Kurikulum KMI Gontor | Di website ini yang membahas banyak lembaga pendidikan terutama pesantren, seringkali kami menyebut kurikulum KMI sebagai identitas suatu pesantren. Banyak pesantren kami sebutkan demikian.
Kemudian pasti muncul pertanyaan, sebenarnya kurikulum KMI Gontor seperti apa, bagaimana bentuknya, imbas kepada siswa seperti apa. Penulis akan merangkai berdasarkan referensi yang beredar, plus pengalaman penulis di Pondok Modern Darussalam Gontor.
Daftar Isi
Kurikulum di Pondok Pesantren Indonesia
Jika kita memondokkan anak ke pesantren, setiap pesantren memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Secara garis besar ada yang menginduk ke pemerintah dengan kiblat kemenag, atau diknas seperti Darul Hikam Mojokerto, tapi ada yang tidak menginduk kepada pemerintah. Punya kurikulum sendiri.
Di Indonesia dalam perhatian kami ada dua kiblat besar, Gontor dengan KMI dan Sidogiri dengan Salafiyah-nya. KMI dengan sistem modern, Sidogiri dengan sistem tradisional. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak bisa dibanding-bandingkan.
Dua kiblat tersebut menginspirasi banyak pesantren di Indonesia. Gontor yang berdiri di tahun 1926 menginspirasi berdirinya pesantren modern selepasnya, begitu pula Sidogiri yang berdiri pada tahun 1745 menginspirasi pesantren salafiyah selepasnya.
Uniknya hingga sekarang dua model kurikulum tersebut tidak berubah meski sudah berkali-kali pergantian kurikulum di tanah air. Segala kritik dan saran diterima, tapi tidak bisa mengubahnya.
Arti KMI dan Kepanjangan KMI Gontor
KMI adalah sebuah singkatan dari Kulliyatul Mu’allimin Al Islamiyah yang berarti Sekolah Pendidikan Guru Islam. Maka dari namanya saja inti dari pendidikan di pesantren ini adalah membentuk atau melahirkan guru Islam.
Sehingga kurikulum ini memiliki mata pelajaran yang menjadikan santrinya bisa memiliki jiwa mengajar. Salah satu buktinya adalah bagaimana santri di Gontor merasakan praktek mengajar yang cukup panjang. Dari diterjunkan langsung sebagai guru di pelajaran sore meski masih kelas 6 (setara 3 aliyah), sampai ada ujian khusus praktek mengajar.
Bagaimana Kurikulum KMI Disusun
Kurikulum KMI disusun oleh para pendiri Gontor. Seringkali disebut sebagai sebuah hasil ijtihad para kyai. Bahkan untuk merumuskan satu pembelajaran tidak asal-asalan, ada proses yang sangat panjang.
Jika dilihat dari pendidikan para pendiri Gontor, maka kurikulum ini bisa jadi merangkum banyak kurikulum di pesantren dan lembaga pendidikan besar tempat mereka belajar sebelumnya. Seperti, pesantren Jamsaren Solo, Arabiyah Adabiyah, Kweekschool di Padang Panjang yang berisi pendidikan resmi untuk menjadi guru di zaman Belanda.
Dari lembaga-lembaga pendidikan tersebut terlihat akumulasi dari pendidikan pesantren salafiyah, pendidikan bahasa arab, dan juga pendidikan formal fokus pada keguruan.
Mungkin intisari dari pendidikan yang ada di lembaga tersebut diperas dan dibumbui dengan beragam macam pendidikan hingga menjadi KMI Gontor, tempat sekolah pendidikan guru Islam.
Konsep Kurikulum KMI Gontor
Kurikulum KMI Gontor memiliki titik penting pada pembelajaran untuk santri pesantren, bukan siswa umum. Sehingga meskipun pihak Gontor selalu menyebut 100% umum dan 100% agama, namun dalam muatannya, porsi pendidikan keislaman pasti lebih padat. Jadi bukan berarti ada lima pelajaran umum, dan lima pelajaran agama.
Namun maksud 100% umum menurut saya adalah pelajaran-pelajaran penting dalam pendidikan umum sudah termuat, contoh Biologi, Georgrafi, Matematika, Kimia, dan lain sebagainya dipelajari dengan baik. Sehingga disebut 100% mempelajari ilmu umum.
Yang menjadi sisi menarik adalah hilangnya pola sorogan dan bandongan di kurikulum KMI Gontor. Bahkan ketika di luar kelas pun, atau kegiatan magrib hingga isya, selepasnya, tidak ditemukan pola pendidikan tersebut seperti di pesantren tradisional. Semua dalam bentuk klasikal. Di sinilah kurikulum Gontor disebut dengan kurikulum modern untuk pesantren.
Semua materi diujikan dalam jangka enam bulan sekali, semester. Ujiannya tidak hanya tulis, tapi juga lisan. Sehingga menjadikan pembelajaran di santri melekat.
Mata Pelajaran KMI Gontor
Berbicara mata pelajaran KMI Gontor, maka tidak bisa kita lepaskan dari makna KMI itu sendiri yang berarti sekolah pendidikan guru Islam. Artinya penekanannya menjadi seorang pendidik atau pembelajar. Maka yang diberikan oleh kurikulum KMI Gontor adalah “kunci”.
Arti kunci dalam kurikulum Gontor sangat luas. Kunci berarti pembuka, apa yang dibuka terserah kepada santri selepasnya. Bisa membuka pengetahuan, bisa membuka pintu masyarakat, bisa membuka perdagangan, dan lain sebagainya.
Mari kita bedah perlahan-lahan. Gontor dalam memberikan pendidikan bahasa meskipun tidak selengkap alfiyah, hanya menggunakan nahwu wadih (gramatika bahasa arab), shorf, tapi santri mampu membaca bahasa arab. Plus dengan durusul lughoh mampu berbicara secara aktif bahasa arab.
Di sinilah kelebihan santri Gontor, bahasa arabnya biasa, tapi bisa komunikasi aktif. Inilah kunci komunikasi dunia. Kurikulum KMI Gontor memberikannya.
Ada pula kunci yang lain, Gontor dalam pembelajaran Fiqh justru tidak berkiblat pada satu madhab tertentu, tapi diberikan cakrawala bagaimana mengarungi samudra fiqh yang penuh dengan perdebatan. Caranya adalah ketika kelas satu yang diberikan adalah fiqh ibadah.
Tapi kemudian masuk ke dalam hadist-hadist yang terangkum dalam bulughul maram. Uniknya setelah santri sudah tahu beberapa hal, dijeburkan dalam ushul fiqh. Yaitu kaidah yang mendasari fiqh. Sehingga tahu bagaimana menyimpulkan sebuah hukum.
Puncaknya pembelajaran fiqh adalah buku bidayatul mujtahid. Buku ini mencontohkan bagaimana memulai sebuah ijtihad dalam kasus fiqh. Di sinilah mengapa santri Gontor sangat terbuka dengan beragam pendapat fiqh, karena tahu ada dasarnya. Yang penting mengamalkannya.
Begitu juga dengan materi-materi lain, yang diberi kuncinya, hadist ada musthalahul hadist, dan lain sebagainya. Tauhid juga terus diajarkan dari kelas satu hingga kelas enam.
Ini contoh mata pelajaran kelas satu KMI Gontor, Insya, Hadist, Reading, Matematika, Tarikh Islam, Tafsir, T.Lughoh, Fisika, Mahfudzot, Sejarah, Aqoid, Biologi, Tajwid, Fiqh, B.Indonesia, Geografi, Berhitung, Khot, Imla, Al-Qur’an. Jumlahnya 20. Kelas enam bisa sampai 25 materi pelajaran.
Kelebihan Muatan Kurikulum KMI
Tapi menurut saya, ada dua pelajaran yang memiliki porsi cukup besar di kurikulum KMI Gontor, yaitu bahasa. Tidak hanya bahasa arab, tapi juga bahasa inggris. Bahasa arab ada materi Muthalaah, Nahwu, Shorf, insya’, di samping itu pelajaran Islam diajarkan menggunakan bahasa arab dan bukunya berbahasa arab. Kompleks betul.
Begitu juga dengan bahasa inggris, sejak kelas satu diajarkan tidak hanya English Lesson, tapi juga dictation, grammar, composition, dan lain sebagainya. Pendiri Gontor menginginkan santrinya mampu mengeksplorasi dunia. Bukan sebatas belajar saja.
Di sisi lain ada satu mata pelajaran yang menurut saya unik di kurikulum KMI Gontor. Dari kelas satu hingga kelas enam materi itu selalu ada, yaitu Mahfudhot. Isinya adalah kata-kata mutiara dalam bahasa arab. Menurut saya kontennya motivasi.
Anda tahu mantra Man Jadda wa Jada, itu hanya satu mantra yang diajarkan pertama kali di kelas satu. Kurikulum KMI Gontor mengajarkan seribu mantra.
Oleh sebab itu Kurikulum KMI Gontor mengajarkan benar-benar bagaimana berkarakter dalam hidup. Satu lagi, santri dengan kurikulum KMI Gontor pasti pintar ngasih motivasi, karena belajarnya kata-kata motivasi.
Rahasia Pendidikan di Gontor
Kurikulum KMI Gontor tidak cukup dipelajari dalam kelas. Inilah rahasia paling penting dari kurikulum KMI Gontor. Biasanya pesantren yang menduplikasi melupakan hal ini. Yang ada dalam kelas diambil, tapi yang di luar kelas bukan hanya dimodifikasi, tapi diubah, padahal itu merupakan satu rangkaian.
Contoh ketika kelas satu semester pertama, santri Gontor tidak dikenalkan dengan komunikasi aktif bahasa inggris, hanya bahasa arab saja. Di asrama selalu diberikan kosakata setiap pagi, dipraktekan setiap hari dalam komunikasi. Ini mendukung pembelajaran bahasa arab dalam kelas untuk kelas satu KMI.
Kedua, dalam pembelajaran bahasa Inggris pun demikian. Materinya dari dalam kelas, kosakata serta praktik dilakukan di luar kelas. Jika tidak melakukan akan ada hukuman.
Kurikulum Pendidikan Luar Kelas di Pesantren Gontor
Rahasia kurikulum KMI Gontor lainnya adalah dalam pembentukan karakter. Dalam kelas belajar hadist, yang disitu ada hukum-hukum. Muthalaah yang disitu ada cerita inspiratif untuk menyelesaikan persolan. Mahfudhot adalah motivasi untuk terus bergerak.
Nah santri Gontor di luar kelas dikondisikan untuk melaksanakan itu semua. Contoh ada materi Mahfudzot yang artinya demikian, “Waktu itu laksana pedang, kalau tidak kamu tebas, dia akan menebasmu”.
Praktiknya di luar kelas, waktu santri Gontor sangat ketat sekali. Mandi hanya sekian menit, ke masjid butuh waktu sekian, terlambat dihukum. Harus terus berlari kalau tidak ingin tergilas dalam hidup di pesantren, kira-kira demikian. Semua sudah dikondisikan sebagai satuan kurikulum pendidikan.
Kehidupan di kamar pun sederhana. Tidak dengan fasilitas mewah. Santri dididik hidup sebagai pemimpin yang terbiasa dengan kesederhanaan. Makan pun demikian. Semua bagian dari kurikulum. Di mahfudhot disebutkan, jadilah bintang yang tidak terlihat tinggi ketika terlihat di atas air, tapi jangan seperti asap yang meninggi sendirinya tapi kemudian hilang dan pupus terbang.
Kurikulum KMI Gontor memiliki konsep yang unik. Saya menyebutnya unik karena kurikulum ini tidak hanya persoalan pembelajaran dalam kelas. Tapi juga akumulasi dari kegiatan 24 jam yang ada di kehidupan pesantren. Semuanya masuk dalam muatan kurikulum. Inilah kelebihan dari kurikulum KMI Gontor.
panduanterbaik.id
Maka bisa terlihat dari alumni-alumninya yang sangat variatif, ada yang di bidang akademisi, ada pula yang dibidang usaha, ada yang menjadi dokter, ada yang menjadi peneliti, guru, seniman, penulis, tokoh dalam ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah. Dan salah satu yang menjadikan Gontor besar adalah faktor kiprah alumninya.
Jenjang Pendidikan di Gontor
Di Pesantren Gontor tidak mengenal jenjang Tsanawiyah dan Aliyah. Hanya ada kelas satu hingga kelas enam. Karena memiliki struktur pendidikan sendiri. Adapun jika santri lulus SMP dan masuk Gontor dia akan melewati kelas intensif.
Jenjangnya adalah kelas 1, 3, 5, dan 6. Kelas dua dan kelas empat tidak dilalui karena materinya digabung menjadi satu. Materi kelas dua digabung di kelas satu. Material kelas empat digabung di kelas tiga. Adapun materi kelas satu dan dua yang dikurangi adalah pendidikan umum yang sudah dipelajari di SMP.
Jika Anda berasal dari pesantren lain dan sudah mencapai kelas lima, maka akan ada ujian khusus. Anda bisa langsung masuk kelas lima. Tapi uniknya, setinggi apapun ilmu Anda, tidak bisa langsung masuk kelas enam. Karena ada pendidikan tentang pesantren, pendidikan tentang adab, pendidikan tentang karakter yang harus dilewati.
Pesantren dengan Kurikulum KMI
Dengan segala kekurangan Kurikulum KMI Gontor, banyak pesantren yang sudah mengikuti model pendidikan di Gontor, beberapa sudah memodifikasinya.
Contoh di Jakarta ada pesantren Darunnajah dengan sebutan TMI. Di Madura ada Al Amien Perinduan. Bandung ada Baitul Hidayah. Batang ada Tazakka. Lamongan ada Al Islah. Serta kota lain yang tidak bisa kami sebutkan. Mungkin sudah menyentuh angka ribuan pesantren yang menggunakan kurikulum ini.
Tulisan ini dibuat tentunya masih banyak yang belum disampaikan. Namun paling tidak bisa menjadikan calon wali santri mengetahui sedikit gambaran pendidikan di pesantren dengan kurikulum KMI Gontor.
3 comments