Pesantren Mojogeneng Mojokerto cukup legendaris, terutama berkaitan dengan pendidikannya. Sehingga santrinya berasal dari banyak daerah di Indonesia. Apalagi pendidikannya lengkap.
Oleh sebab itu kami akan mengulas pesantren Mojogeneng Mojokerto yang bersumber dari brosur yang kami dapatkan dari halaman facebook pesantren. Di antara yang kami bahas adalah profil, pendidikan, dan biaya masuk.
Daftar Isi
Pesantren Mojogeneng Mojokerto
Yang kami bahas dari Pesantren Mojogeneng Mojokerto adalah asrama Darul Quran. Pengasuhnya merupakan seorang alim yang sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan Al Quran. Beliau bernama KH. Muhammad Fathoni Dimyathi Lc.
Sebelum lulus dari jurusan Bahasa Arab di Damaskus pada tahun 1988, K.H Fathoni Dimyathi telah lulus dari berbagai perguruan Al Quran. Beberapa diantaranya adalah program tahfidz dan qiraan sab’ah di Tebuireng, Jombang, jamaah tahfidzul quran di Haram, Mekkah hingga menjadi alumni di Darul Quran, Damaskus, Syria.

Latar belakang dari KH. Fathoni inilah yang membuat masyaraikat sangat tertarik untuk mendaftarkan putra dan putrinya di Bidayatul Hidayah Mojokerto. Pesantren mulai kewalahan dalam menerima santri dan santriwati.
Hingga alkhirnya hanya 40 santri yang diterima setiap tahun ajaran baru. Seleksi penerimaan pun dilakukan dengan sangat ketat, baik dalam tes bacaan maupun tes hafalan.
Pendidikan di Pesantren Mojogeneng Mojokerto
Pesantren Mojogeneng Mojokerto merupakan pesantren tahfidz dengan tambahan kajian kitab kuning, sekolah diniyah dan sekolah formal. Uniknya, bagi kamu yang ingin fokus menghafal Al Quran saja, pesantren Bidayatul Hidayah Mojokerto juga mengizinkannya.
Nantinya ada tambahan kajian kitab sekedarnya. Program hafalan dipandu sangat ketat, baik santri ataupun santriwati yang mengikuti kajian kitab, sekolah formal atau sekolah diniyah, kesemuanya mendapatkan target yang sama.
Beberapa program sudah dirancang, khusus untuk memudahkan para santri dalam mencapai targetnya. Tahsinul Quran binnadhor atau latihan membaca Quran sesuai dengan makharijul huruf dan tajwid yang tepat adalah program wajib para santri.
Diharapkan, sebelum memulai hafalan, ssantri telah memiliki standar bacaan sesuai dengan yang diajarkan di Pesantren Mojogeneng Mojokerto. Setelah latihan kesungguhan dan kedisplinan dalam membaca Al Quran, santri diberi target untuk 10x khatam dalam waktu yang relatif cepat.
Paling tidak, dalam sehari, mereka dapat menamatkan 3 juz Al Quran. Tentu bacaan yang dilafal bukan sembarang bacaan ya, Al Quran haruslah dibaca dengan tartil secara baik dan benar. Setelah santri terbiasa dengan membaca beberapa juz dalam sehari. Barulah kemudian, santri memulai menghafal Al Quran.
Darul Quran Bidayatul Hidayah Mojokerto
Program menghafal Al Quran di Asrama Darul Quran Bidayatul Hidayah memiliki target khatam dalam kurun waktu 1 hingga 5 tahun saja. Khatam dalam artian selesai ini, bukan hanya sekedar hafalan biasa. Standar hafalan yag dimiliki haruslah baik dan fasih.
Bagi santri Pesantren Mojogeneng Mojokerto untuk tingkat tsnawiyah, target menghafalnya adalah dua juz dalam sebulan. Sedangkan bagi santri yang duduk di bangku aliyah atau setingkatnya, standar minimal hafalan Al Quran adalah sebanyak satu juz.
Setelah santri dinyatakan khatam, maka ia akan mengikuti program puncak. Program ini bernama program sanadan, santri akan menghafal secara tartil 30 juz Al Quran miliknya dihadapan pengasuh utama.
Setelah mendapat pengesahan bacaan, santri akan mendapatkan sanad atau ijazah yang bersambung langsung hingga Rasulullah SAW.
Pendidikan Diniyyah di Pesantren
Sebelum nantinya terjun di masyarakat, santri akan ditugaskan untuk menjalani satu tahun pengabdian sebagai ustad atau ustadzah junior yang akan mengajari adik-adiknya. Hal ini bertujuan, agar selama satu tahun, santri dapat menguatkan kembali hafalannya sebagai bekal untuk mengabdi di masyarakat.
Hal yang paling menarik di pesantren Bidayatul Hidayah adalah proses pembelajaran yang tidak mengutamakan banyaknya santri atau santriwati yang diterima. Dengan seleksi ketat, maka hasil yang didapat atau output yang diberikan kepada santri dan santriwati dapat sangat maksimal diterima.
Pendaftaran Ponpes Asrama Darul Quran
Sebelum menjadi santri pun, calon santri diuji dengan sangat ketat. Setelah mendapat nomor urut test, maka calon santri dan calon wali santri akan mendapat arahan dari bapak pengasuh untuk kemudian di test bacaan Al Qurannya.
Setelah calon santri dan calon wali santri mantap dengan arahan bapak pengasuh dan dinyatakan lulus tes dasar membaca Al Quran, maka tes tambahan akan dilanjutkan. Nah, saat kembali ke rumah, calon santri akan diberikan peer berupa juz tertentu untuk dihafal selama dua puluh hari.
Hal ini merupakan uji kemampuan santri dalam memenuhi target hafalan 1 lembar per hari di pesantren. Hal paling menegangkan adalah tes ujian hafalan hasil peer di rumah oleh tim penguji. Inilah test paling krusial yang menjadi tolak ukur penerimaan santri di Bidayatul Hidayah Mojokerto.
Biaya Masuk Pesantren Bidayatul Hidayah Mojokerto
Bagi Anda yang ingin masuk pesantren Mojogeneng Mojokerto, Bidayatul Hidayah, berikut kami sajikan biaya masuknya. Yang kami sajikan tahun ajaran 2021-2022
Jenjang | Biaya Total |
MTs Putri | Rp1.790.000 |
MTs Putra | Rp1.505.000 |
MA Putri | Rp1.745.000 |
MA Putra | Rp1.460.000 |
Madin Tuhfatul Mubtadiin | Rp465.000 |
Biaya Masuk Asrama Darul Quran
Adapun biaya masuk asrama Darul Quran pesantren Mojogeneng Mojokerto adalah sebagai berikut. Kami sajikan melalui tabel agar jauh lebih mudah dipahami.
Jenjang | Biaya Total |
MA | Rp2.245.000 |
MTs | Rp2.234.000 |
Non Formal | Rp2.541.000 |
Menurut kami biaya ini cukup standar. Bisa dibandingkan dengan pesantren lain di Mojokerto di link ini, agar menjadi bahan pertimbangan bagi Anda yang ingin masuk pondok pesantren terbaik di Mojokerto.
Apakah boleh mondok setelah lulus SMP
Boleh
Beaya pendidikan setiap bulannya untuk jenjang SLPT berapa ustad?
Bisa ditanyakan langsung kepada KH. Fathoni di 0815 5352 6260.