Ciri-ciri pendidikan informal sebenarnya mudah. Namun demikian harus kita ketahui detil khususnya untuk menyempurnakan pendidikan formal dan non formal. Ketiganya jika diketahui dengan baik akan menjadikan pendidikan berjalan sempurna untuk anak.
Kami akan rangkum berdasarkan informasi yang beredar, serta pengalaman kami dalam mendampingi sebuah sekolah besar di Surabaya terkait publikasi di mana aspek pendidikan informal justru digandeng dengan pendidikan formal.
Daftar Isi
Pengertian Pendidikan Informal
Merujuk pada UU Sisdiknas pengertian pendidikan informal adalah pendidikan melalui jalur keluarga dan lingkungan. Pendidikan ini bisa berbentuk langsung atau tidak langsung. Artinya pendidikan informal adalah pendidikan di keluarga dan lingkungan.
Langsung dalam arti sebuah pembelajaran yang diberikan. Atau tidak langsung dengan bentuk membaur bersama sehingga menemukan pengalaman-pengalaman yang bisa meningkatkan kompetensi anak. Hal inilah menjadikan peranan pendidikan informal penting.
Karena pendidikan informal akan melengkapi struktur pendidikan formal yang ada di sekolah. Juga pendidikan non formal yang ada di kursus-kursus atau lembaga-lembaga pendidikan non jenjang pemerintah.
Fungsi Pendidikan Informal
Dalam pendidikan baik sekolah atau pesantren, semua ujungnya adalah membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti sekaligus prestasi. Meskipun sekarang rata-rata mengedepankan prestasi, namun pada hakikatnya justru membentuk manusia beradab.
Oleh sebab itu seringkali pendidikan hebat di sekolah akan hancur jika rumah dan lingkungannya tidak bagus atau rusak. Inilah mengapa pendidikan informal tetap penting. Seperti anak berprestasi tahu-tahu kena narkoba, hancur juga.
Maka pendidikan informal memiliki fungsi sentral dalam pendidikan, terutama dalam aspek pembangunan karakter. Kalau di pesantren atau boarding school pendidikan informal berada di kamar yang diawasi terus menerus.
Jadi tidak benar jika hanya ada pendidikan formal dan non formal. Ada satu pendidikan penting lainnya, yaitu pendidikan informal, di mana memiliki aspek dalam pembangunan pribadi siswa.
Ciri-ciri Pendidikan Informal
Ada beberapa ciri-ciri pendidikan informal. Yang pertama adalah tidak ada syarat. Karena semua sudah terbentuk secara alami baik di rumah atau di lingkungan. Selanjutnya adalah tidak ada tanda kelulusan, entah ujian atau ijazah. Karena bertahan dalam kehidupan lingkungan artinya sebuah kelulusan tersendiri.
Ciri-ciri pendidikan informal yang paling identik pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan. Baik orang tua, kakak kepada adik, atau tetangga. Semua elemen itu membentuk pendidikan informal.
anonim
Ciri-ciri pendidikan informal berikutnya adalah tidak adanya kurikulum dan jenjang yang harus dilewati. Tidak seperti pendidikan formal di sekolah dan non formal di kursus. Ada kurikulum dan jenjang, K-13, ada kelas satu, dua dan seterusnya.
Tapi meskipun pendidikan tidak menggunakan kurikulum namun tidak ada durasi waktu. Pendidikan informal akan berlangsung sepanjang waktu, sampai kapanpun. Oleh sebab itu pendidikan adalah long life education jika melalui pendidikan informal.
Begitu juga dengan tempat. Tidak ada ruang tertentu. Setiap ada orang tua dan masyarakat yang memberikan pelajaran sudah dianggap sebagai pendidikan informal. Maka posisi paling penting dalam pendidikan informal adalah orang tua.
Orang tua harus jadi panutan itu benar. Karena memberikan peranan penting dalam pendidikan informal. Jika orang tua sukanya mabuk-mabukan, hampir bisa dipastikan ada pengaruh kepada anak, karena anak melihat, mendengar, dan merasakan.
Kombinasi Pendidikan Formal dan Informal
Sekolah Islam terpadu sekarang rata-rata sudah mengombinasikan antara pendidikan formal dan informal. Salah satu bentuk sahihnya adalah bagaimana sekarang banyak yang mengadakan pelatihan parenting untuk orang tua.
Bentuk lain adalah adanya home visit dari sekolah ke rumah. Tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan tujuan pendidikan di sekolah agar diselaraskan dengan pendidikan yang ada di rumah. Sehingga jalannya akan seimbang.
Guru akan datang ke rumah, khusus dengan tujuan berdiskusi dengan orang tuanya. Sehingga interaksi sekolah Islam sekarang dengan orang tua siswa cukup erat sekali. Di sinilah mengapa sekolah Islam memiliki konsumen yang loyal meskipun sekolah Islam dikenal mahal, bisa dibaca di sini.
Biasanya hal ini disebut dengan segitiga pendidikan. Yaitu antara guru dengan siswa di sekolah yang diikuti sisi lain yaitu orang tua. Sehingga menjadi segitiga di mana ujung pokoknya adalah anak itu sendiri.
Inilah pengertian pendidikan informal, ciri-ciri pendidikan informal, serta fungsi pendidikan informal. Semoga bermanfaat.