Kebiasaan Santri Putri Yang Menarik dan Di Atas Normal

Posted by

Kebiasaan santri putri ternyata cukup banyak yang menarik dan unik. Dari yang bikin senyum – senyum sampai kesel karena “ulahnya” yang bikin geleng – geleng kepala. Penasaran bukan?

Berikut ini kami akan rangkumkan beberapa kebiasaan santri putri yang menarik. Tentunya ini berdasarkan pengalaman pribadi selama mondok di Jawa Timur.

Kebiasaan Santri Putri di Kreativitas

Kebiasaan santri putri yang satu ini memang lahir dari jiwa – jiwa kreatif santriwati. Yakni memasak menggunakan alat seadanya. Biasanya ketika santriwati sedang dilanda lapar malam – malam mereka merendam mie dalam baskom / ember besar yang sudah terisi air panas. Nah agar bumbunya merata diaduk menggunakan hanger plastik.

Demikian pula ketika ingin membuat minuman dingin. Cukup tuang serbuk minuman instan di dalam ember, tuang air galon, dan taruh es batu yang sudah dibeli di kantin. Sangking kreatifnya seorang santri, bukan cuma makanan / minuman saja yang dibuat.

Kebiasaan Santri Putri

Santriwati juga ahli membuat dessert atau pencuci mulut seperti nutrijel menggunakan toples – toples atau kotak makan lho. Modelnya sama seperti membuat es di dalam ember, hanya yang ini biasanya ditambahkan buah nangka atau mangga biar makin mantap. Enaak!

Santri Putri Tampil Paripurna

Di pondok memang dilarang membawa alat make up dan sejenisnya. Tetapi untuk urusan pakaian tetap harus rapi jali dan disetrika sampai licin. Di sinilah kebiasaan santri putri yang unik muncul.

Demi tampil paripurna biasanya santriwati suka memakai pakaian dengan warna yang senada dari ujung kaki hingga ujung kepala. Misal roknya berwarna tua, maka baik baju atau kerudungnya disamakan dengan warna yang lebih muda ataupun sebaliknya. Pokoknya dipadu padankan dengan satu warna.

Oleh karena itu juga, budaya pinjam – meminjam baju umum terjadi di lingkungan santriwati putri. yang menarik adalah, di pondok biasa ditemukan budaya “punya satu, semua punya”. Contohnya jika santriwati A menggunakan kerudung bermerek “ini” maka satu persatu teman – temannya juga ikutan menggunakan merek yang sama.

Pastinya tidak semua hal baik, oleh karena itu wali santri harus tetap memantau hal yang seperti ini. Ckckck. Di atas batas normal ya.

Baju Kotor dan Titip Menitip

Kebiasaan santri putri yang satu ini bikin geleng – geleng kepala. Yakni santriwati hobi membuntel pakaian kotor menggunakan sarung / seprei. Bukannya langsung dicuci, santriwati yang “malas” ini justru menumpuk buntelan kain menjadi gunung.

Atau bahkan buntelan pakaian kotor ini kadang dititipkan ke temannya untuk dicucikan sekalian. Selain baju kotor yang dititip, ada juga santriwati yang nitip bajunya untuk sekalian disetrikakan.

Budaya titip menitip ternyata engga sampai sini saja. Di waktu sholat misalnya, ketika sudah adzan pastinya semua santriwati segera bergegas ke masjid agar mendapatkan barisan pertama.

Namun karena terhalang oleh antrian wudhu yang panjang, ada yang menitipkan sajadah ke temannya, alias booking tempat duluan di masjid. Kebiasaan yang satu ini selain jelek sebenarnya “nyusahin” santriwati yang titip sajadah itu tadi, karena telat, jadi bingung di shaf mana temannya berada.

Cari Kutu Bersama

Ya benar, kebiasaan santri putri berikutnya adalah cari kutu berjamaah. Meneladani prinsip gotong – royong, para santriwati juga saling bahu – membahu mencarikan kutu di kepala temannya.

Biasanya sambil menunggu antrian kamar mandi, para santriwati berjejer ke belakang sibuk memeriksa kepala temannya. Geli tapi nyata benar adanya, hahaha. Kalau dilihat seru juga sih.

Kebiasaan Santri Putri Menyetok Makanan

Kaum perempuan memang terkenal hobi makan, oleh karena itu kebiasaan menyetok makanan menjadi hal lumrah. Ini kebiasaan santri putri yang hampir sama di setiap pondok pesantren.

Para santriwati lebih sering menyetok makanan seperti camilan pengganjal perut di dalam lemarinya. Sangking banyaknya, lemari yang harusnya menjadi tempat pakaian langsung berubah menjadi kulkas yang penuh dengan makanan.

Engga jarang, perlengkapan mandi ataupun skin care juga berjejer rapih di dalam lemari santri. Alasan menyetok simple saja, supaya pas habis tidak perlu terbirit – birit pergi beli di kantin.

Bawa Skincare ke Kelas

Bagi santriwati yang telat bangun, maka siap – siap serba telat segalanya. Mulai dari telat mandi, telat sarapan pagi, dan berujung terburu – buru masuk ke kelas.

Karena keteledoran tersebut, biasanya santriwati cuma mandi bebek saja atau mandi kilat dan langsung masuk kelas. Hingga pada akhirnya mereka skin care-an di dalam kelas.

Seperti handbody, lipbalm, bedak, juga parfum ada di dalam kotak pensilnya. Pakenya tentu sembunyi – sembunyi atau nanti terpaksa disita oleh ustdazah. Kapok, deh. Ini kebiasaan santri putri yang nyleneh.

Couple-an Barang

Kebiasaan yang terakhir ini adalah couple-an barang. Istilahnya samaan barang dengan temannya yang lain. Dan lebih sering ditemukan couplean baju gamis ataupun sendal. Padahal sebenarnya kebiasaan ini melanggar peraturan pondok, lho.

Tidur Pakai Mukena

Kebiasaan santri putri yang satu ini sering dijumpai di saat musim ujian. Karena biasanya santriwati begadang untuk ujian sampai jam tiga lanjut sholat tahajjud. Nah, sambil menunggu masuk waktu subuh santriwati sering jatuh tertidur di atas sejadah dengan mukena yang masih digunakan.

Kebiasaan ini lambat laun menjadi kenikmatan sendiri bagi santriwati. Sensasinya ala – ala syahdu gitu. Hadeeeh. Inilah beberapa kebiasaan santri putri yang menarik di pondok pesantren. Jika ingin tahu masalah anak di pesantren bisa kunjungi link ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *