Metode Pembelajaran Anak Usia Dini memang cukup kompleks. Tidak sebatas metode belajar seperti metode problem based, metode Paikem, dan lainnya. Hal ini karena guru akan dituntut membuat anak tidak hanya belajar, tapi sekaligus senang dan ikut seperti dalam permainan.
Di sini lah peran seorang guru sangat diperlukan dalam mendidik dan menggali potensi anak didik. Mengingat, anak-anak pada usia 2-6 tahun adalah masa-masanya Golden Age. Harus benar-benar diperhatikan tumbuh kembangnya.
Secara umum, terdapat 8 metode pembelajaran anak usia dini. Apa saja? Berikut ini rangkuman kami mengenai metode pembelajaran anak usia dini yang disadur dari berbagai jurnal, artikel, dan informasi lainnya.
Daftar Isi
Metode Bercerita untuk Usia Dini
Nah, metode pembelajaran anak usia dini yang pertama yang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran anak usia dini adalah metode bercerita.

Tekniknya yakni guru menceritakan suatu legenda, dongeng, mitos, atau kisah-kisah yang di dalamnya diselipkan pesan-pesan moral atau informasi tertentu. Isi cerita yang disampaikan pun harus utuh, tidak boleh setengah-setengah. Agar informasi yang diperoleh siswa lengkap.
Metode bercerita bertujuan untuk melatih siswa mendengarkan cerita yang disampaikan guru, belajar memahami isi cerita, berani bertanya dan menjawab soal cerita, dan tentunya mampu menceritakan kembali isi cerita kepada orang lain.
Jadi, jika buah hati Anda pulang sekolah suka bercuap-cuap menceritakan pengalaman barunya selama di sekolah, maka dengarkan lah secara seksama. Karena hal tersebut merupakan feedback yang baik untuk proses pertumbuhannya.
Manfaat Metode Bercerita
Adapun manfaat dari metode pembelajaran anak usia dini dengan bercerita sebagai berikut :
- Melatih saya serap atau daya tangkap anak dan memperkaya perbendaharaan kata.
- Dengan bercerita, anak mampu mengembangkan daya pikir dan daya imajinasi anak
- Mampu melatih konsentrasi anak
- Lewat cerita yang disampaikan guru, bonding yang kuat antara guru dan anak lebih mudah terbangun
- Bercerita juga mampu menciptakan suasana belajar di kelas yang ceria dan menyenangkan
Metode Pembelajaran Bermain
Usia 3-6 tahun adalah masa-masanya bermain, mengeksplorasi berbagai hal yang ada di sekitar anak didik. Konsepnya memberikan ruang bagi anak untuk bermain permainan tertentu sebagai wahana pembelajaran siswa.
Oleh karena itu, metode bermain merupakan metode yang cocok digunakan untuk pembelajaran anak usia dini. Di antara manfaat metode pembelajaran anak usia dini dengan bermain adalah,
- Melatih motorik perkembangan anak. Karena adanya olah tubuh pada saat berkegiatan, anak mampu bergerak luwes dalam mengerjakan sesuatu hal.
- Manfaat afeksi (psikologi). Naluri, insting, sifat, karakter dan kepribadian anak bisa tumbuh dan berkembang lebih baik.
- Manfaat kognitif. Dengan bermain, mampu meningkatkan daya ingat dan anak akan memiliki imajinasi yang kuat.
- Manfaat spritual, bermain juga mampu meningkatkan spiritual anak (pembentukan akhlaqul karimah).
- Manfaat keseimbangan, anak bisa membedakan mana hal yang baik dan yang tidak baik, juga memungkinkan siswa menemukan berbagai hal yang positif dan negatif.
Metode Pembelajaran Proyek
Metode proyek artinya belajar menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan guru kepada siswa baik berupa proyek besar ataupun kecil.
Untuk proyek kecil yang diberikan guru bisa bersifat personal (dikerjakan mandiri / per individu) atau non personal (secara berkelompok). Sedangkan untuk proyek besar bisa diselesaikan oleh seluruh siswa dalam satu kelas.
Contoh proyek sederhana yang bisa dikerjakan untuk anak usia dini seperti melakukan pengamatan warna benda (hijau, kuning, merah, dst), menjiplak gambar, mewarnai tumbuh-tumbuhan, belajar menjahit pola sederhana, atau permainan hide and seek benda-benda yang memiliki bentuk persegi, segitu, lingkaran, dan lain sebagainya.
Dan untuk proyek besar, kegiatannya bisa seperti membangun tenda besar sesuai aba-aba yang diberikan guru, atau mempercantik kelas dengan hiasan bunga-bunga bersama-sama.
Dari segi manfaat, metode proyek melatih siswa untuk belajar bersosialisasi, dan juga bertanggungjawab kepada tugasnya sendiri. Ini metode pembelajaran anak usia dini yang cukup efektif.
PanduanTerbaik.id
Metode Bermusik
Metode bermusik juga menjadi salah satu metode yang bisa digunakan sebagai pembelajaran anak usia dini. Menggunakan musik sebagai media ternyata memiliki dampak yang sangat baik bagi perkembangan anak-anak.
Bahkan penelitian menyebutkan bahwa kegiatan bermusik mempengaruhi sekitar 80 persen perkembangan otak anak usia 4 tahun kuadran Bernyanyi dan C.
Hal ini dikarenakan musik memiliki 3 bagian penting, di antaranya beat yang dapat mempengaruhi tubuh, ritme lagu yang dapat mempengaruhi jiwa, dan juga harmoni yang mempengaruhi ruh anak. Ini menjadi suatu keistimewaan metode pembelajaran anak usia dini.
Metode Pembelajan Anak Karyawisata
Bapak / Ibu tentu seringkali melihat anak-anak KB / TK rutin melakukan karyawisata. Nah, kegiatan karyawisata memang menjadi metode pembelajaran anak usia dini yang banyak ditemukan pada masyarakat.
Metode karyawisata selain berguna sebagai sarana informasi baru dan meningkatkan minat siswa, juga bisa memberikan pengalaman yang tidak didapatkan selama di kelas.
Adapun tempat-tempat yang bisa dijadikan lokasi karyawisata seperti kantor pemadam kebakaran, kebun binatang, dan lain sebagainya.
Metode Demonstrasi dan Tanya Jawab
Metode pembelajaran anak usia dini selanjutnya adalah metode demonstrasi dan tanya jawab. Metode demonstrasi dapat dilakukan dengan cara penunjukan.
Seperti menunjukkan cara membuat roti, cara menali sepatu, dan lain sebagainya. Metode demonstrasi berfungsi membuat proses belajar lebih terarah dan siswa bisa lebih memperhatikan penjelasan guru.
Sedangkan metode tanya jawab merupakan metode yang menekankan guru untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu membantu siswa meningkatkan skill berkomunikasi, berpikir, dan berbicara lisan dengan baik.
Circle The Time (Lingkari Kalender)
Metode terakhir adalah metode circle the time. Metode yang sangat cocok digunakan pada pembelajaran anak usia dini dan didukung keberagaman suku juga budaya yang dimiliki Indonesia.
Seperti apa metode circle the time ini? Metode circle the time adalah metode yang menggunakan hari-hari besar di kalender sebagai tema dari pembelajaran siswa.
Diramu dengan kegiatan yang menarik, biasanya anak-anak pada hari besar diajarkan untuk memperingati momen dan belajar sejarah yang ada pada hari tersebut. Adapun kegiatan yang biasa diselenggarakan yakni Hari Ibu Kartini, Hari Pahlawan, dan lainnya.
Nah, itulah beberapa metode pembelajaran anak usia dini. Beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Semoga ulasan ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat.