Model Pembelajaran Picture and Picture Kelebihan Kekurangannya

Posted by

Model pembelajaran picture and picture adalah terobosan terbaru di era millenial. Model yang mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 2002. Jadi belum sepopuler inkuiri, jigsaw, atau model pembelajaran lainnya.

Berikut kami sajikan definisi model pembelajaran picture and picture, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah pembelajaran serta kekurangan dan kelebihannya.

Definisi Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran picture and picture merupakan model belajar yang kooperatif. Membutuhkan guru dan siswa yang aktif dalam proses pembelajarannya.

Pada model ini dibutuhkan gambar-gambar sebagai media belajar. Kemudian siswa dalam kelompok yang berjumlah 4-5 orang belajar menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan yang logis.

Pembelajaran Picture and Picture

Gambar yang digunakan bisa berupa kartu ataupun dalam bentuk carta dalam ukuran besar (sebelum proses kelas, guru sudah harus menyiapkannya terlebih dahulu).

Selain meningkatkan kreatifitas dan imajinasi siswa, model pembelajaran picture and picture melatih siswa bekerjasama dalam kelompok yang heterogen. Baik berbeda jenis kelamin, suku, budaya, dan lain-lain.

Kriteria Gambar Sebagai Media Belajar

Gambar menjadi faktor utama dalam model pembelajaran picture and picture. Lantas, gambar yang bagaimana yang sesuai dengan standar kompetensi belajar siswa?

Yang pertama, gambar yang ditunjukkan kepada siswa harus otentik. Artinya, gambar tersebut mampu melukiskan situasi seperti melihat benda sebenarnya.

Kemudian, gambar tersebut bentuknya sederhana. Guna menghindari multitafsir berlebihan, komposisi pada gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin penting pada gambar itu sendiri.

Terakhir, gambar memiliki nilai seni. Sebagai media yang akan digunakan siswa untuk belajar, gambar hendaknya “menarik” perhatian siswa dan bagus dari sudut seni.

Prinsip Pembelajaran Picture and Picture

Nah, berikut ini prinsip-prinsip dasar model pembelajaran picture and picture :

  • Setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing yang dikerjakan dalam kelompok.
  • Setiap siswa dalam kelompok harus mengetahui bahwa tiap-tiap anggota memiliki tujuan kelompok yang sama.
  • Adanya pemerataan tugas dan tanggung jawab masing-masing siswa dalam kelompok
  • Evaluasi akan selalu dilaksanakan di setiap anggota kelompok.
  • Masing-masing siswa dalam kelompok hendaknya saling belajar kepimpinan dan keterampilan selama proses belajar bersama
  • Masing-masing siswa dalam kelompok akan dimitai pertanggungjawaban atas individual materi yang dalam kelompok kooperatif.

Langkah – langkah Pembelajaran

Mengetahui bahwasanya model pembelajaran picture and picture membutuhkan kerja sama antar siswa dalam kelompok, maka langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan guru dalam memulai kelas?

Pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai pada proses belajar ini. Mulai dari kompetensi dasar, indikator KD, hingga poin KKM yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini fungsinya agar siswa dapat mengukur sejauh mana materi yang harus dikuasainya.

Kedua, guru ataupun pengajar, memberikan materi pengantar sebelum kegiatan belajar dimulai. Pada tahap ini, guru bisa memberikan motivasi untuk menarik perhatian siswa, dan menambah motivasi dalam belajar, sehingga dalam prosesnya, bisa terlaksana dengan kondisi yang kondusif dan menyenangkan.

Ketiga, guru menunjukkan gambar – gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan materi). Proses ini memungkinkan siswa terlibat aktif dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan guru maupun rekan kelasnya.

Dan di tahap selanjutnya, guru bisa memodifikasi gambar dengan video atau demontrasi kegiatan tertentu. Misalnya proses pemadam kebakaran yang berusaha mematikan api.

Keempat, guru secara bergilir meminta siswa untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada. Selain menunjuk secara bergilir, guru juga bisa menggunakan undian agar kelas menjadi lebih hidup.

Kelima, setelah siswa menyusun gambar demi gambar, maka guru mengajukan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan gambar. Selanjutnya, guru bisa memberikan materi atau mengajak siswa melakukan kegiatan lanjut sesuai dengan indikator yang hendak dicapai. Seperti menentukan rumus, tinggi, maupun jalan cerita.

Keenam, setelah guru memberikan materi pengembangan dari gambar, bisa dilanjutkan dengan diskusi, atau meminta siswa untuk menulis, mengulangi, dan kegiatan lain yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa menangkap materi yang telah diberikan.

Ketujuh, secara bersama – sama, siswa diajak guru untuk menyimpulkan atau merangkum materi yang didapatkannya. Dan bila ada materi yang ternyata masih belum dimengerti siswa, guru bisa mengulanginya kembali.

Demikianlah, langkah-langkah dalam proses pembelajaran menggunakan model picture and picture. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa kegiatan belajar harus aktif dan tidak boleh pasif agar tujuan belajar tercapai dengan baik.

Kekurangan Pembelajaran Picture and Picture

Sayangnya, model pembelajaran picture and picture memiliki kekurangan sebagai berikut :

  • Sulitnya mencari media gambar dengan kualitas yang bagus sesuai standar kompetensi materi.
  • Model pembelajaran ini memakan waktu yang cukup lama dalam penerapannya.
  • Memungkinkan kelas menjadi tidak kondusif, kacau, sehingga membutuhkan guru yang ahli mengelola kelas.
  • Memakan dana lebih, karena model pembelajaran picture and picture membutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

Kelebihan Pembelajaran Picture and Picture

Meskipun demikian, model pembelajaran picture and picture juga memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya seimbang. Di antaranya :

  • Guru lebih mudah mengetahui kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa.
  • Pembelajaran di kelas menjadi lebih terarah, hal ini dikarenakan guru sudah menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan menyampaikan materi kelas terlebih dahulu.
  • Pelajaran di kelas terasa lebih menyenangkan dan berkesan karena guru menunjukkan gambar – gambar yang dipelajari dan berdampak positif, di mana siswa menjadi lebih cepat menangkap materi yang disampaikan.
  • Dengan menganalisa gambar, kemampuan siswa dalam bernalar menjadi lebih baik dan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi. Baik berpikir secara logis, maupun imajinatif.
  • Melatih tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan dari gambar – gambar yang telah diurutkan siswa.
  • Meningkatkan motivasi belajar siswa.

Demikian pembahasan kami mengenai model pembelajaran picture and picture. Semoga menjadi bacaan yang informatif dan bermanfaat bagi semua.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *