbu rahasia ibu dapur, mie goreng tidak polos begitu saja. Mie goreng ini dilengkapi potongan tempe / tahu, wortel, dan buncis. Ada mie goreng, ada juga nasi goreng. Sama seperti mie, nasi goreng biasa dihidangkan di pagi hari plus potongan telur di dalamnya. Biasanya seminggu dua sampai tiga kali.

Menu Pelengkap

Selain memenuhi gizi santri dengan lauk pauk yang kaya akan protein, karbohidrat, serat, dan lemak, pihak pondok juga melengkapi asupan gizi santri dengan buah – buahan yang mengandung vitamin juga mineral.

Seperti apel, jeruk, pir, pisang, semangka, salak, pepaya, melon, dan masih banyak lagi. Bukan cuma buah, kadang – kadang masih ditambah lagi dengan segelas susu kental manis hangat di hari Jum’at. Lengkap banget, kan?

Suasana Makan di Pesantren Gontor

Naah, mungkin Bapak / Ibu belum mempunyai gambaran seperti apa suasana dan bagaimana para santri makan ketika di dapur? Ini yang kami gambarkan di Pesantren Gontor Ponorogo.

Mudah saja, santri wajib memiliki alat makan sendiri – sendiri. Jangan lupa diberi nama atau tanda agar tidak mudah hilang atau digunakan temannya.

Ketika sudah bunyi bel makan, atau masuk waktu makan, santri harus segera pergi ke dapur untuk antri mengambil makanan. Santri diperbolehkan ambil nasi sendiri, mau ambil nasi sebanyak apapun bebas. Namun untuk lauknya dibagikan oleh bagian dapur dan masing – masing mendapatkan jatah satu – satu.

Yang unik ada sistem kupon makan di sini. Jadi setiap santri membawa kuponnya untuk mendapatkan jatah lauk. Hal ini digunakan sebagai antisipasi agar tidak ada santri yang mengambil jatah lauk dua kali.

Sedangkan bagi santri yang berpuasa, maka kuponnya bisa diatukar untuk mendapatkan jatah sahur dan snack buka puasa. Jangan khawatir tidak kebagian makan, sudah ada kartunya.

Menu Makanan Anak Pesantren Tergantung Biaya

Namun demikian bisa jadi menu makanan satu pesantren ke pesantren lain berbeda. Ini kami tulis yang kami alami di Gontor. Biaya masuknya Rp6.500.000-an. SPP 650 ribuan. Tentu akan berbeda jika biaya masuknya sampai 20 jutaan. Info biaya Gontor di sini.

Tapi paling tidak menjadi gambaran menu makanan anak pesantren tidaklah buruk. Enak. Plus suasana makannya ramai, jadi bersemangat untuk makan bersama. Bahkan banyak yang di pesantren justru tambah gemuk.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *