Tujuan pondok pesantren perlu dijelaskan lebih jauh agar banyak yang memahami dengan jelas. Terutama bagi para pemerhati dunia pendidikan. Apalagi di tahun 2000-an pondok pesantren tumbuh sangat subur di Nusantara.
Oleh sebab itu kami akan jelaskan lebihjauh tentang tujuan pondok pesantren dalam beragam aspek bagi masyarakat. Kami olah dari beragam sumber, terutama visi misi yang tercantum di pondok pesantren.
Daftar Isi
Mengenal Pondok Pesantren
Pondok pesantren merupakan istilah yang khas di Indonesia. Di mana pondok berasal dari kata bahasa arab yaitu funduk yang artinya adalah asrama. Sedangkan pesantren merupakan bahasa jawa yang aslinya adalah nyantrik. Yaitu orang yang ingin belajar kepada seseorang.
Dalam dunia pondok pesantren, nyantrik berarti identik kepada kyai. Yaitu istilah di mana ada sosok yang ingin belajar kepada seorang kyai dan tinggal di pondok, atau di asrama. Sehingga dikenal pondok pesantren. Ciri-ciri pondok pesantren bisa dibaca di sini.
Tradisi pesantren pada umumnya bermula dari kajian kecil oleh seorang kyai kepada murid-muridnya. Bisa di surau, di depan rumahnya, hingga kemudian peserta menjadi lebih besar, banyak dan kemudian menjadi pondok pesantren.
Tujuan Pondok Pesantren untuk Masyarakat
Adapun hadirnya pesantren selalu diawali dari niat tulus seorang kyai. Biasanya karena melihat keadaan masyarakat yang masih banyak kemaksiatan. Sehingga tatanan hidup di masyarakat tersebut menjadi tidak tertatur. Banyak yang minum, main perempuan dan lain sebagainya.
Seperti ketiga Pondok Pesantren Gontor berdiri, konon di tengah-tengah Ngon Kotor (Gontor), atau artinya tempat yang kotor. Begitu juga dengan berdirinya Tebu Ireng, konon Ireng juga berarti sebuah daerah, tapi juga berarti waktu itu banyak yang masih di dunia hitam.
Sehingga kyai melihat hal tersebut terpanggil untuk membantu masyarakat dalam memperbaiki tatanan hidup. Terutama agar lebi teratur. Caranya adalah menyampaikan pendidikan agama melalui pengajian-pengajian.
Oleh sebab itu tujuan pondok pesantren yang utama pada hakikatnya adalah ingin hadir dalam memperbaiki atau membuat kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik. Lebih luas lagi sebagai wujud memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia yang lebih luas.
Tujuan Pengembangan Individu
Namun demikian seiring berjalannya waktu pondok pesantren terus berkembang, tujuannya semakin luas. Terutama lebih khusus kepada individu. Sehingga bisa diklasifikasikan demikian,
Mendidik Muslim
Tujuan utama dalam pengembangan individu adalah untuk mendidik sebagai seorang muslim. Mulai dari tauhid, kedudukannya sebagai makhluk Allah, hingga bagaimana dalam beribadah. Semua disampaikan sebagai pengetahuan.
Oleh sebab itu dalam pendidikan di pesantren, terdapat pendidikan diniyyah, yaitu pendidikan keislaman. Hal-hal semacam pembelajaran nahwu shorf juga sebagai wujud untuk meningkatkan dalam pengetahuan sebagai seorang muslim.
Oleh sebab itu tujuan pondok pesantren menghasilkan pribadi-pribadi yang tahu bahwa dirinya sebagai muslim. Sehingga bisa memahami kewajiban, sunnah, bahkan hal yang haram yang harus ditinggalkan.
Membiasakan Ibadah
Tujuan pondok pesantren kedua adalah melahirkan santri yang mampu melaksanakan ibadah. Memiliki pengetahuan belum tentu mampu untuk rutin beribadah. Oleh sebab itu pesantren hadir dengan pendidikan asrama.
Tujuannya tidak lain membiasakan bangun pagi, shalat berjama’ah di masjid, bahkan sampai puasa sunnah. Semua menjadi perhatian dalam pembiasaan yang cukup lama dan panjang. Maka di pesantren ada hukuman dan pendampingan yang rutin.
Sehingga ketika nantinya santri sudah kembali ke masyarakat, mereka sudah terbiasa untuk beribadah secara mandiri. Sudah memiliki kesadaran sebagai seorang akil baligh. Inilah salah satu tujuan pendidikan pondok pesantren.
Tujuan Pondok Pesantren untuk Pribadi Muslim
Tujuan pondok pesantren berikutnya adalah membentuk pribadi akhlaqul karimah. Yaitu sosok yang memiliki akhlaq mulia. Sesuai dengan hadist Rasul yang menyebut, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia.
Begitu juga dengan pondok pesantren yang mendidik santrinya agar memiliki akhlaq yang mulia. Di sinilah peran kyai sangat penting sebagai sosok inspiratif yang akan ditiru, dan digugu dalam setiap tindak tanduknya.
Ketiga santri memiliki pribadi kurang baik, kyai yang langsung akan menyentuhnya. Seperti kami menemukan di pesantren Darul Hikam Mojokerto yang langsuh dihukum kyai untuk shalat sunnah sekian rakaat.
Atau cerita terkenal dulu santri yang ingin mondok disuruh kyai hanya untuk membersihkan kamar mandi saja selama beberapa minggu, tanpa diberi ilmu agama. Ada yang tahan, ada yang tidak tahan, itu hanya menguji kepribadiannya. Inilah yang jarang ditemukan di lembaga pendidikan non pesantren.
Memberi Komptensi Bekal Hidup
Terkahir dari tujuan pesantren adalah memberikan bekal hidup. Baik melalui pendidikan formal dengan jenjang SMP dan lain sebagainya. Atau juga melalui pendidikan informal seperti kursus-kursus. Sehingga santri memiliki kemampuan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Bahkan rata-rata justru kebiasaan santri di pesantren itulah yang menjadi kompetensi utama selepas nyantri. Contoh sering jadi supir pondok, pada akhirnya memiliki usaha travel. Sering membantu di pembangunan pondok, pada akhirnya jadi juragan material.
Kompetensi dan bekal hidup di pesantren tidak selalu berbentuk materi pembelajaran, tapi juga bisa berbentuk penugasan-penugasan yang diberikan langsung oleh kyai kepada santri-santrinya. Inilah tujuan pondok pesantren hingga memiliki banyak sumbangsih untuk bangsa Indonesia.