pesantren terbaik di situbondo

7 Makanan Yang Dibawa Santri ke Pesantren

Posted by

Makanan yang dibawa santri ke pesantren sebenarnya tidak banyak. Ini hanya antisipasi agar anak bisa nyaman. Karena salah satu unsur penyesuaian santri di pesantren adalah makanan.

Nah berikut ini kami rangkum dari beberapa artikel terpercaya dan juga pengalaman penulis semasa mondok di pesantren tentang makanan yang dibawa santri. Semoga bermanfaat. 

Makanan Santri Lauk Kering

Pada umumnya, pondok pesantren selalu menyediakan lauk satu rasa. Jika pedas, maka seluruhnya pedas. Jarang sekali dipisah-pisah lauk yang pedas ataupun tidak. Hal ini wajar karena semua makanan dalam satu kuali besar yang sama.

Sedangkan setiap santri pastinya memiliki tingkat toleransi yang berbeda-beda dengan lauk yang disediakan oleh pondok. Ada yang kuat dan suka pedas, ada juga yang sedikit saja langsung terbatuk-batuk.

makanan yang harus dibawa oleh santri ke pesantren

Oleh karena itu, untuk santri baru yang belum terbiasa, hendaknya dibekali lauk kering oleh orang tua. Bisa abon, tempe orek kering kacang, teri medan, kentang musthofa, hingga serundeng. Bisa disesuaikan dengan kesukaan santri.

Lauk kering ini selain bisa sebagai pengganti lauk pondok (biasanya semakin lama nyantri, santri akan semakin terbiasa dengan lauk pondok, bahkan kadang nambah!), pelengkap, dimakan bersama teman, atau jadi cemilan ketika dilanda rasa lapar tengah malam.

Nah, ada trik khusus yang bisa digunakan wali santri agar lauk kering seperti abon ini tidak langsung habis dimakan buah hati dengan teman-temannya.

Yakni lauk kering dimasukkan ke dalam plastik ukuran kecil. Jadi, sekali makan cukup satu bungkus saja. Ini memang salah satu makanan yang harus dibawa oleh santri ke pesantren.

Makanan kaleng Harus Dibawa Santri

Apakah santri boleh membawa makanan kaleng? Jawabannya sah-sah saja, tidak ada larangan santri membawa makanan kaleng ke pondok. Ini adalah salah satu makanan yang dibawa santri.

Untuk memenuhi sumber protein gizi santri, ikan kaleng seperti sarden atau daging kaleng seperti kornet bisa menjadi pilihan.

Makanan yang dikalengkan dengan bumbu khasnya ini tentu bisa menambah nafsu makan santri. Bisa dimasak atau konsumsi langsung, makanan kaleng awet bisa disimpan cukup lama.

Harga makanan kaleng ini cukup terjangkau, dari ukuran besar hingga kecil pun banyak tersedia di supermarket bahkan warung kecil sekalipun. Dan versi lebih murahnya lagi, santri bisa membeli sosis siap makan satu toples. Cita rasa “dagingnya” juga masih ada di sini.

Sedikit Mie Instan

Untuk yang satu ini memang sudah menjadi makanan favorit sejuta santri. Tentu alasannya adalah varian rasa, harga murah, praktis, dan pastinya makanan andalan santri ketika uang kiriman orang tua belum juga datang.

Dan bahkan kegiatan menyeduh mie instan di dalam baskom besar bersama teman-teman kamar menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan. Wangi mie instan yang semerbak tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh para santri.

Namun, konsumsi mie instan juga perlu diperhatikan para santri. Karena jelas mie instan bukanlah makanan sehat yang bisa dikonsumsi berulang-ulang, alias setiap hari.

Jangan sampai karena keseringan, santri malah bermasalah kesehatannya. Usus buntu dan lain-lain. Ini sering terjadi di pesantren. Jadi, tidak boleh terlalu sering atau dibatasi cukup dua kali saja dalam sebulan. Kami menganjurkan jangan banyak-banyak.

Energen, Susu, Teh, dan Kopi

Selain yang disebut di atas, makanan yang dibawa santri ke Pesantren adalah minuman seperti susu, teh, kopi, dan lain sebagainya juga penting untuk dibawa santri.

Seperti susu dan energen contohnya, bisa sebagai pelengkap nutrisi santri selama mondok. Walaupun biasanya pihak pondok sudah menyediakan susu setiap hari jumat pagi dan hari “istimewa” lainnya.

Sedangkan kopi bisa sebagai teman duduk ketika santri belajar malam atau sedang piket jaga malam. Apalagi jika ada beberapa snack ringan sebagai penyempurna kopi, duh nikmat sekali.

Makanan Pelengkap Kecap dan sambal botol

Rasanya kurang afdol jika tidak ada sambal dan kecap botol / sachet. Sebangsa sambal kekinian seperti boncabe dan kecap masih tetap diperlukan walaupun sesekali saja.

Dengan nasi hangat yang masih mengepul, cocolan sambal tentu sangat nikmat rasanya disantap bersama tempe atau tahu pondok. Harum sambal yang menguar sudah pasti mengugah selera makan santri di kala lapar.

Roti dan Snack Ringan

Ketika mempersiapkan buah hati masuk ke pondok segala rupa memang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Mulai dari makanan berat sampai makanan ringan. Biar betah dan bisa belajar dengan tenang selama di pondok.

Bapak / Ibu bisa membawakan snack ringan yang disukai buah hati Anda, seperti biskuit roma, oreo dan lain sebagainya untuk camilan pengganjal perut serta dibagi ke teman-teman lainnya.

Sedangkan roti memang tidak bisa disimpan lama, jadi harus langsung ludes dalam seminggu. Tapi tenang saja, mau jenis apa pun makanan yang dibawa santri, insya Allah ludes habis dimakan sendiri atau bersama teman-temannya.

Nah, itulah beberapa makanan yang harus dibawa oleh santri ketika mau masuk pondok pesantren. Tidak semua, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing santri. Yang mana disuka dan tidak. Agar tidak mubadzir dan memenuhi isi lemari santri.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *