Kamar pondok pesantren Gontor

Kamar Pondok Pesantren Gontor Yang Penuh Pendidikan

Posted by

PanduanTerbaik.id – Kamar pondok pesantren Gontor. Pondok Gontor yang bergerak dengan panca jiwanya, salah satunya adalah kesederhanaan. Itu artinya dalam segenap gerak langkahnya, harus berdasarkan dengan cara pikir, sikap dan prilaku yang sederhana. Karena Gontor berpandanan bahwa kesederhanaan adalah sikap bijak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sedangkan pesantren ini memang sejak awal didirikan untuk mencetak para pemimpin yang pada akhirnya akan berkhidmat pada umat.

Komitmen dalam hidup sederhana ini diterapkan oleh Gontor bukan hanya dalam keseharian saat beraktivitas di ruang kelas, tapi dalam mendidik santri-santrinya pun saat di asrama harus berpijak pada nilai kesederhanaan. Jadi apa yang ada di asrama harus sederhana dan bisa diterapkan bagi semua anggota asrama.

Bentuk kesederhanaan di asrama ini bisa dilihat mulai dari kamar yang ada pada setiap asrama. Dari segi bentuk, ukuran,perabot dan semua yang ada di setiap kamar di asrama ponpes Gontor semua kondisinya sama. Tidak terkesan berlebihan, tapi juga sangat layak dan memenuhi standar kesehatan untuk dihuni oleh santrinya.

Kamar pondok pesantren Gontor memang berbeda dengan pesantren-pesantren modern yang kini banyak berkembang, apalagi dengan boarding school yang mewah-mewah. Tapi banyak sekali yang penasaran.

Oleh sebab itu kami akan menceritakan bagaimana keadaan atau suasana kamar santri pesantren Gontor Ponorogo. Kami pernah nyantri di sana selama beberapa tahun. Penjelasan kami lebih kepada pengalaman.

Kondisi Kamar Santri Pesantren Gontor

Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak tentu luasnya. Tergantung desain gedung. Ada yang seperti aula, ada juga yang kecil hanya ukuran sekitar 4 x 7. Tapi rata-rata kalau pengalaman kami sekitar 5 x 8. Ada yang lebih besar.

Keadaannya adalah ruang kosong. Sama sekali tidak ada apa-apa. Hanya pintu dan jendelanya lebar. Biasanya ada teralis besi, kalau di bagian belakang. Jadi kalau dibuka udara yang masuk sangat terasa.

kamar pondok pesantren gontor

Barulah nati di kamar kosong ini ada almari santri dengan lebar sekitar 40 dengan tinggi 1.5 meter. Jadi masing-masing dapat satu almari mini ini yang ditata dekat dengan dinding.

Dengan luas kamar sekitar 40 meter persegi, biasanya diisi oleh 15 santri. Cukup ramai, jadi seru sekali berada satu kamar. Bersama-sama. Anggota kamar tidak ditentukan berdasarkan daerah, atau kelas. Semua dicampur menjadi satu.

Nantinya santri akan tinggal di satu kamar ini selama satu semester. Melewati itu akan pindah lagi ke kamar yang lain dengan anggota yang berbeda-beda lagi. Selalu seperti itu. Sehingga teman santri Gontor sangat banyak.

Fasilitas di Kamar Pondok Pesantren Gontor

Yang paling banyak ditanyakan adalah, bagaimana mereka tidur? Di kamar ini tidak tersedia ranjang tingkat seperti pesantren-pesantren lainnya. Apalagi kamar mandi di dalam. Tidak ada.

Untuk tidur menggunakan kasur lantai dengan tebal sekitar 15 cm. Tapi kasur tersebut hanya diletakkan di waktu malam saja, di waktu tidur. Selebihnya ditumpuk di sudut ruangan. Sehingga ruang kamar bisa untuk bergerak bebas.

Dan memang ada aturan tidak boleh membentangkan kasur selain waktu tidur di malam hari. Juga ada aturan tidak boleh tidur selain malam hari. Kecuali hari libur atau memang sedang sakit.

Selain kasur yang sederhana itu, perabot yang ada di setiap kamar adalah lemari santri. Bentuk, ukurannya semua sama, bahkan untuk penempatannya pun diatur sedemikian hingga terkesan kamar yang  mereka tempati ini rapi dan leluasa untuk tempat istirahat santri. Tidak ada perbedaan lemari santri berdasarkan latar belakang keluarganya. Semua membaur menjadi satu.

Suasana di Kamar Santri

Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak selalu ditempati santri. Kalau waktu belajar di kelas kosong. Kalau waktu pagi, sore, hanya beberapa, bergantian, ada yang makan di dapur, ada yang sedang mandi.

Mengaji Quran juga tidak di kamar, tapi di masjid atau depan asrama bersama-sama. Berjejer. Ketika itu kamar akan kosong. Pintu-pintu almari juga sudah pasti harus ditutup rapat.

Waktu di mana semua santri berada di kamar lengkap adalah di malam hari. Sebelum masuk kamar akan diabsen satu persatu. Sehingga lengkap. Ketika itulah piket kamar akan merapikan kasur untuk bersiap tidur. Jadi selepas absen langsung rebahan.

Selain santri, di dalam kamar ada yang namanya mudabbir, atau pendamping. Biasanya berjumlah 3. Intinya rasionya satu berbanding lima. Satu mudabbir memegang lima santri. Sehingga akan diawasi dengan baik. Mereka yang membangunkan, bahkan kalau malam hari ada yang belum tidur akan diminta untuk tidur.

Pendidikan dari Kamar

Di Gontor segala sesuatu adalah pendidikan. Begitu juga di kamar. Ada beberapa aspek pendidikan yang ditanamkan pada santri. Pertama belajar sosialisasi. Karena santrinya tidak berasal dari satu daerah, belajar menghadapi beragam karakter selama satu semester. Karena setelah satu semester setiap santri meskipun masih di asrama yang sama, tetapi harus pindah kamar lagi, sehingga mereka harus bisa menyesuaikan diri lagi dengan teman sekamarnya saat itu

Jadi dari kamar inilah santri Gontor menerapkah falsafah bahwa pendidikan di Gontor berada di atas dan untuk semua golongan. Pembagian kamar pun diatur oleh bagian yang ada di atasnya, yaitu pendamping. Jadi tidak ada satu kamar pun yang berisi santri dari domisili daerah yang sama, apalagi satu asrama berisi satu suku atau daerah yang sama, karena bagi Gontor hal ini akan berakibat santi tersebut aka nada rasa bangga kepada daerahnya.

Alasan lainnya adalah jika santri dari daerah dan suku yang sama intens bertemu, maka sudah bisa ditebak, bahasa percakapan yang dipakai oleh mereka ada bahasa daerahnya. Bukan hanya Arab dan Inggris yang menjadi bahawa wajib bagi semua santri yang ada di pondok.

Dengan peraturan inilah sejak awal masuk santri secara tidak langsung terlatih untuk bisa berinteraksi dengan santri lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang suku, ras, bahkan bangsa, karena ada santri yang berasal dari luar negeri yang mendiami asrama santri.

Awalnya mereka memang merasa canggung, tapi dengan berjalannya waktu, mereka semakin akrab dan  menjadi keluarga. Karena mereka akan merasakan hidup satu kamar bersama. Bahkan kalau ada yang sakit temannya yang mengambilkan makan, juga yang mengantar ke klinik.

Sisi lain adalah organisasi. Setiap orang akan mendapatkan jabatan, mulai dari ketua kamar, sektretaris. Sampai tugas piket harian. Bahkan jadwal menjadi imam shalat dan adzan. Karena shalat subuh, dhuhur, ashar, dan isya memang di kamar. Sudah dikondisikan untuk pendidikan santri.

Berikutnya adalah aspek pendidikan kehidupan. Kamar Pondok Pesantren Gontor yang sederhana mengajarkan kepada santri untuk hidup jauh dari kemewahan, bahkan lebih cenderung terbiasa hidup seadanya. Ini adalah pendidikan kepemimpinan.

Terakhir santri di kamar melukiskan ceritanya masing-masing. Karena terkadang dihukum sama-sama bersama teman satu kamar. Terkadang ada orang tua yang datang, nantinya membagi makanan bersama-sama. Atau bahkan diajak makan bersama orang tuanya. Pokoknya senang susah sama-sama.

Begitulah kamar pondok pesantren Gontor. Bagi yang nyantri di sini, pasti ingat teman satu kamarnya dan bagaimana menjadi saudara hingga selepas hidup di pesantren.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *