5 Peraturan Ketat Pesantren Gontor | Gundul atau Dipulangkan

Posted by

Peraturan ketat Pesantren Gontor memang cukup membuat santrinya berkarakter. Kehidupan Gontor yang digambarkan keras dan disiplin membuat banyak kagum banyak pihak. 

Namun, apakah disiplin Gontor sama keras dan ketatnya seperti disiplin militer, atau hanya terbatas pada hal-hal tertentu saja. Berikut ulasannya untuk Anda berdasarkan pengalaman penulis. 

Sebelum lebih jauh membaca, jika ingin tahu proses pendaftaran dan biaya masuk Gontor lengkap bisa dibaca di sini. 

Peraturan Ketat Berbahasa di Gontor

Kemampuan berbahasa Arab dan Inggris adalah kewajiban bagi seluruh santri Gontor. Setiap pagi bertahun tahun lamanya, santri diberikan kosa kata baru untuk memperbarui khazanah bahasanya. 

peraturan ketat pesantren Gontor

Tak hanya itu, pelajaran di kelas, sekalipun seperti matematika atau sejarah, tetap akan memakai bahasa Arab atau Inggris. Lantas bagaimana bila ketahuan atau tercyduk berbahasa indonesia? 

Bila kesalahan santri hanya sedikit saja, maka konsekuensi yang diberikan adalah menghafal pelajaran atau Al Quran, terkadang juga bersih bersih area pondok. 

Namun, bila kesalahan kecil tersebut diulangi terus menerus atau terdengar santri yang memakai bahasa daerah, maka konsekuensinya adalah memakai kerudung pelanggaran yang berwarna warni norak bagi santriwati dan botak bagi santri putra. 

Kerudung pelanggaran dan kepala botak akan terlihat sangat mencolok dibanding santri dan santriwati lainnya. Ini adalah peraturan ketat Pesantren Gontor. 

Peraturan Ketat Pergaulan di Gontor

Dalam kehidupan pesantren Gontor, santri putri dan putra dipisah lokasinya. Bukan hanya di gedung atau kecamatan berbeda, namun di kota yang berbeda. 

Santri putra dan putri sangat minim interaksi, Gontor juga melarang santri putra dan putri untuk saling berkunjung jika bukan mahramnya. Disiplin untuk hal ini tidaklah main main. 

Dalam sejarah Gontor pernah mengeluarkan hampir satu konsulat tertentu saat santri putra dan putri pulang bersama untuk liburan. Apalagi jika ketahuan memiliki hubungan aktif dengan non muhrim selama di pondok, akan dikeluarkan.  

Gontor sadar betul jika pergaulan dan martabat diri adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. Sehingga peraturan ketat Pesantren Gontor selalu ditegakkan. 

PanduanTerbaik.id

Jangan sampai karena pergaulan yang kurang baik bagi santri dan santriwatinya, pendidikan yang sudah diterapkan menjadi hilang tak berbekas. Sebab itulah, Gontor meletakkan lokasi santri dan santriwati berjauhan. 

Peraturan Jujur Meskipun Sulit

Perilaku jujur adalah hal mutlak yang harus dipegang oleh santri Gontor. Memahami betul bahwa kejujuran adalah bekal dalam kehidupan, Gontor cukup keras menegakkan disiplin jujur. 

Salah satu contohnya adalah saat ujian. Ujian di Gontor akan diawasi oleh setidaknya dua hingga tiga pengawas dalam satu ruangan. Santri pun tidak akan duduk dengan teman sebayanya, ia akan duduk dengan kakak atau adik kelasnya. 

Posisi teman sebangku yang acak ini tidak akan membuat santri dapat bertanya ataupun menyontek teman sebelahnya. Tentu saja karena soal ujiannya pun berbeda.

Bagaimana bila ternyata ada yang ketahuan menyontek saat ujian? Konsekuensi keras diberikan Gontor pada santri yang melanggar etika kejujuran. 

Selain mkepalanya di botak (bagi santri) dan memakai kerudung pelanggaran (bagi santriwati), pelaku akan dihukum jemur sambil membawa papan yang bertuliskan kesalahannya. 

Konsekuensi ini cukup menimbulkan efek jera bagi pelaku, selain merasa malu, hukuman seperti ini juga memberikan pelajaran bagi santri lainnya. Begitulah peraturan ketat pesantren Gontor. Penuh dengan disiplin. 

Disiplin untuk Sakit

Penyakit sakit sedikit lalu mengeluh dan tidak berkegiatan mungkin tidak dialami oleh santri Gontor. Bagi santri yang merasa kurang enak badan, akan memeriksakan diri pada pagi hari sebelum masuk kelas. 

Balai kesehatan santri menyediakan waktu 24 jam bagi santri yang sakit. Setelah pemeriksaan, maka dokter atau guru akan memberikan catatan, apakah ia perlu untuk beristirahat seharian atau cukup beberapa jam saja. 

Catatan inilah yang akan diberikan kepada teman sekelasnya untuk kemudian diberikan pada wali kelas. Lantas bagaimana bila sakit yang diderita cukup parah? 

Gontor tentu memilik kebijakan khusus bagi santri yang demikian. Pulang ke kampung halaman dan berobat disana sangat diizinkan, bila memang kondisi santri tidak memungkinkan untuk dirawat di pondok. 

Aturan Ketat Gadget di Gontor

Jika pemuda dan pemudi masa kini menjadi hamba teknologi dan gadget, tapi tidak bagi santri Gontor. Pemakaian gadget cukup di rumah masing masing dan saat liburan tiba. 

Pondok memang tidak mengizinkan santri untuk membawa gadget, namun jangan salah, santri cukup mahir dalam penguasaan teknologi. 

Bagi santri yang ingin belajar tentang fotografi atau video editing, Gontor menyediakan peralatannya. Kelak jika santri telah menguasai ilmu-ilmu tersebiut, maka Gontor sudah banyak sekali menyediakan kanal, salah satunya adalah akun youtube dan instagram resmi Gontor. 

Bagaimana bila santri ingin menelfon dan melepas rindu pada orang tuanya? Gontor menyediakan wartel, yang dulunya memang memakai telfon biasa.

Kini, ruang ruang pada wartel sudah menyediakan hape dengan provider yang berbeda beda, tarif untuk satu menit menelfon adalah seribu rupiah. 

Peraturan Ketat Pesantren Gontor

Bagaimana? Anda sudah mendapat gambaran tentang disiplin ketat pesantren Gontor? Ya, kehidupan Gontor memang cukup ketat dengan lonceng besar sebagai bunyi waktunya. Kelebihan pesantren Gontor lengkap bisa dibaca di sini. 

Namun, percayalah, semua disiplin tersebut akan membentuk karakter. Pun karakter baik tidak dapat dibentuk dalam satu atau dua bulan, butuh waktu tahunan dan kesabaran. Website resmi bisa dikunjungi di sini.

2 comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *