Orang Indonesia banyak yang menulis menggunakan indent, ada juga yang inden. Ini memang bukan bahasa Indonesia asli. Pesan duluan, walaupun barangnya belum ada. Istilah inden populer untuk kendaraan bermotor, atau bahkan rumah.
Ingat waktu expander laku keras, maka harus inden, sampai nunggu beberapa bulan. Barangnya belum ada. Tapi orang rela. Bahkan sudah bayar dimuka sekian persen. Padahal kalau sabar sedikit, pastinya bisa dapat tanpa indent. Tapi mengapa mereka rela? Ini pertanyaan besar yang akan dijawab.
Nah, fenomena inden ternyata menjalar ke aspek pendaftaran sekolah. Benar-benar sudah seperti bisnis. Jika dulu pesantren susah menolak santri, sekarang tidak demikian. Menolak siswa karena sudah tidak muat menjadi perkara yang sangat membanggakan. Sampai harus inden loh. Gitu katanya.
Saya akan cerita cara membuat sekolah dan pesantren inden berdasarkan pengalaman mendampingi branding beberapa sekolah dan pesantren. Dari yang biaya pendaftaran di bawah sepuluh juta, sampai pendaftaran di atas 50 juta rupiah.
Daftar Isi
Faktor Penyebab Inden di Sekolah dan Pesantren
Sebelum Anda menciptakan sistem pendaftaran inden, Anda harus mengetahui terlebih dahulu faktor apa yang menjadikan sebuah sekolah harus melalui pendaftaran inden. Takut tidak kebagian kursi.
Pertama adalah kualitas. Ini merupakan aspek yang paling utama. Kualitas bisa dilihat dari kompetensi dan moral. Kompetensi akademis maka diukur dengan prestasi. Terserah mau prestasi tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional. Semuanya harus tercantum dengan jelas. Lihat contoh website sekolah yang mencantumkan semua prestasi di sini.
Prinsipnya, prestasi lebih tinggi lebih meningkatkan gengsi. Pilih prestasi-prestasi terbaik.
Prestasi juga bisa dalam bentuk moral, akhlak. Ini juga sangat penting. Tidak banyak orang tua bisa mendidik anaknya secara moril. Maka prestasi semacam bisa menghafal Al Quran juga dicantumkan. Atau orang tua sangat senang dengan perilaku siswa juga boleh dicantumkan. Rutin ke masjid dan lain sebagainya.
Faktor kualitas inilah yang membuat orang benar-benar tertarik ingin mendaftar. Tapi ingat, masih belum membuat orang untuk inden. Orang baru antusias untuk mendaftar.
Faktor penyebab inden yang kedua adalah kursi yang terbatas. Nah, faktor inilah yang terkadang gagal dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Keinginannya adalah sebanyak-banyaknya siswa. Karena pemikirannya semakin banyak, bisa jadi semakin menguntungkan. Hehehe.
Tapi sebenarnya semakin banyak siswa, semakin susah pula mengurusnya. Dan rata-rata sekolah yang inden memiliki faktor kursi yang terbatas. Alasannya agar pendidikan fokus. Jadi tidak secara sengaja menciptakan sistem inden.
Contoh, di Jawa Barat ada yang namanya AlKTS, kami singkat saja ya. Dari info di internal setiap tahun hanya mendidik 300 siswa tidak lebih. Bukan tidak mampu untuk memperluas atau meningkatkan gedung, sangat mampu, tapi memang keinginannya demikian.
Saya punya pengalaman, mendampingi branding sekolah dan pesantren. Pendaftaran membludak. Pimpinannya ingin agar tercipta sistem inden. Eh, ternyata bangunan terus diperbesar agar bisa menampung banyak siswa, padahal mengelola banyak santri tidak mudah jika tidak siap. Imbasnya sistem pendaftaran tidak tercipta inden walaupun pendaftaran naik. Saya tinggal.
Pengaruh Harga dan Tes Masuk pada Sistem Inden Sekolah
Faktor sekolah dan pesantren inden yang ketiga adalah harga. Memang di saat sekarang harga sangat relatif. Tapi lihat di satu provinsi tersebut. Dengan harga demikian apakah valuable? Saya beri contoh di Batu Jawa Timur. Persaingan boarding school sangat ketat. Saya mendampingi salah satu boarding school. Baca perbedaan pesantren dan boarding school di sini.
Biaya boarding school di Batu antara 30-60 juta (2019). Semua boarding school terbaik. Yang berhasil menciptakan sistem inden adalah boarding school yang di harga 30-40 juta. Karena kalau dicermati, fasilitas sama. Tidak banyak berbeda. Kemudian kualitas pendidikan 11-12 lah. Hanya perang iklan saja. Seberapa kuat budget untuk iklannya.
Tentu lain halnya jika di wilayah Jawa Barat. Biaya lebih mahal. Rentangnya antara 50-100 juta. Jika ada sekolah harganya di rentang tengah tapi berhasil menciptakan sistem inden, sudah bisa dipastikan punya kualitas yang baik, kursi terbatas.
Faktor terakhir adalah tes yang tidak terlalu sulit. Fungsi tes masuk sekolah adalah menyaring siswa yang berkualitas dan tidak berkualitas. Masalahnya adalah biaya sekolah yang inden biasanya di atas 20 juta jika boarding school, full day school rata-rata di atas 10 juta. Ini kelas menengah atas yang mampu membayar.
Artinya yang masuk sudah terseleksi faktor biaya. Maka tes hanya berfungsi sebagai minimalisasi siswa yang sangat lemah. Bukan sebagai penyaring siswa berkualitas. Di sinilah mengapa sekolah kristen unggul dari sekolah Islam. Sekolah kristen biaya murah berprestasi. Baca selengkapnya di sini.
Tapi juga jangan tidak ada tes. Bisa kewalahan ketika Anda mendapatkan siswa yang ternyata di bawah standard. Bisa diterima semua, atau tidak diloloskan satu tidak soal.
Langkah Menciptakan Sistem Inden di Sekolah dan Pesantren
Jika sudah mengetahui faktor penyebab pendaftaran sekolah menjadi inden. Maka langkah paling pertama yang patut diperhatikan adalah utamakan kualitas pendidikan, bukan kuantitas. Karena hanya sedikit sekolah dengan kuantitas banyak mampu mendidik siswa berkualitas.
Bedakan dengan pesantren, siswanya sangat banyak, gurunya juga sangat banyak. Pesantren punya rasio satu guru sepuluh santri. Sudah dihitung. Itu maksimal. Kalau dihitung dengan pembina asrama satu guru menangani lima santri. Selengkapnya baca di sini.
Ciri-ciri berkualitas bisa dari faktor prestasi, alumni, dan lain-lain yang bisa dipublikasikan untuk meningkatkan branding sekolah. Selengkapnya bisa dibaca di sini.
Selanjutnya jangan getol memperbanyak kelas untuk satu jenjang. Misal hanya dua kelas, dua kelas saja. Kalau ingin ekspansi ke banyak jenjang. SD, SMP, SMA. Jika Anda tidak setuju dengan hal ini, maka jangan terlalu banyak mengharap faktor inden.
Jika sudah tercipta sistem inden, Anda bisa kok meningkatkan biaya sekolah perlahan-lahan. Tips lengkap kapan menaikkan biaya sekolah bisa dibaca dilink ini.
Jika Anda pemangku kebijakan, saya yakin bisa melakukan. Karena ini butuh kebijakan jangka panjang sekali. Tidak hanya satu tahun, bisa tiga tahun paling cepat untuk membangun sekolah inden di era digital seperti sekarang ini, era maraknya branding sekolah dan pesantren. Selamat mencoba cara membuat sekolah dan pesantren inden dari kami.
Penulis : Ma’mun Affany
Praktisi branding sekolah dan pesantren
Menangani 3 Pesantren dan 1 Internasional Boarding School
Diskusi di affany1986@gmail.com