Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan atau Ponpes Mbah Kholil merupakan salah satu pesantren tertua di Indonesia. Dibangun sekitar tahun 1861-an, artinya sudah berusia 160 tahun. Jauh lebih tua dibandingkan pesantren lain di Indonesia.
Oleh karena itu, kami sangat tertarik untuk mengulas berbagai seluk beluk pesantren ini. Di antaranya yakni profil pesantren, review pendidikan, fakta menarik, hingga biaya masuk santri baru.
Semua informasi kami rangkum dari website resmi pesantren, video youtube, dan beberapa bacaan artikel yang tentunya terpercaya. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi
Profil Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan
Adalah beliau KH. Moh. Cholil bin Abdul Lathif atau yang terkenal dengan nama Kholil Al-Bangkalani. Pendiri pesantren yang juga merupakan ulama kharismatik nan masyhur di indonesia.

Bahkan seorang KH. Hasyim Asy’ari, pendiri tebuireng merupakan salah satu murid Mbah Kholil di masanya.
Secara identitas, menurut kami pesantren ini adalah pesantren nahdiyin. Jika dilihat secara kultural memang berafilasi pada Nahdhlatul Ulama, yang masih kental dengan sorogan dan bandongan kitab kuning serta karomah kyai di dalamnya.
Berlokasi di bangkalan madura, Pesantren Mbah Kholil tidak hanya menerima santri sekitar saja. Melainkan santri dari pelosok indonesia bahkan santri internasional dari negara tetangga turut diterima untuk mengaji dan belajar.
Belajar Nyantri Seumur Hidup
Sebagaimana pesantren salafiyah lainnya, Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan selalu menerima santri dari segala umur, bahkan lansia yang ingin mengaji pun tetap dipersilakan dengan tangan terbuka.
Karenanya, ketika santri menginjakkan kakinya masuk pesantren, maka sebutan “santri” akan selalu tersemat walaupun santri itu sudah khatam ngaji kitab dan menjadi alumni.
Dan di Pesantren Mbah Kholil lah, para santri diajarkan untuk nyantri selama hidup. Maksudnya, santri dididik bukan hanya untuk mencintai ilmu yang dipelajarinya, tetapi juga kyai dan guru-guru yang mengajarkan dan membimbingnya selama di pesantren.
Pendidikan di Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan
Nah, untuk sistem pendidikannya sendiri, Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan menyelenggarakan tiga jenis pendidikan yang berbeda-beda dengan dua program khusus. Yakni Madrasiyah (pendidikan formal) dan Ma’hadiyah (pendidikan informal dan non formal).
Lantas, apakah ada persamaan antara madrasyiah dan ma’hadiyah? Yakni semua rujukan buku menggunakan kitab kuning. Jadi sumbernya terpercaya.
Pendidikan Formal
Saat ini sudah banyak pesantren salafiyah yang menyediakan pendidikan formal di dalamnya. Begitu pula dengan Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan. Sejak tahun 1989 setelah pendirian, pihak pesantren sudah membuka pendidikan tingkat Tsanawiyah.
Selanjutnya tersedia pendidikan diniyyah formal (dengan masa studi 3 tahun), SMA Ma’arif, program kesetaraan A, B, C (wajar dikdas tingkat ula, wustha’, dan paket C), hingga sekolah tinggi agama islam syaichona moh. Cholil (STAIS).
Pendidikan Informal di Ponpes Syaichona Cholil
Sedangkan untuk pendidikan informal, pihak pesantren menyediakan pendidikan madrasah diniyyah (pendidikan keagamaan diluar jam sekolah) dengan berbagai tingkatan yang bisa dipilih oleh santri. Di antaranya :
- Madrasah diniyyah I’dadiyyah (masa studi 1 tahun)
- Madrasah diniyyah ibtida’iyyah (6 tahun)
- Madrasah diniyyah tsanawiyah (3 tahun)
- Madrasah diniyyah aliyah (3 tahun)
Pendidikan Nonformal
Dan yang terakhir, Pesantren Mbah Kholil memiliki pendidikan non formal seperti badan khusus (bansus) Al-Qur’an, tahfidz Al-Qur’an, tahfidz Al Fiyah (tingkatan kitab kuning yang cukup sulit), pengajian kitab kuning, hingga majelis muhadhoroh ma’hadiyah (M3).
Dengan adanya beberapa jenis pendidikan yang tersedia di pesantren, kami menilai Pesantren Mbah Kholil ini memang benar-benar ingin memberikan porsi ilmu agama dan pendidikan yang merata dan seimbang secara keseluruhan.
Pendaftaran Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan
Berdasarkan website resmi yang telah kami rangkum, pesantren ini membuka pendaftaran santri baru dengan dua jalur. Online yang dibuka setiap hari dengan mengisi formulir pada website pesantren ataupun datang langsung (dibagi menjadi dua gelombang sekitar bulan Juli-Agustus).
Nah, setelah mengisi formulir dan melengkapi berkas pendaftaran (detail bisa dicek pada web), pihak pesantren memiliki persyaratan khusus bagi calon santri baru lho. Yakni calon santri baru terlebih dahulu sowan kepada pengasuh dan ketua umum, serta sanggup melaksanakan tata tertib pesantren.
Biaya Masuk 2021-2022
Adapun rincian biaya masuk calon santri baru Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan adalah sebagai berikut :
- Pendaftaran Rp. 210.000 ribu
- Kesehatan dan kartu tanda santri Rp. 45.000 ribu
- Majemuk aurod Rp. 20.000 ribu
- Kalender pesantren Rp. 25.000 ribu
- Uang wajib tahunan 1 juta (bisa melunasi 50% terlebih dahulu)
- Infaq pembangunan 1 juta (bisa melunasi 50% terlebih dahulu)
Dari rincian tersebut, total keseluruhan biaya masuk santri baru sekitar 2.3 juta rupiah (dan bisa diangsur 2 kali). Sedangkan untuk santri putri totalnya adalah RP1.990.000.
Namun sayangnya, kami tidak menemukan informasi biaya bulanan santri. Bapak/Ibu bisa mengkonfirmasikannya terlebih dahulu pada pihak pesantren, kami bantu dengan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Jika ingin opsi pesantren lain di Bangkalan bisa kunjungi link ini. Kami sudah sajikan informasi biaya dan keunggulan masing-masing.
Alamat Lengkap
Bagi Bapak / Ibu yang tertarik dengan pesantren ini bisa datang langsung dengan alamat Jl. KH. Moh. Kholil I/6, Kel. Demangan, Kab. Bangkalan, Madura 69115, Jawa Timur
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan lain sebagainya, bisa hubungi call center pesantren di nomor telepon (031) 9930 3676. Website resmi Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan klik di sini.