5 Elemen Pondok Pesantren Yang Mulai Pudar

Posted by

5 elemen pondok pesantren saat ini perlahan sudah mulai pudar, seiring dengan banyaknya model pendidikan yang mirip dengan pesantren namun sebenarnya berbeda. Oleh sebab itu cukup penting kiranya kami sajikan.

Elemen pesantren tersebut kami dapatkan semasa kami hidup di salah satu Pesantren Jawa Timur. Pesan dan nasehat dari kyai, ustadz, yang kemudian kami rangkum menjadi satu agar menjadi pengetahuan penting seluruh masyarakat di Indonesia.

Elemen Utama Pondok Pesantren | Kyai

5 elemen pondok pesantren yang pertama adalah kyai. Ini elemen paling penting. Tidak ada kyai, maka bukan disebut dengan pesantren. Kyai adalah orang yang bisa saja tunggal, atau bisa saja lebih dari satu yang bertugas sebagai pimpinan pesantren.

Karena dari kyai itulah ada tiga hal. Pertama contoh, panutan yang selalu dilihat oleh santrinya dalam beragam aspek, khususnya akhlaq. Karena tujuan utama pendidikan di pesantren pada hakikatnya adalah memperbaiki akhlaq.

 Elemen Pondok Pesantren

Kedua, adalah ilmu. Dari kyai inilah bersumber banyak ilmu pengetahuan. Dulu pesantren sangat identik dengan kemampuan kyai. Seperti di Pesantren Krapyak karena kyainya memang hafidz Quran. Juga pesantren tasawuf yang banyak beredar di Jawa Barat.

Ketiga adalah barakah. Ini yang jarang ada di lembaga pendidikan sekarang. Dulu barakah kyai sangat diharapkan. Karena kyai merupakan orang yang sangat soleh. Sehingga dekat dengan Allah dan doanya begitu diharapkan. Banyak santri yang ingin dan berharap bisa mendapatkan barakah dari kyai.

Salah satu dari 5 elemen pondok pesantren ini mulai pudar karena berganti dengan direktur. Tidak ada lagi kyai, yang ada umumnya adalah kepala sekolah. Ini sangat berbeda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

PanduanTerbaik.id

Elemen Pondok Pesantren | Masjid

5 elemen pondok pesantren yang berikutnya adalah masjid. Perlu diingat bahwa pondok pesantren tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga membiasakan ibadah. Maka masjid adalah unsur sangat penting dari pesantren.

Bahkan dulunya kyai tidak mementingkan kelas terlebih dahulu, tapi yang dipentingkan adalah masjid. Maka banyak pesantren memulai pendidikan dari masjid-masjid kecil. Seperti pesantren Gontor yang dari masjid Atiq.

Menariknya saat sekarang ini banyak yang lebih mementingkan kelas daripada hadirnya masjid atau mushala. Karena yang diutamakan adalah pendidikan formal. Ilmu-ilmu sains. Sehingga membutuhkan kelas. Oleh sebab itu prinsip ini perlahan pudar.

Santri dan Santriwati

Barulah selanjutnya adalah adanya santri dan santriwati. Ini salah satu dari lima elemen penting pondok pesantren. Tanpa santri seorang ahli agama belum disebut dengan kyai, hanya ustadz atau seorang ulama. Ini identik di Indonesia.

Santri berbeda dengan siswa. Santri mengharapkan perbaikan akhlaq, pendalaman ilmu agama, serta bisa meningkatkan kualitas taqwa. Siswa mengharapkan kenaikan akademik, kompetensi diri sebagai bekal kesuksesan di masa depan.

Sehingga ketika datang pun pola santri dan siswa berbeda. Santri diserahkan kepada pengasuh pesantren. Sedangkan siswa bukan diserahkan, tapi dititipkan. Kalau diserahkan benar-benar manut, nurut. Tapi kalau dititipkan, kalau ada apa-apa bisa diprotes.

Kitab Ilmu Islam

Ada yang menyebut dengan kitab kuning, ada yang menyebut kitab Syariah, atau sejenisnya. Namun memang salah satu dari 5 elemen pesantren yang paling penting adalah adanya kitab Islam. Sehingga santri memiliki kemampuan membaca kitab, atau berbahasa arab.

Jika hanya hafal Qur’an satu juz selama setahun, ini berbeda. Atau biasa puasa sunnah, juga berbeda. Keduanya juga bagian dari pendidikan. Tapi elemen pondok pesantren yang utama salah satunya adalah penguasaan santri terhadap membaca kitab.

Maka cukup mudah sekali membedakan apakah itu pesantren atau hanya sebatas sekolah bersistem boarding school, asrama. Tes saja kemampuan bahasa arabnya, terutama aktif dan pasif. Kalau pondok pesantren pasti memiliki kemampuan tersebut. Bahasa arab cukup sulit lho.

Aqidah, tafsir, fiqh, hadist, nahwu, shorf, selalu menjadi ilmu-ilmu penting yang dipelajari di pondok pesantren dan menjadi unsur utama pembahasan. Inilah 5 elemen pondok pesantren yang kini sudah mulai pudar. Perbedaan pesantren dan boarding school bisa dibaca di sini.

Elemen Pondok Pesantren Asrama

5 elemen pondok pesantren yang terakhir adalah asrama. Dulu santri datang akan ikut tinggal di rumah kyai. Santri akan dibimbing selama 24 jam. Kemudian santri semakin banyak pada akhirnya tinggal di rumah-rumah dekat dengan kyai.

Namun demikian seiring berkembangnya waktu, lembaga pendidikan dilembagakan, maka pondok pesantren memiliki asrama yang berada di lingkungan pesantren. Ada pembantu kyai yang mendampingi santri selama dua puluh empat jam.

Kalau di putri, ciri-ciri dari pondok pesantren adalah adanya pagar yang mengelilingi pondok pesantren tersebut. Sebagai pelindung. Santri putri sangat berbeda dengan santri putra dalam mendampingi dan mendidik.

Inilah 5 elemen pondok pesantren yang sangat penting dan patut dipertimbangkan oleh siapa saja yang ingin masuk pondok pesantren. Lembaga pendidikan Islam ini kini tumbuh berkembang semakin banyak dan sudah mencapai puluhan ribu di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *