PanduanTerbaik.id – Korelasi Jurusan Pendidikan dan Dunia Kerja. Pembahasan tentang Korelasi Pendidikan dan Dunia Kerja akan tetap menarik untuk dibahas. Ini akan menjadi seru sebagaimana sekumpulan alumni dalam suatu lembaga pendidikan mengadakan acara reuni. Mereka akan saling mengenang apa yang dulu sering dilakukan saat sekolah (atau mondok) dengan apa yang dikerjakan saat ini di dunia kerja. Selanjutnya, kita akan mengambil kesimpulan yang menarik.
Jika seorang sejak sekolah menyukai pelajaran eksakta, akuntansi dan selanjutnya ia menjadi bagian finansial, itu seakan lumrah adanya. Tapi jika misalnya ada seseorang yang mengambil kuliah biologi tapi selanjutnya ia mengambil pekerjaan marketing, penulis atau copywriting, maka sebagian orang akan bertanya-tanya, kenapa bisa begitu ? tapi itulah adanya yang terjadi di sebagian dunia kerja saat ini. Banyak orang yang akhirnya mengambil profesi yang tidak linier dengan apa yang ia pelajari saat di bangku sekolah bahkan kuliah.
Apakah ini salah ?
Tidak ada yang salah. Karena sejatinya apa yang menjadi pilihan dia untuk mengambil sebuah profesi juga mempertimbangkan apa yang ada dalam hatinya. Tidak sepenuhnya seseorang mengambil mata kuliah tertentu, sehingga ia tidak mempunyai ruang untuk menyukai hal lainnya.
Korelasi Proses Pendidikan dan Dunia Kerja
Misalnya seseorang yang mengambil jurusan peendidikan di sebuah universitas. Idealnya ia adalah menjadi guru atau tenaga pengajar. Tapi sepanjang dia kuliah, tentu ada tugas-tugas di kampus yang mengharuskan dia menulis makalah, karya ilmiah hingga skripsi. Nah, proses menulis menulis tugas inilah yang kadang membuat dia tanpa sengaja menyukai profesi menulis, yang akhirnya tidak menutup kemungkinan dia akhirnya menjadi penulis.
Atau bisa jadi dalam proses menulis itu ada proses meneliti, yang selanjutnya bisa menjadikan dia menjadi seorang ahli riset. Jadi sebenarnya jurusan yang diambil seseorang dalam kuliah tetap mengharuskan dia mengerjakan kegiatan yang lain, yang bisa jadi kelgiatan lain itulah yang sesuai dengan minat sesungguhnya.
Belum lagi jika dalam proses kuliah, dia tentu berinteraksi dengan teman-teman lainnya yang ternyata pembahasan di bidang itu membuatnya tertarik. Misalnya dia sudah menjadi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris tingkat menengah atau akhir di sebuah universitas, tapi kesehariannya bersama teman yang membahas tentang computer, bahkan secara tidak sengaja dia mengetahui peluang bisnis ini, tentu selanjutnya tidak menuntuup kemungkinan baginya selanjutnya di dunia kerja akan memilih profesi yang ada kaitannya dengan Bahasa Inggris atau computer atau korelasi antara keduanya Bahasa Inggris dan computer. Misalnya dengan kemampuan Bahasa Inggrisnya ia bisa bekerja di perusahaan computer, karena mudah melakukan komunikasi dengan perusahaan penjualan computer di luar negeri yang harganya lebih murah.
Diatas adalah contoh bagaimana banyaknya seseorang yang akhirnya mengambil profesi yang tidak linier dengan dunia kerja, sedangkan yang linier antara apa yang dipelajari dengan dunia kerja pun tidak sedikiit. Biasanya yang mengambil keputusan ini adalah mereka yang mengambil jurusan yang ada hubungannya dengan keterampilan, misalnya sekolah kejuruan dan sekolah profesi. Misalnya seorang engineer, dokter atau perawat akan mengambil profesi sesuai jurusan yang diambilnya saat kuliah.
Korelasi Keterampilan Pendidikan dengan Kebutuhan Dunia Kerja Masa Kini
Bagi seseorang yang ingin mengambil profesi sesuai dengan apa yang telah dipelajari di universitas (profesi yang linier), maka faktor keterampilan akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan pemberi kerja. Misalnya ada dua orang yag sama-sama menjadi dokter kandungan di universitas yang sama dan lulus di tahun yang sama. Maka dokter kandungan yang lebih banyak mengikuti pelatihan, seminar dan jam terbang tinggi dalam membantu pasien dalam proses melahirkan akan menjadi pertimbangan sebuah Rumah Sakit untuk memberi kesempatan baginya untuk bekerja.
Begitu juga dengan mereka yang lulusan dari sekolah kejuruan, misalnya sebagai mekanik motor. Saat akan melamar kerja, akan terlihat siapa yang diluar jam sekolah mau belajar langsung memperbaiki motor di bengkel terdekat, atau hanya belajar mengikuti kurikulum yang ada di sekolah. Jadi pengalaman seseorang praktek langsung di lapangan menghadapi berbagai masalah dan kendala yang terjadi, akan membedakan dia dengan kandidat lain yang hanya menunggu jam di lembaga pendidikannya untuk sekedar praktek. Semakin banyak pengalaman yang dihasilkan dari jam terbang di lapangan akan membedakan keterampilannya. Dunia kerja saat ini sangat memmbutuhkan orang-orang dengan keterampilan yang tinggi.
Sekian pembahasan kita kali ini tentang Korelasi Jurusan Pendidikan dan Dunia Kerja. Semoga pembahasan tentang hal ini bisa membuka pemikiran adik-adik semua bahwa untuk mendapatkan pekerjaan kita bisa memilih yang sesuai dan tidak sesuai dengan jurusan kuliah kita, tapi yang pasti kita bisa mencintai profesi tersebut. Tujuannya agar kita bisa mengerjakan setiap tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati.